Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dedi Mulyadi soal Saracen: Ciri mental penjajah & tak bertuhan

Dedi Mulyadi soal Saracen: Ciri mental penjajah & tak bertuhan Dedi Mulyadi. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi memberikan komentar terkait penangkapan grup 'Saracen' yang dilakukan oleh Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri. Kelompok ini diketahui kerap menyebarkan konten berbau SARA untuk mendeskriditkan berbagai pihak melalui akun-akun sosial media yang mereka miliki.

Dedi yang sejak awal mengusung tema Kesundaan di Purwakarta sebagai platform pembangunan rupanya sering juga menjadi sasaran isu tersebut hingga kini. Terkait hal itu, pria yang kini selalu mengenakan peci hitam tersebut mengatakan bahwa penyebar isu SARA, Hoax, Fitnah dan sejenisnya merupakan pribadi yang bermental penjajah.

"Mereka yang hobi menyebar adu domba, fitnah, bahkan isu bernuansa SARA itu ciri mental penjajah dan tidak bertuhan," kata Dedi di sela kegiatan yang dilaksanakan di Kejaksaan Negeri Purwakarta, berlokasi di Jalan Siliwangi, Kamis (24/8/2017).

Meski geram atas ulah yang dilakukan oleh oknum pengguna media sosial tersebut, Dedi mengaku tidak merasa khawatir atas dampak yang ditimbulkan terhadap degradasi citra dirinya. Dedi lebih khawatir terhadap dampak yang ditimbulkan terhadap masyarakat luas.

"Soal politik saya tidak khawatir, saya malah khawatir terjadi kebencian di tengah masyarakat, berkelahi satu sama lain di media sosial, beberapa malah sampai baku hantam saling pukul," ujarnya.

Pria yang juga seorang budayawan ini berpendapat, pemahaman tentang Ketuhanan harus melekat dalam diri pengguna sosial media sehingga timbul kesadaran yang tinggi saat akan menyebarkan sebuah konten ke akun sosial media.

"Orang yang menghalalkan segala cara untuk menebar kebencian sebenarnya tidak bertuhan. Kalau bertuhan pasti mereka tidak melakukan itu karena orang bertuhan pasti tidak akan mau menyebarkan fitnah," jelasnya.

Bareskrim Polri sendiri mensinyalir kelompok-kelompok sejenis seperti Gank Saracen ini mendapat bayaran dari pihak tertentu untuk menyebarkan konten SARA melalui ratusan akun sosial media yang mereka miliki. Untuk pekerjaan ini, diduga uang puluhan juta menjadi imbalan. (mdk/ded)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Perempuan Harus Waspadai Doktrin Sesat Kelompok Radikal Intorelan
Perempuan Harus Waspadai Doktrin Sesat Kelompok Radikal Intorelan

Musdah menyayangkan jika masih banyak perempuan terjebak doktrin mengharuskan mereka tunduk dan patuh tanpa memiliki hak bertanya atau menolak.

Baca Selengkapnya
Generasi Muda Harus Waspadai Propaganda Kelompok Radikal di Media Sosial
Generasi Muda Harus Waspadai Propaganda Kelompok Radikal di Media Sosial

Seluruh pihak termasuk pemerintah perlu memperkuat sosialisasi beragam jenis informasi kepada kalangan anak muda

Baca Selengkapnya
Kasus Terduga Teroris Karyawan BUMN, Waspadai Jaringan Sosial untuk Cegah Radikalisme
Kasus Terduga Teroris Karyawan BUMN, Waspadai Jaringan Sosial untuk Cegah Radikalisme

Noor Huda berpesan agar masyarakat tidak terpaku pada stereotipe atau subjektivitas yang berlaku di masyarakat.

Baca Selengkapnya
Pentingnya Menangkal Konten Radikalisme di Media Sosial
Pentingnya Menangkal Konten Radikalisme di Media Sosial

Dia menjelaskan, kasus penipuan, radikalisme dan terorisme dilakukan dengan pendekatan persuasif dan tidak hard selling.

Baca Selengkapnya
Masyarakat Diminta Tak Mudah Terpancing Ajakan Jihad ke Suriah di Media Sosial
Masyarakat Diminta Tak Mudah Terpancing Ajakan Jihad ke Suriah di Media Sosial

Ajakan ke Suriah sengaja dihembuskan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab

Baca Selengkapnya
Anggota DPR Janji Pasang Badan untuk Warga yang Lawan Pejabat Langgar Hukum
Anggota DPR Janji Pasang Badan untuk Warga yang Lawan Pejabat Langgar Hukum

Sahroni meminta generasi muda turut andil mengekspos bentuk-bentuk ketidakadilan yang terjadi di sekitar.

Baca Selengkapnya
Waspadai Transformasi Kelompok Pecah Belah Sebarkan Paham Intoleransi di Dunia Maya
Waspadai Transformasi Kelompok Pecah Belah Sebarkan Paham Intoleransi di Dunia Maya

Pergerakan kelompok itu dicurigai dimotori pihak lama yang sudah dilarang oleh Pemerintah

Baca Selengkapnya
Di Depan Ratusan Mahasiswa, Sahroni Cerita Peran Medsos untuk Anggota Dewan
Di Depan Ratusan Mahasiswa, Sahroni Cerita Peran Medsos untuk Anggota Dewan

Sahroni menyebut, teknologi memiliki peran penting yang perlu dimanfaatkan anggota dewan.

Baca Selengkapnya
Polisi Wanti-Wanti Konten Kreator soal UU ITE Buntut Galih Loss Ditangkap, Ini Isinya
Polisi Wanti-Wanti Konten Kreator soal UU ITE Buntut Galih Loss Ditangkap, Ini Isinya

Galih Loss ditangkap polisi karena konten bermuatan penistaan agama

Baca Selengkapnya
Akademisi Ingatkan Bahaya Kelompok Pemecah Belah Bangsa, Jangan Sampai NKRI Dirusak!
Akademisi Ingatkan Bahaya Kelompok Pemecah Belah Bangsa, Jangan Sampai NKRI Dirusak!

Indonesia harus kuat dari berbagai upaya destabilisasi gencar dilakukan khususnya dari kelompok dan jaringan teror.

Baca Selengkapnya
Pesan Tegas Panglima TNI Yudo ke Anggota Paskibraka 2023, Singgung soal Menjelekkan Orang & UU ITE
Pesan Tegas Panglima TNI Yudo ke Anggota Paskibraka 2023, Singgung soal Menjelekkan Orang & UU ITE

Di dalam pesannya terselip larangan untuk menjelek-jelekkan orang. Bahkan Yudo juga memberikan pemahaman tentang adanya kemajuan teknologi media sosial.

Baca Selengkapnya
Video Viral Aliran Sesat Boleh Tukar Pasangan Terjadi di Blitar, MUI: Konten Kelewatan
Video Viral Aliran Sesat Boleh Tukar Pasangan Terjadi di Blitar, MUI: Konten Kelewatan

Dalam video tersebut terlihat jemaah laki-laki dan perempuan. Ada seorang diduga gurunya memegang tubuh jemaah perempuan

Baca Selengkapnya