Demi angkut penumpang bus reot Transjakarta dipertahankan

Merdeka.com - Bus Transjakarta adalah salah satu moda transportasi andalan warga Jakarta. Tak heran setiap harinya bus ini nyaris selalu penuh oleh banyaknya warga Jakarta yang hilir mudik.

Kendati demikian, bagi warga Jakarta pengoperasian bus Transjakarta ini belum lah maksimal. bus datang terlambat dan bus reot menjadi dua keluhan yang paling banyak diutarakan penumpang bus Transjakarta.

Pihak Transjakarta pun mengaku tidak bisa berbuat banyak mengatasi dua masalah tersebut. "Dari awal pembentukan, bus Transjakarta sudah memiliki 794 armada bus, namun 11 tahun beroperasi yang berjalan sekarang hanya 403 armada untuk melayani 300-350 ribu penumpang setiap hari," kata Direktur Utama (Dirut) PT Transjakarta Antonius NS Kosasih di terminal Manggarai, Jakarta, Sabtu (21/2).

Apalagi sebagian dari bus tersebut telah rusak. Pihak Transjakarta pun dihadapkan dua pilihan, mau tetap memaksa penumpang terangkut meski bus reot atau mengandangkan bus tersebut. Dia pun memilih tetap mengoperasikan bus-bus reot ini meski tahu itu mengganggu kenyamanan.

"Saya mencoba sendiri armada bus saya di koridor 6 saat musim hujan kemarin, bocor lah, pegangan tidak layak lah, itu masalah yang saya temui. Saya tegur agar di rapikan, namun apabila bus ditarik dan tidak beroperasi dan kita hanya pakai yang layak, masyarakat komplain akan lamanya bus" sambung dia.

Penyempurnaan tiket elektronik alias e-ticketing bus Transjakarta mencapai puncaknya hari ini. Penyempurnaan ini ditandai dengan seremonial dan launching terakhir e-ticketing di halte bus Transjakarta koridor 4 Manggarai. Kini semua koridor bus Transjakarta dipastikan telah mengoperasikan sistem ini.

Dengan e-ticket, penumpang tidak perlu menggunakan dan membeli tiket secara manual lagi, tetapi hanya men-tap ke pintu masuk halte bus Transjakarta. Diharapkan dengan sistem ini masyarakat tidak perlu mengantre panjang dan lebih mudah melakukan transaksi karena berintegrasi dengan Commuter Line, supermarket dan lain-lain.