Dedi Mulyadi wacanakan setiap desa di Jabar ada satu dokter
Merdeka.com - Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi kembali meneruskan perjalanan 'kukurusukan' di Kabupaten Bekasi. Kegiatan sejenis 'blusukan' ini sebenarnya sudah ia laksanakan sejak masih menjabat sebagai anggota DPRD Purwakarta pada Tahun 1999 silam.
Berbagai masalah yang tengah dialami oleh masyarakat berhasil ia temukan. Seperti fenomena yang ia temukan pada Salsa (11), warga Kampung Buni Asih RT 03/06. Kampung tersebut merupakan wilayah Desa Cikarang Kota, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi.
Bocah tersebut mengalami penyakit lupus sejak dua tahun lalu. Berdasarkan penuturan kakaknya, Mpok Ikah (26), Salsa pernah diperiksa ke dokter. Namun, karena ketiadaan biaya berobat dan biaya akomodasi ke rumah sakit, pengobatan tersebut tidak dilanjutkan.
-
Kenapa Dedi Mulyadi harus di Jawa Barat? 'Pak Airlangga berpesan ke saya, jangan terlalu jauh kalau main dari luar rumah, jangan melewati Jawa Barat, harus berada di wilayah Jawa Barat. Kemudian nanti cari pasangan di Golkar yang sesuai dengan kriteria sebagai calon istri (wakil) yang baik,' kata dia.
-
Kenapa Jokowi ingin segera melengkapi dokter spesialis di rumah sakit daerah? 'Tadi Pak Menkes sudah menyampaikan bahwa dokter umum masih kurang 124.000, dokter spesialis masih kurang 29.000. Jumlah yang tidak sedikit. Ini yang harus segera diisi,' kata Jokowi dalam Peresmian Peluncuran Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan Penyelenggara Utama di Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta, Senin (6/5).
-
Bagaimana cara Jokowi ingin mengatasi kekurangan dokter spesialis? '2 mesin ini harus dijalankan bersama-sama agar segera menghasilkan dokter spesialis yamg sebanyak-banyaknya dengan standar internasional,' tutur Jokowi.
-
Apa yang akan dilakukan Dedi Mulyadi? Dedi menyampaikan berterima kasih kepada jajaran pengurus Partai Golkar, terutama Ketum Airlangga Hartarto. 'Saya mengucapkan terima kasih ya buat Mas Singgih dan jajaran pengurus DPP Partai Golkar, khususnya buat Ketua Umum DPP Partai Golkar Pak Airlangga Hartarto bahwa utusannya sudah datang ke Jawa Barat untuk ajak ngomong serius masalah tunangan di Provinsi Jawa Barat,' kata dia.
-
Siapa yang merawat ODGJ di Desa Tambakbaya? Seorang kades bernama Lukman Mulyadi di Desa Tambakbaya, Kecamatan Garawangi, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, menebar inspirasi. Ia rela terjun langsung ke masyarakat untuk merawat sekitar 20 orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di sebuah rumah singgah.
-
Mengapa BPJS Ketenagakerjaan penting bagi pekerja di desa? 'Kami menyampaikan apresiasi yang luar biasa karena di Undang-Undang Desa yang baru ini secara detail menjelaskan pentingnya perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan. Program ini sangat penting karena merupakan mandat konstitusi dan program strategis negara untuk mendukung ketahanan nasional,'terang Zainudin.
"Sudah dari dua tahun lalu Pak. Setelah ibu meninggal saja, Ayah kan nikah lagi. Nah, mulai ini muncul bercak-bercak merah," jelas Mpok Ikah, Kamis (1/3) kepada Dedi Mulyadi.
Sebelumnya, masalah kesehatan juga ditemukan oleh Bupati Purwakarta dua periode tersebut di desa yang termasuk ke dalam Kecamatan Cikarang Utara. Masalah kesehatan tersebut diantaranya, penyakit ginjal, penyakit kanker, lumpuh, polio dan lainnya.
Atas permasalahan tersebut, Dedi Mulyadi mengungkapkan solusi. Menurut dia, masyarakat Jawa Barat membutuhkan satu dokter untuk di tempatkan di satu desa. Tugasnya, selain menangani masalah kesehatan warga, dokter tersebut juga wajib menganalisa penyebab penyakit yang tengah diderita oleh warga.
"Masyarakat Jawa Barat membutuhkan satu dokter satu desa. Jadi, keliling saja untuk mengecek kesehatan warga, mereka yang sakit langsung ditangani. Kemudian, penyebab sakitnya dianalisa agar ke depan tidak terjadi lagi," jelasnya.
Hasil analisa tersebut menurut Dedi Mulyadi, harus dipublikasikan ke masyarakat agar mereka membangun langkah-langkah preventif. Sebab kata dia, mencegah lebih baik daripada mengobati.
"Kalau mengandalkan upaya penyembuhan, ya repot dan mahal. Budaya hidup sehat justru yang harus dibangun, jadi ada langkah preventif," ujarnya.
Skema penggajian dokter pun menurut dia harus diubah. Jika di sebuah wilayah jumlah warga yang sakitnya sedikit, maka dokter tersebut gajinya besar, begitu pun sebaliknya.
"Dokter yang berhasil membuat masyarakat sehat itu prestasi, gajinya naik. Sebaliknya juga begitu," katanya. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Roby, Ganjar-Mahfud telah mengetahui aspirasi utama rakyat. Rakyat ingin bisa bekerja dan harga yang stabil.
Baca SelengkapnyaMenkes menyebut idealnya per 1.000 penduduk di Indonesia ada satu dokter yang menangani
Baca SelengkapnyaGanjar akan mengusung program Satu Desa Satu Puskesmas dan Satu Dokter.
Baca SelengkapnyaIndonesia masih kekurangan 120 ribu dokter umum sesuai rasio ideal yang diharapkan menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.
Baca SelengkapnyaProgram Ganjar-Mahfud: 1 Desa 1 Puskesmas 1 Nakes adalah program realistis yang tidak bisa ditawar
Baca SelengkapnyaPada sesi debat pertama, kedua paslon diminta memberikan solusi mengatasi kekurangan dokter di seluruh wilayah Sumut.
Baca SelengkapnyaIDI mengungkapkan tidak seimbangnya rasio dokter umum dan spesialis di Indonesia sangat berdampak terhadap kualitas kesehatan di setiap daerah.
Baca SelengkapnyaGuru Besar Unhas menilai visi misi Ganjar-Mahfud soal satu desa satu fasilitas kesehatan sudah ketinggalan zaman
Baca Selengkapnya6.333 Puskesmas yang belum memiliki jumlah tenaga kesehatan yang sesuai standar.
Baca SelengkapnyaDirektur TPN Chales Honoris menjelaskan, manfaat program '1 Desa 1 Puskesmas 1 Nakes' yang diusung pasangan Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaJokowi tak mau peralatan kesehatan yang sudah ada tak digunakan karena tak ada dokter spesialis.
Baca SelengkapnyaKekurangan dokter dirasakan di berbagai daerah, termasuk di Kabupaten Gunungkidul. Lantas berapa jumlah dokter yang dibutuhkan di sana?
Baca Selengkapnya