Demi bantu orang tua, mojang geulis ini jual minuman pinggir jalan
Merdeka.com - Jika banyak remaja menghabiskan waktu berjalan ke mal atau pusat perbelanjaan, tapi tidak dengan gadis kelas 2 SMA yang satu ini. Dian Divstiani Budi Putri namanya. Usianya baru genap menginjak 17 tahun, namun perjuangannya untuk bisa mengenyam pendidikan tinggi harus ditempuh dengan kerja keras.
Sudah hampir tiga tahun terakhir, mojang Bandung ini membantu orang tuanya berjualan minuman botol dan kemasan di tempat keramaian. Salah satunya di Masjid Al-Ukhkuwah, Jalan Wastukencana, Bandung yang selalu ramai saban salat Jumat.
Jumat (18/3) kemarin, Dian yang mengaku tengah libur usai mengikuti Ujian Tengah Semester (UTS), membantu orang tuanya berjualan di Masjid Al-Ukhkuwah. Sejak pagi dara kelahiran Bandung 7 Desember 1998 ini sudah sibuk menjajakan dagangannya. Sementara ayahnya, Budi Santoso (40) berjualan mi ayam. Ayah dan anak sulungnya itu kompak berjualan di depan Masjid.
-
Dimana dia berjualan? Saat ini ia rutin mangkal di Jalan Bulak Rantai, Kampung Tengah, Kecamatan Kramat jati, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
-
Bagaimana Dina memulai usaha? Dina benar-benar mulai dari nol, dia mempelajari resep dari internet dan YouTube. Dengan modal Rp300 ribu, Dina memproduksi roti Maryam di kos-kosannya.
-
Apa usaha Dina? Dina dan suami memutuskan untuk mencoba peruntungan di bidang kuliner. Suami Dina sudah resign lebih dulu dan mulai bisnis toko siomay. Sementara Dina memutuskan memproduksi Roti Maryam di sela-sela waktu luang.
-
Dimana Dian menjual rotinya? Untuk saat ini, produk rotinya sudah ia jual sampai ke Jabodetabek.
-
Kenapa Dina memulai bisnis? 'Sebenarnya telat mengenal bisnis, karena saya fokus ingin jadi PNS, Saya memulai bisnis karena kebutuhan,' kata Dina dalam wawancara pada channel Youtube Naik Kelas.
-
Siapa yang jualan di sekolah? Aqila tampaknya mengikuti kegiatan di sekolahnya yang mengajarkan siswa menjadi wirausahawan sejak dini.
"Aku kebetulan sedang libur sekolah. Kan sudah UTS," kata remaja berambut panjang saat membuka perbincangan dengan merdeka.com.
Dian gadis cantik penjual minuman ©2016 Merdeka.comDia memilih membantu orang tua bekerja untuk mengisi waktu senggangnya. Alasannya mulia. Dia bisa sekolah karena cucuran keringat orang tuanya. "Jadi sudah seharusnya saya berbakti pada orang tua," jelasnya yang sesekali sibuk meladeni pembeli.
Dia sama sekali tidak malu dengan aktivitasnya berjualan minuman di pinggir jalan. Justru dia merasa bangga bisa membantu orang tuanya bekerja. "Malu? Enggaklah. Ini-kan semua halal. Justru kewajiban kita kan bisa bantu orang tua," tutur Dian sambil tersenyum.
Dian gadis cantik penjual minuman ©2016 Merdeka.comDian sudah diajak membantu berjualan sejak masih duduk di bangku kelas 3 SMP. Selepas pulang sekolah, dia pasti mampir ke tempat ayah dan ibunya berjualan.
Siswi SMA Pasundan 1 Bandung ini ingin membuktikan meski berasal dari kalangan kurang mampu, dia bisa berprestasi di sekolah. "Enggak bagus-bagus banget. Yang terakhir saya rangking 9," tuturnya gadis yang bercita-cita menjadi pengusaha ini.
Dian gadis cantik penjual minuman ©2016 Merdeka.com (mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anak-anak seharusnya memang fokus belajar dan bermain. Namun, tidak dengan Jelita. Ia harus berjualan gorengan untuk bantu orang tuanya.
Baca SelengkapnyaWalau sempat malu, namun tekad kuatnya membalas budi orang tua membuatnya bersemangat dalam berjualan dimsum di pinggir jalan.
Baca SelengkapnyaSelain mengabdi kepada negara, polisi berpangkat Brigadir ini rela berjualan es teh manis di pinggir jalan.
Baca SelengkapnyaDengan modal terbatas, Dicky merintis usaha martabak di pelataran rumahnya. Dia sempat ragu dan takut memulai usaha.
Baca SelengkapnyaDia begitu berani berjualan di warung miliknya yang terletak di tengah hutan belantara.
Baca SelengkapnyaPerjuangan bocah kelas 3 SD jual sepatu keliling untuk tebus rapor ini tuai pujian warganet.
Baca SelengkapnyaDi balik wajah ayunya, gadis ini bahkan tak gengsi dan rela berjualan bensin demi mengais rezeki.
Baca SelengkapnyaKisah perjuangan bocah SD berjualan es harga Rp1 ribu. Ternyata punya cita-cita jadi prajurit TNI.
Baca SelengkapnyaDi penghujung momen, ada sikap sang penumpang yang tak terduga.
Baca SelengkapnyaSeorang wanita paruh baya pilih berjualan di tengah hutan dan gunung selama 24 jam sehari untuk penuhi kebutuhan keluarganya.
Baca SelengkapnyaSejak lulus sekolah, ia memang tidak mau bekerja menjadi seorang karyawan. Ia kini berhasil menekuni profesi berdagang dengan hasil jutaan rupiah dalam sehari.
Baca SelengkapnyaAlfa memiliki perjalanan hidup yang menarik dibanding dengan anak seusianya.
Baca Selengkapnya