Demi Allah & Rasulullah, remaja kaya ini tinggalkan kemewahan dunia

Merdeka.com - Mushab ialah seorang remaja quraisy yang berasal dari golongan terpandang dan kaya. Demi cintanya kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW, dia rela meninggalkan semua kemewahan itu dengan tekad bulat.

Rasulullah mengatakan, tidak ada yang menandingi Mushab meninggalkan semua demi cintanya kepada Allah dan Rasul-Nya.

"Dahulu, saya melihat tak ada yang mengimbangi Mushab dalam memperoleh kesenangan orangtuanya. Kemudian dia meninggalkan semua itu demi cintanya kepada Allah dan Rasul-Nya," ujar Rasulullah, dikutip dari buku Kisah Seru 60 Sahabat Rasul karangan Ummu Akbar.

Suatu waktu, Rasulullah mengutus Mushab menjadi duta Islam ke kota Madinah. Dia ditugaskan untuk mengajarkan seluk-beluk agama Islam dan membangun masyarakat agar siap menerima dakwah Islam.

Dipilihnya Mushab oleh Rasulullah untuk melaksanakan tugas dibanding orang yang berpengaruh lainnya, karena Mushab diyakini dapat memenuhi tugas penting yang diberikan. Dia juga mendapat gelar 'Mushab yang baik'.

Mushab juga dikaruniai Allah pikiran yang cerdas dan budi yang luhur. Selama di Madinah, Mushab tinggal di rumah As'ad bin Zurarah. Setiap hari, dia mengunjungi rumah-rumah dan tempat-tempat pertemuan untuk membacakan ayat-ayat suci Alquran.

Mushab mengajak warga Madinah untuk mencapai hidayah Allah dalam Islam. Sampai suatu hari saat Mushab sedang berdakwah, tiba-tiba datang Usaid bin Mudhair. Usaid adalah kepala suku Bani 'Abdul Asyhal di Madinah.

Betapa murkanya Usaid saat melihat Mushab mengajak anak buahnya supaya tidak menyembah berhala.

"Apa maksud kalian mendatangi kami dan menipu orang-orang yang lemah? Tinggalkan kami jika kalian masih menyayangi nyawa kalian!" bentak Usaid.

Kaum muslim yang melihat kejadian itu sangat ketakutan. Namun, Mushab tak gentar sedikit pun. Dia tetap bersikap tenang dan meminta Usiad mendengarkan penjelasannya. Usaid dan warga lainnya duduk mendengarkan Mushab membaca Alquran. Selain itu dia juga mendengarkan Mushab berdakwah.

Hati Usaid mulai terbuka akan kebenaran ajaran Islam. "Alangkah indahnya ajaran-ajaran ini. Apa yang kalian perbuat bila hendak memasuki agama ini?" tanya Usaid.

Mushab kemudian meminta Usaid mandi lalu mengucapkan syahadat. Usaid pun melakukan perintah itu dilanjutkan dengan salat dua rakaat. Setelah itu Usaid resmi menganut agama Islam.

Berita ini pun heboh sehingga banyak orang mendengarkan dakwah Mushab. Mereka kemudian masuk Islam dan beriman kepada Allah. Tugas mulia yang diemban Mushab berhasil diselesaikan dengan gemilang.