Demo BBM, mahasiswa di Pekanbaru ancam bakar dan ludahi polisi
Merdeka.com - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar menimbulkan gejolak di Riau. Sejumlah mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Suska Pekanbaru, berunjuk rasa. Mereka menyandera mobil tangki milik PT Pertamina dan memaki Jokowi dan polisi, bahkan Kapolsek Tampan Kompol Suparman di lokasi diludahi pada bagian wajahnya.
"Unjuk rasa yang dilakukan para mahasiswa mengarah kepada anarkis. Meski begitu, kita tetap hadapi dengan kepala dingin walaupun ada yang meludahi saya juga," ujar Kapolsek Tampan Kompol Suparman kepada merdeka.com, Rabu (19/11) pagi.
Meski puluhan mahasiswa tersebut memaki dan mengancam akan membakar polisi jika menangkap mereka, serta tuntutan mereka, agar rekan mahasiswa di Makassar yang ditahan agar dibebaskan. Namun, polisi yang berjaga mengamankan demonstrasi dari aksi anarkis tidak membalas tindakan para demonstran.
-
Kenapa pelaku menikam mahasiswa? 'Motifnya, pelaku merasa ditipu dan sakit hati kepada korban,' ungkapnya.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Apa tuntutan mahasiswa saat itu? Lahirlah apa yang dinamakan TRITURA. Tritura atau Tri Tuntutan Rakyat 1. Bubarkan PKI dan ormas-ormasnya 2. Rombak Kabinet Dwikora 3. Turunkan Harga-Harga
-
Apa yang membuat kampus heboh? Udinus jadi heboh karena Azizah Salsha dan Pratama Arhan mampir.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Kenapa Kemnaker ajak mahasiswa kolaborasi? 'Kita perlu kolaborasi dan sinergi untuk mendapatkan bonus demografi,' ucap Menaker saat memberikan sambutan pada Sosialisasi Pasar Kerja yang diselenggarakan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Jakarta, Rabu (7/2/2024) di Jakarta.
"Gak ada yang diamankan, mahasiswa sengaja memancing keributan dengan memancing emosi polisi. Mereka berencana akan buat situasi seperti di makassar. Mahasiswa yang demo memaki-maki polisi dengan kata-kata kotor, kita tetap menjaga situasi agar kondusif," terang Suparman.
Demo mahasiswa UIN Susqa Pekanbaru tersebut di Jalan HR Subrantas, Panam, Kecamatan Tampan, Pekanbaru Kota, pada Selasa (18/11) sekitar pukul 21.00 WIB. Mahasiswa menyandera mobil tangki milik Pertamina dan menulis caci makian terhadap Presiden Jokowi.
"Saya tekankan kepada anggota agar tidak terpancing emosi, meski demo mereka tidak terkoordinir. Namun di akhir demo, mereka melepas truck milik Pertamina tersebut," ujarnya.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Demo berlangsung ricuh hingga malam hari. Tembakan gas air mata membuat udara di sekitar lokasi demo membikin sesak dan perih di mata.
Baca SelengkapnyaSaling dorong yang terjadi membuat pagar balai kota akhirnya jebol. Sebagian massa tampak masuk ke kompleks balai kota. CCTV, tanaman dan paving block dirusak.
Baca SelengkapnyaDelapan mahasiswa yang melakukan demo ditetapkan polisi sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaDemonstrasi terkait RUU Pilkada di Semarang berakhir ricuh. Puluhan mahasiswa harus dirawat di rumah sakit dan puluhan lainnya ditahan polisi
Baca SelengkapnyaPolisi mengidentifikasi asal sekolah pelajar yang diamankan. Dari 10 sekolah, hanya dua di antaranya yang berada di Kota Semarang.
Baca SelengkapnyaPolisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa. Tak berselang lama, satu unit pete-pete terbakar tepat di depan halte Unibos Makassar.
Baca SelengkapnyaPara pelajar dan mahasiswa tersebut masih menjalani pemeriksaan di Polrestabes Semarang hingga malam hari.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat orator dari atas mobil komando mendesak agar barrier dibuka sehingga massa bisa menyampaikan aspirasi di depan Istana Merdeka.
Baca SelengkapnyaKelompok Anarko ini menyusup dan melarikan diri ke sejumlah kampus yang sebelumnya menggelar aksi unjuk rasa.
Baca SelengkapnyaPolisi dan mahasiswa saling halau. Mahasiswa yang mundur ke depan kampung Universitas Diponegoro menghalau polisi kembali ke Gedung DPRD Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaSetelah merobohkan pintu pagar Gerbang Pancasila, pendemo berkumpul dengan penjagaan ketat dari pihak kepolisian.
Baca SelengkapnyaMereka coba kembali mendekati gedung DPRD sambil melempar botol, kayu dan batu.
Baca Selengkapnya