Dedi Mulyadi jadi Ayah Angkat dari Anak Penyelenggara Pemilu yang Meninggal Dunia
Merdeka.com - Dedi Mulyadi memutuskan untuk menjadi ayah angkat dari anak petugas pemilu asal Purwakarta yang meninggal dunia saat bertugas. Dia berjanji menanggung semua kebutuhan hidup dan sekolah hingga dewasa.
Keputusan itu disampaikan usai dirinya mengunjungi dua keluarga dari petugas pemilu yang meninggal dunia. Dedi menyambangi kediaman keluarga almarhum Deden Damanhuri di Kampung Sukalaksana, Desa Cipeundeuy, Kecamatan Bojong dan keluarga Carman anggota PPS asal Desa Gardu, Kecamatan Kiarapedes, Purwakarta.
Dalam kunjungannya, dia berbincang bersama istri almarhum Deden, Popon Komariah (40) beserta ketiga putrinya. Popon mengatakan suaminya mengalami pusing dan mual setelah bekerja dua hari membuat Tempat Pemungutan Suara (TPS).
-
Siapa yang memiliki dedikasi? Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali bertemu dengan individu-individu yang memiliki dedikasi tinggi, yang mampu menginspirasi dan memberikan dampak positif bagi sekitarnya.
-
Dedikasi itu apa? Dedikasi berasal dari bahasa Inggris 'dedication' yang berakar dari bahasa Latin 'dedicatio,' yang berarti penyerahan atau pengabdian. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dedikasi diartikan sebagai pengorbanan tenaga, pikiran, dan waktu demi mencapai tujuan mulia.
-
Apa yang akan dilakukan Dedi Mulyadi? Dedi menyampaikan berterima kasih kepada jajaran pengurus Partai Golkar, terutama Ketum Airlangga Hartarto. 'Saya mengucapkan terima kasih ya buat Mas Singgih dan jajaran pengurus DPP Partai Golkar, khususnya buat Ketua Umum DPP Partai Golkar Pak Airlangga Hartarto bahwa utusannya sudah datang ke Jawa Barat untuk ajak ngomong serius masalah tunangan di Provinsi Jawa Barat,' kata dia.
-
Kenapa dedikasi penting? Pemahaman yang mendalam mengenai dedikasi penting untuk diterapkan dalam kehidupan pribadi dan profesional, sehingga dapat memberikan dampak positif dan berkelanjutan bagi diri sendiri dan orang lain.
-
Bagaimana cara menunjukkan dedikasi? Untuk menunjukkan dedikasi, diperlukan konsistensi serta komitmen yang berkelanjutan, baik di tempat kerja maupun dalam kehidupan pribadi.
-
Di mana Dedi Mulyadi lahir dan menghabiskan masa kecilnya? Dedi Mulyadi diketahui lahir pada 11 April 1971 di Kampung Sukadaya, Desa Sukasari, Subang, Jawa Barat.
"Sepertinya kecapekan, saat mengalami pusing dan mual langsung di bawa ke klinik. Sampai di klinik beliau meninggal," kata Dedi, Rabu (24/4).
Almarhum Deden sebagai tulang punggung keluarga meninggalkan istri dan tiga anaknya yang masih bersekolah. "Anak-anak masih sekolah. Anak pertama kelas 12, kedua kelas 9 SLTP dan yang bungsu baru 5 tahun," tuturnya.
Setelahnya, Dedi menemui keluarga almarhum Carman. Pertemuan itu diwarnai suasana haru. Ai (40) yang merupakan istri almarhum sempat pingsan saat menceritakan kronologis suaminya meninggal dunia.
Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat ini mengaku siap menanggung semua biaya hidup dan pendidikan anak-anak para petugas pemilu yang meninggal dunia.
"Mulai sekarang mereka bertiga menjadi anak asuh saya karena saya tidak tega mereka menjadi janda dan yatim, untuk biaya hidup dan biaya pendidikan sampai dengan lulus saya yang tanggung, bila perlu sampai dengan perguruan tinggi," ucap dia.
Keputusan ini dianggap sebagai bentuk tanggung jawab dari partai politik peserta Pemilu terhadap para petugas yang meninggal saat menjalankan tugas pada pemilu serentak ini.
Selain itu, dia juga akan memberikan perhatian khusus pada keluarga petugas yang meninggal dunia di sejumlah daerah di Jawa Barat. "Itu merupakan prioritas kami, terutama kita akan bantu menanggung biaya pendidikan anak-anak almarhum," imbuhnya.
Untuk menghindari jatuhnya korban, Dedi meminta sebelum pelaksanaan pemilu, petugas KPPS harus diperiksa kesehatannya bila perlu harus diasuransikan.
"Kalau bisa lakukan pemeriksaan kesehatannya dahulu bahkan dijamin asuransinya," tutup Dedi Mulyadi.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sang kakak laki-laki ini sampai masuk grup sekolah adiknya dan dipanggil 'Bu' dikira ibunya.
Baca SelengkapnyaPerjuangan dan pengorbanannya ini tak hanya menyentuh hati banyak orang, tetapi juga menuai simpati luas dari warganet.
Baca SelengkapnyaMeski lahir dari kalangan keluarga sederhana kini ia jadi sosok sukses yang terpandang di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaMomen Bintara Polri tak didampingi orang tua saat pelantikan menuai perhatian dari Kapolda Kaltara.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, konsep ini bisa diberlakukan di SMK yang sudah ada atau membangun SKM baru.
Baca SelengkapnyaTanggung jawab itu dipikul Iki setelah ibunya sakit lalu meninggal dan ayahnya minggat dua tahun lalu.
Baca SelengkapnyaDedi sesumbar, menjelang Pilgub atau Pilkada serentak tahun 2024, cukup banyak tokoh, komunitas dan kelompok masyarakat yang memberikan dukungan untuknya.
Baca SelengkapnyaAnak Dedi Mulyadi lolos dalam Pemilihan Legislatif dengan 400.478 suara di daerah pemilihan (Dapil) 10 meliputi Purwakarta dan Karawang.
Baca SelengkapnyaPutri mendiang Mantan Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Guruh Arif Dermawan bernama Nadine berhasil meneruskan estafet ayahnya sebagai seorang calon perwira.
Baca SelengkapnyaDedi Mulyadi mengaku siap jika ditugaskan maju pada Pilgub Jabar
Baca SelengkapnyaIa merasakan kasih sayang dari kakak ibunya seperti dari ibu kandungnya sendiri.
Baca SelengkapnyaDia mengaku posisinya sebagai warga dan tokoh masyarakat yang diminta tolong oleh masyarakat.
Baca Selengkapnya