Demo BBM, mahasiswa di Bandung lakukan aksi tidur di jalan

Merdeka.com - Aksi penolakan kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi terus berlanjut. Kamis (20/11) siang sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat UIN Bandung melakukan aksi tidur di jalan.
Aksi itu dilakukan tepat di depan Terminal PT Pertamina (Persero) Region III Gedebage Bandung, Jalan Soekarno Hatta (bypass). Akibatnya jalur lambat tersebut di tutup sekitar 30 menit.
Massa sekitar 100 orang itu tidur-tiduran di bawah terik matahari. Mereka mengusung poster penolakan kenaikan BBM yang sebenarnya sudah ditetapkan pemerintah pada Senin (17/11) malam oleh Presiden Jokowi beserta perangkat Menteri Kabinet Kerja.
Sekitar 15 menit melakukan aksi tidur di jalan, mereka kemudian bergeser tepat di gerbang terminal BBM Gedebage. Mereka berteatrikal. Pocong dan keranda mayat disimbolkan sebagai matinya pemerintah yang tidak memperhatikan jeritan rakyat kecil.
Menurut Koordinator Aksi Ibnu Mahbub, kenaikan harga BBM bukanlah solusi untuk mensejahterakan rakyat, tapi kenaikan BBM adalah bentuk kekerasan negara terhadap rakyat. Dalam UUD 1945 pasal 33 ayat 3 disebutkan bahwa bumi dan air serta kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
"Sekarang pemerintah keliru dalam mengeluarkan kebijakan kenaikan BBM," katanya disela aksi. Sebab jika pengelolaan minyak bumi bisa dilakukan sendiri harga BBM tidak akan melambung.
Dalam tuntutannya mereka meminta untuk memberantas mafia migas, segera nasionalisasi aset migas. "Stop liberalisasi migas dan terakhir tolak kenaikan harga BBM yang jelas berdampak pada kenaikan harga bahan pokok dan menciptakan kemiskinan baru," terangnya.
Massa yang berkumpul sejak pukul 10.00 membubarkan diri sekitar pukul 11.40 WIB. Aksi mendapatkan pengawalan ketat dari puluhan polisi. Jalan Bypass yang sempat terhambat, kini kembali dibuka.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya