Deklarasi dan Pembekalan Koordinator 212 Se-Jatim Didemo Massa
Merdeka.com - Acara Deklarasi dan Pembekalan Koordinator Relawan 212 Se-Jatim yang berlangsung di Kota Malang didemo oleh sekelompok massa. Puluhan orang yang mengaku warga Kota Malang mendatangi dan berorasi menggunakan megaphone di pelataran lokasi kegiatan.
Massa secara bergantian meminta acara dibubarkan dan undangan kembali ke daerah masing-masing. Mereka menolak politisasi agama, dan mengingatkan agar tidak membuat kekacauan di Kota Malang.
"Warga Malang biasa dengan perbedaan politik, tapi jangan gunakan agama sebagai komoditas politik. Jangan jadikan agama untuk mengingkari mengoyak-ngoyak disintegrasi bangsa, Republik ini," kata seorang orator di lokasi acara, Jalan Nusakambangan Kota Malang, Minggu (20/10).
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
-
Siapa saja yang ikut demo? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Siapa yang ikut demo? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Siapa yang hadir dalam deklarasi kampanye damai di Kota Tua? Seluruh Pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Daerah Khusus Jakarta hadir termasuk Pramono Anung-Rano Karno.
-
Apa tuntutan utama aksi demo? Reza Rahadian ikut turun ke jalan dan berorasi di depan gedung DPR RI untuk menolak RUU Pilkada dan mendukung putusan Mahkamah Konstitusi.
Ratusan polisi, TNI dan Satpol Pamong Praja (PP) disiagakan untuk menjaga aksi tersebut. Massa dibatasi oleh barikade barisan personel polisi agar tidak masuk ke lokasi acara.
Sementara pintu ditutup selama berlangsungnya acara dengan dijaga sejumlah panitia. Hanya peserta kegiatan, petugas Bawaslu dan kepolisian diperkenankan masuk dalam gedung acara.
Kapolres Malang Kota, AKBP Asfuri menemui para demonstran usai melakukan negosiasi dengan panitia acara. Kepada para pendemo dijelaskan bahwa acara tersebut bersifat intern dan polisi telah keberatan para pendemo yang menggunakan istilah Reuni 212.
"Tolong rekan-rekan, acara ini adalah kegiatan intern. Rekan-rekan kembali, maka banner akan dilepas mereka sendiri. Banner akan mereka lepas sendiri," jelasnya.
Seorang peserta aksi tetap mempertanyakan acara yang tetap berlangsung. Namun Asfuri menegaskan bahwa panitia akan melepas spanduknya sesuai tuntutan.
"Itu (acara yang berlangsung) kan rapat terbatas mereka. Kami sudah rapat dengan panitia. Teman-teman bisa kembali nanti mereka akan melepas bannernya," jelasnya.
Massa pun memutuskan mundur sambil menunggu pelepasan spanduk backdrop acara. Sementara acara tetap berjalan dengan tetap dikawal oleh petugas kepolisian.
Panitia terlihat melepaskan banner yang menjadi backdrope acara dan melanjutkan acaranya kembali sesuai jadwal. Backdrope tersebut bergambar logo Alumni 212 di sisi kiri, sementara sisi kanan gambar Habib Riziq Shihab bersama capres Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno. Tengah spanduk dan paling atas tampak Garuda Pancasila dengan latar merah putih selebar spanduk tersebut.
Tampak hadir dalam acara pembukaan Ketua Presidium Alumni 212 Slamet Maarif dan Ketua GNPF Yusuf Martak. Acara akan berlangsung selama 2 hari, sampai Senin besok.
Kapolres Malang Kota AKBP Asfuri mengatakan, agenda tersebut tidak mengantongi surat pemberitahuan. Polda tidak mengeluarkan Surat Tanda Terima Pemberitahuan (STTP).
"Kegiatan Deklarasi PA 212 ini berdasarkan Surat dari Polda tidak diterbitkan SPPT (Surat Tanda Terima Pemberitahuan). Karena kegiatan atau yang mengatasnamakan untuk deklarasi, tidak ada badan hukumnya," kata Asfuri,
Kata Asfuri, surat pemberitahuan ke Polda Jawa Timur diserahkan dua hari sebelum kegiatan. Tetapi seharusnya ada rentang waktu lebih panjang atau tidak terlalu mepet.
"Termasuk juga adanya penolakan dari masyarakat yang ingin Kota Malang kondusif. Sehingga kami sampaikan, kalau sifatnya kampanye silakan dengan aturan yang belaku," tegas Asfuri.
Ditegaskan Asfuri, kegiatan deklarasi harus dilakukan lembaga yang berbadan hukum. Kalau tidak ada STTP-nya, berarti harus dan dipersilakan tidak menggunakan baner deklarasi.
"Panitia pun akhirnya sepakat untuk melepaskan bannernya," katanya.Izin kegiatan, kata Asfuri, untuk deklarasi PA 212. Tetapi saat mengirimkan surat tidak dilengkapi penanggung jawab dan dasar hukum organisasinya.
"Kalau mereka mau melanjutkan dengan rapat terbatas yang dipersilakan. Yang penting tidak menggunakan banner (deklarasi), tinggal nanti dari Bawaslu yang akan memantau kegiatan kampanye atau bukan. Kalau kampanye kan berarti ada pemberitahuan kampanye," jelasnya.
Petugas keamanan akan terus memantau tersebut dengan menyiapkan sejumlah tenaga pengamanan.
Habib Muhammad Nabil, Koordinator Acara Deklarasi dan Pembekalan Koordinator Relawan 212 mengaku sudah mengirimkan surat pemberitahuan kegiatan keramaian. Karena memang kegiatannya bersifat intern.
"Sudah kami lakukan pemberitahuan, lebih tepatnya bukan perizinan, namun pemberitahuan bahwa ada kegiatan ramai. Toh ini adalah acara internal. Kami tidak untuk umum, siapa yang masuk pakai undangan," katanya.
Pihaknya juga mengaku sudah beritikad baik dengan pemberitahuan kepada KPU dan Bawaslu. Sementara sebagai penyelenggara kegiatan adalah PA 212 tingkat pusat.
"Lembaga organisasi adalah PA 212 tingkat pusat. Sehingga ini bukan di level kota atau provinsi, kami membantu saja. Ini merupakan hajat pusat yang kebetulan dilakukan di Kota Malang," jelasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Massa menolak Pemilu curang sampai menerobos barikade polisi.
Baca SelengkapnyaMereka meneriakkan yel-yel meminta Presiden Joko Widodo alias Jokowi untuk mundur dari jabatannya dan segera pulang ke kampung halaman Solo.
Baca SelengkapnyaAcara itu sedianya dirancang sebagai dialog antara diaspora Indonesia di mancanegara dengan sejumlah tokoh atau aktivis.
Baca SelengkapnyaDi tengah gelombang aksi mahasiswa, Ibu Negara Iriana Jokowi melakukan kunjungan kerja di sejumlah tempat di Kota Makassar.
Baca SelengkapnyaSaling dorong yang terjadi membuat pagar balai kota akhirnya jebol. Sebagian massa tampak masuk ke kompleks balai kota. CCTV, tanaman dan paving block dirusak.
Baca SelengkapnyaMereka coba kembali mendekati gedung DPRD sambil melempar botol, kayu dan batu.
Baca SelengkapnyaKades APDESI Kembali Demo DPR, Pengendara Diimbau Hindari Ruas Jalan Ini
Baca SelengkapnyaSalah seorang orator menghentikan sementara orasi di kawasan Patung Kuda dan dilanjutkan dengan salat Zuhur.
Baca Selengkapnyaanggota gabungan akan ditempatkan di titik yang telah ditentukan guna mengantisipasi adanya aksi yang anarkis
Baca SelengkapnyaDemo ini menuntut DPR agar tidak mengesahkan RUU Pilkada.
Baca SelengkapnyaHingga malam hari, massa demonstran tolak Revisi UU Pilkada masih bertahan di depan Gedung DPR.
Baca SelengkapnyaMereka melakukan long march sejak dari Taman Parkir ABA Yogyakarta hingga Kawasan Titik Nol Kilometer.
Baca Selengkapnya