Demo 11 April, BEM SI: Alhamdulillah Berjalan Lancar, Kerusuhan Bukan Oleh Kami
Merdeka.com - Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) mengklaim jika aksi yang digelar di depan Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta Pusat pada Senin (11/4), berjalan lancar dan kondusif.
"Alhamdulillah aksi hari ini berjalan dengan lancar dan kondusif, kami mulai aksi pukul 12.00 dan bubar pada pukul 15.30 WIB,” kata Koordinator Media BEM SI, Luthfi Yufrizal dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/4).
Menurutnya, aksi kemarin merupakan lanjutan dari aksi BEM SI pada 28 Maret 2022 lalu yang intinya menolak wacana penundaan Pemilu atau amandemen Pemilu, Mengkaji Ulang UU IKN hingga menjaga stabilitas harga bahan pokok.
-
Apa tuntutan utama aksi demo? Reza Rahadian ikut turun ke jalan dan berorasi di depan gedung DPR RI untuk menolak RUU Pilkada dan mendukung putusan Mahkamah Konstitusi.
-
Apa tuntutan mahasiswa saat itu? Lahirlah apa yang dinamakan TRITURA. Tritura atau Tri Tuntutan Rakyat 1. Bubarkan PKI dan ormas-ormasnya 2. Rombak Kabinet Dwikora 3. Turunkan Harga-Harga
-
Kenapa BP2MI protes tentang Permendag 36 tahun 2023? 'Penumpukan barang Pekerja Migran Indonesia, menyebabkan banyak barang yang tidak sampai dengan tepat waktu di dalam negeri. Namun, wajar jika rekan-rekan Bea dan Cukai melakukan transisi kebijakan ini, dan membutuhkan waktu. Justru Bea dan Cukai melanggar peraturan jika tidak melaksanakan Permendag ini,' ujarnya.
-
Mengapa demo buruh dilakukan? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
Dia pun menyebut jika apa yang menjadi tuntutan telah diterima langsung oleh Pimpinan DPR RI, Sufmi Dasco, Rahmat Gobel dan Lodewijk di dampingi Kapolri RI, Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
"Aspirasi ini murni dari suara rakyat untuk disampaikan ke wakil rakyat , kami meminta pimpinan DPR di sini mewakili suara rakyat bukan suara partai politik," tegasnya.
Adapun kerusuhan yang muncul pasca kedatangan para petinggi DPR dan Kapolri, Lutfhi menyebut, bukan terjadi oleh massa pihaknya. Tetapi, dia menduga, pihak oknum provokator dan penyusup yang melakukannya.
"Kerusuhan itu bukan oleh kami dari BEM SI, aksi kami damai dan sudah tersampaikan aspirasinya dengan baik, Setelah kami bubar baru mulai berdatangan oknum provokator dan penyusup," tuturnya.
Adapun dalam aksi bertema BEM SI Geruduk Rumah Rakyat mereka turut membawa empat tuntutan. Berikut tuntutan yang disuarakan BEM SI:
1. Mendesak dan menuntut wakil rakyat agar mendengarkan dan menyampaikan aspirasi rakyat bukan aspirasi partai.
2. Mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menjemput aspirasi rakyat sebagaimana aksi massa yang telah dilakukan dari berbagai daerah dari tanggal 28 Maret 2022 sampai 11 April 2022.
3. Mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk tidak mengkhianati konstitusi negara dengan melakukan amandemen, bersikap tegas menolak penundaan pemilu 2024 atau masa jabatan 3 periode.
4. Mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menyampaikan kajian disertai 18 tuntutan mahasiswa kepada presiden yang sampai saat ini belum terjawab.
Jalanya Aksi
Adapun aksi pada Senin (11/4) kemarin, dimulai sekitar pukul 13.00 Wib dengan massa aksi yang mulai mendatangi titik lokasi di depan Gedung DPR/MPR RI disusul sejumlah elemen masyarakat.
Hingga akhirnya, kericuhan pun terjadi ketika pukul 16.00 Wib, peserta aksi nampak berhamburan menuju Jalan Slipi dan Jalan Gerbang Pemuda. Sejumlah mahasiswa tetap bertahan, menguatkan barisan.
Dimana sebelumnya aksi sempat diwarnai insiden pengeroyokan terhadap Pegiat media sosial Ade Armando yang dianiaya massa sampai babak belur di depan gedung DPR RI, Senin (11/4).
Ade dianiaya saat ikut mengawal demo mahasiswa 11 April menolak penundaan Pemilu 2024. Dia dikeroyok di tengah massa yang teriak ‘pelaku penistaan agama’ oleh pihak yang diduga bukan dari kelompok mahasiswa.
Hingga akhirnya sekitar pukul 17.00 Wib disertai hujan, Demo mahasiswa 11 April menolak penundaan Pemilu 2024 selesai. Usai massa aksi memutuskan bubarkan diri dari depan Gedung DPR/MPR.
Dilanjuti akses jalan arteri dari Jalan Gatot Subroto menuju Grogol dan arah sebaliknya, telah dibuka polisi. Bersamaan personel brimob yang berkemas dan merapikan tameng-tameng untuk kemudian masuk ke dalam gedung DPR/MPR.
Polisi Buru Dalang Kericuhan
Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran juga berharap aksi unjuk rasa bisa berjalan dengan damai. Dia pun mengimbau setiap pihak yang hendak menyampaikan aspirasi di muka umum untuk melayangkan surat pemberitahuan kepada pihak kepolisian.
"Harapan kami jika ada unjuk rasa ini pentingkah pemberitahuan. Karena kami bisa mengetahui elemen yang akan turun. Jumlah. Tuntutan, sehingga kami bisa memfasilitasi," tutur Fadil saat jumpa pers di kompleks Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (11/4) malam.
"Kami sangat menyayangkan ada sekelompok yg memancing di air keruh bukan menyampaikan pendapat. Tapi membuat kerusuhan," tambahnya.
Fadil menegaskan jika pihaknya akan menyeret para oknum yang kedapatan menjadi dalang provokasi pada aksi kali ini.
"Malam ini juga tim akan bergerak akan menindak tegas siapa saja yang melakukan pelanggaran hukum, mengusut siapa menjadi dalang. Mudah-mudahan kelompok pelaku bisa segera diungkap," tuturnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Billy meyakini demonstrasi bakal berlangsung pasca pengumuman hasil Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaMassa dari berbagai aliansi ini bersuara lantang menolak Pemilu curang.
Baca SelengkapnyaMereka mengkritisi kenaikan harga bahan pokok, terutama beras, setelah pelaksanaan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaTotal sebanyak empat pagar DPR jebol oleh demonstran yang menolak pengesahan RUU Pilkada.
Baca SelengkapnyaPuluhan anggota BEM Korwil Jateng DIY berunjuk rasa di depan Kantor Wali Kota Solo sekaligus Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka, Senin (18/12) sore.
Baca SelengkapnyaAksi unjuk rasa ini untuk mengevaluasi sembilan tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaDi tengah gelombang aksi mahasiswa, Ibu Negara Iriana Jokowi melakukan kunjungan kerja di sejumlah tempat di Kota Makassar.
Baca SelengkapnyaAnies juga berterima kasih kepada masyarakat sipil dan mahasiswa yang melakukan unjuk rasa penolakan RUU Pilkada
Baca SelengkapnyaHingga malam hari, massa demonstran tolak Revisi UU Pilkada masih bertahan di depan Gedung DPR.
Baca SelengkapnyaDalam aksinya massa menuntut untuk menolak hasil Pemilu 2024 yang dianggap penuh kecurangan.
Baca SelengkapnyaDalam aksinya mereka menuntut stop praktik-praktik KKN dan Pemilu Curang pada Pemilu 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaBintang lantang berorasi mengajak pendemo melawan keputusan DPR.
Baca Selengkapnya