Demo 11 April Tanpa Kawat Berduri dan Pasukan Huru-Hara di Gedung DPR
Merdeka.com - Massa mahasiswa mulai berkumpul di gerbang utama DPR, Jakarta, Senin (11/4). Tak ada pengamanan ketat yang berlebihan untuk mengawal jalannya demonstrasi di parlemen.
Pantauan merdeka.com, massa persis berada di depan pagar utama. Mereka bahkan sempat menggoyang-goyangkan pagar DPR.
Tak ada kawat berduri. Tak ada pasukan anti huru-hara menjaga. Para polisi hanya berjaga di dalam gerbang DPR.
-
Siapa yang berdemo di DPR? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023).
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Siapa yang ikut demo? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Bagaimana polisi menanggapi demo buruh? Polisi saat ini sudah melakukan rekayasa lalu lintas. Adapun, exit tol Cikarang dialihkan ke exit tol lain seperti Bekasi Barat maupun Cibitung.
-
Siapa saja yang ikut demo? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Dimana demo buruh berlangsung? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
Semua perlengkapan pengamanan demo telah disiapkan di belakang gedung DPR. Termasuk, mobil water cannon dan pengurai massa.
“Itu pagar sudah kuat kok, jadi kita enggak pasang (kawat berduri),” kata salah seorang polisi yang berjaga.
©2022 Merdeka.com/bachtiaruddin alamPolisi menegaskan, dalam menjaga aksi demonstrasi tersebut dilakukan tindakan yang persuasif. Polisi hanya menjaga apabila ada aksi yang melanggar hukum.
“Untuk water canon semuanya disiapin di belakang. Kita persuasif, kita yakin mahasiswa kaum intelektual kan pasti damai,” tegas polisi tersebut.
Pesan kapolri
Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit menegaskan, kebebasan berekspresi atau demo termasuk bagian dari kebebasan demokrasi. Dia berkomitmen bakal menjunjung tinggi hal tersebut.
“Dan ini juga bisa jadi sangat penting. Karena mahasiswa dalam mengawal demokrasi bersuara kritis dan harus kita jaga,” kata Kapolri saat meninjau aksi di Jakarta Pusat.
©2022 Liputan6.com/Johan Tallo
Kapolri menegaskan, pihaknya hanya melakukan pencegahan apabila ada penumpang gelap dalam aksi demo mahasiswa tersebut. Hal ini yang akan mengganggu kegiatan demonstrasi damai yang hendak dilakukan mahasiswa.
“Ini yang harus kita jaga dan kita pisahkan agar teman-teman mahasiswa bisa satu suara betul-betul aspirasi mahasiswa dan tidak ada tumpang-tumpangan yang ingin manfaat teman-teman mahasiswa. Nah ini yang kita jaga,” katanya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pasukan polisi anti huru-hara membuat formasi pertahanan saat massa berusaha masuk dengan merusak pagar Gedung DPR
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya menyatakan tidak ada pengunjuk rasa penolakan RUU Pilkada di depan Gedung DPR/MPR RI yang ditangkap pada Kamis.
Baca SelengkapnyaBentrokan tersebut terjadi ketika massa demonstran merobohkan pagar Gedung DPR.
Baca SelengkapnyaDemo ini menuntut DPR agar tidak mengesahkan RUU Pilkada.
Baca SelengkapnyaKe-50 orang yang segera dibebaskan itu dipastikan tidak terlibat tindak pidana berat saat kericuhan di sekitar gedung DPR, Kamis (22/8).
Baca SelengkapnyaBeberapa pagar yang berhasil dirobohkan massa kemarin telah diperbaiki sementara dengan menggunakan pagar besi seadanya.
Baca SelengkapnyaHingga malam hari, massa demonstran tolak Revisi UU Pilkada masih bertahan di depan Gedung DPR.
Baca SelengkapnyaKendaraan yang melintas dari arah Bundaran HI dialihkan ke arah Jalan Sumenep atau Jalan H Agus Salim
Baca SelengkapnyaDasco menegaskan tidak akan semua orang yang nantinya bakal dibebaskan.
Baca SelengkapnyaDiketahui, debat perdana ini dilakukan di Jiexpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Minggu (6/10).
Baca SelengkapnyaPolisi memukul mundur pendemo karena sesuai aturan batas waktu menyampaikan aspirasi pukul 18.00 Wib.
Baca SelengkapnyaDebat capres dan cawapres kali ini diadakan tanpa penonton atau pendukung. Gedung KPU pun dijaga ketat agar tetap steril.
Baca Selengkapnya