Demi ikut pemilu ulang, Suku Bela tempuh 45 kilo berjalan kaki
Merdeka.com - Kabupaten Parigi, Sulawesi Tengah mengadakan pemilu ulang di dua Kecamatan yaitu Kecamatan Palasa dan Kecamatan Tinombo. Dua kecamatan ini kembali mengikutsertakan Daftar Pemilu Tetap sekitar 1500-an orang.
"Kecamatan Palasa karena tertukar kartu suara dari kabupaten Murowali. Kecamatan Tinombo ada banyak pemilih tidak milih karena persoalan bencana alam banjir tidak bisa menyeberang menuju ke TPS," kata Wakapolres Parigi Kompol Sirajuddin Ramli di Desa Lebo, Parigi, Rabu (16/4).
Kepolisian sempat merasa khawatir sebab ada beberapa isu ancaman sebelum pemilu ulang itu berlangsung pada kemarin (15/4).
-
Siapa yang bisa melakukan jalan kaki? Kegiatan ini bisa dilakukan oleh siapa saja, kapan saja, dan di mana saja, tanpa memerlukan peralatan khusus, kecuali sepasang sepatu yang nyaman.
-
Gimana Komaruddin jalan kaki? Selama 14 hari berjalan, dia melewati sejumlah kota di Yogyakarta, Jawa Tengah, sampai Jawa Barat. Selama itu pula, dia turut dikawal para motor rider dari yayasan kesehatan di Bekasi di setiap kota, untuk memastikan kondisinya, termasuk menyediakan ambulans untuk berjaga-jaga.
-
Gimana caranya jalan kaki untuk turunkan berat badan? Hal itu terbukti ketika diujikan pada seorang wanita yang melakukan jalan kaki selama tiga hari per minggu. Jalan kaki yang dilakukan berkisar antara 50 sampai 70 menit dapat menurunkan berat badan sekitar 2,7 kg selama 12 minggu.
-
Kenapa Komaruddin jalan kaki? Komaruddin punya alasan tersendiri melakukan hal yang terbilang nekat ini. Menurutnya, ada semangat yang harus ia bagi kepada para penderita stroke lain di Indonesia.
-
Apa yang dibutuhkan untuk melangkah? Teruslah melangkah maju, meski perlahan. Langkah-langkah kecil yang konsisten akan membawamu pada tujuan.
-
Siapa yang melakukan perjalanan dengan 'pantat besi'? Xinxin, yang berasal dari provinsi Jiangxi di China tenggara, lulus tahun lalu dengan gelar master dari sebuah universitas di provinsi Yunnan tetapi belum mendapatkan pekerjaan.
"Ada isu penghadang kotak suara dari caleg yang telah menang, yang berada di daerah terpencil suku terasing makanya kita pertebal pengamanan TPS satu regu di tiap TPS sepuluh orang," lanjut dia.
Mantan ketua HMI Sulteng ini mengapresiasi Suku Bela yang jauh-jauh datang hingga menghasilkan suara yang signifikan. "Sebelumnya di TPS 2,3,4 Kecamatan Tinombo hanya 100 suara sekarang meningkat jadi 200 lebih. Mereka sudah bisa melewati sungai yang tadinya banjir," kata dia lagi.
Apalagi perjuangan sekitar 1000 orang suku Bela sungguh menakjubkan. "Mereka harus menempuh 45 kilo dengan berjalan kaki, tanpa alas kaki dan melewati sungai," ungkap Wakapolres.
Niatan ini tentu tak lepas dari pengaruh tokoh adat dan tokoh masyarakat yang mendorong mereka untuk berpartisipasi dalam pemilu.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka harus bekerja keras karena akses jalan kendaraan belum tersedia.
Baca SelengkapnyaPolisi itu harus mendaki gunung, melewati hutan belantara dan menerjang beberapa sungai deras untuk menuju perkampungan.
Baca SelengkapnyaKarena jarak yang relatif sangat jauh dengan menempuh perjalanan selama 3 hari.
Baca SelengkapnyaDibalik suksesnya pelaksanaan Pemilu tahun 2024, terdapat perjuangan dan medan yang dilalui agar surat suara bisa sampai ke TPS dengan selamat.
Baca SelengkapnyaTak mudah mengirimkan logistik Pemilu 2024 di kawasan Baduy ini. Petugas bersama warga setempat harus berjalan kaki hingga 5 km.
Baca SelengkapnyaLogistik dipastikan telah tiba di Kampung Oya pada Minggu (24/11) sore setelah sebelumnya berangkat pada Kamis (21/11).
Baca SelengkapnyaJanji adalah hutang, ungkapan ini rupanya dipegang teguh oleh Prajurit TNI Serma Buang Waroka.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan casis Yohanes yang jalan kaki selama 5 jam untuk ikut seleksi jasmani di Polda Papua.
Baca SelengkapnyaPerjuangan polisi untuk menyambangi Suku Akit di Kabupaten Pelalawan, tidak mudah.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang adik yang rela berjalan 5 km setiap hari untuk antar sang kakak ikut seleksi Casis Polri.
Baca SelengkapnyaDidik Haryadi pernah bernazar jika lolos ke DPR akan melakukan aksi jalan kaki dari Senayan Jakarta ke Boyolali.
Baca SelengkapnyaSumur ini jadi satu-satunya sumber air bagi masyarakat setempat.
Baca Selengkapnya