Demo di Gedung DPR, HMI Sebut Tewasnya Mahasiswa di Kendari Pelanggaran HAM
Merdeka.com - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) kembali melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung DPR. Mereka meminta agar kasus kematian mahasiswa Universitas Halu Oleo di Kendari, Sulawesi Tenggara diusut tuntas.
Mahasiswa tersebut tewas saat melakukan aksi demonstrasi menolak RUU KUHP dan UU KPK baru. Mereka adalah Randi dan Yusuf Kardawi.
"Dalam pelaksanaan revisi undang-undang menyalahi aturan. Lalu tewasnya mahasiswa itu pelanggaran HAM. Kami dari HMI turun ke jalan untuk menyerukan itu," tegas seorang orator melalui pengeras suara di Flyover Ladokgi, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (1/10).
-
Siapa mahasiswa yang tewas di Bali? Mahasiswa asal Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Aldi Sahilatua Nababan (23) ditemukan tewas di kamar indekosnya di Bali.
-
Apa tuntutan mahasiswa saat itu? Lahirlah apa yang dinamakan TRITURA. Tritura atau Tri Tuntutan Rakyat 1. Bubarkan PKI dan ormas-ormasnya 2. Rombak Kabinet Dwikora 3. Turunkan Harga-Harga
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
-
Mengapa mahasiswa demo di tahun 1965? Para mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) itu tidak puas dengan kebijakan pemerintahan Orde Lama. Mereka terus melakukan demonstrasi dan meminta Presiden Sukarno bertindak tegas terhadap PKI dan menteri-menteri yang tidak becus bekerja.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Apa tuntutan utama aksi demo? Reza Rahadian ikut turun ke jalan dan berorasi di depan gedung DPR RI untuk menolak RUU Pilkada dan mendukung putusan Mahkamah Konstitusi.
Selain kematian mahasiswa Universitas Halu Oleo, HMI kembali menyinggung UU KPK yang baru. Ditekankannya, KPK harus diperkuat bukan justru diperlemah.
HMI memastikan aksi mahasiswa turun ke jalan untuk menyampaikan aspirasi rakyat. Mereka menilai apa yang dilakukan anggota DPR di sisa masa jabatannya menyalahi aturan.
"Innalilahi Wainalilahi Rojiun. Kita kembali turun ke jalan untuk menyuarakan aspirasi masyarakat," ucap orator lantang.
Sebagai informasi, ratusan mahasiswa dari berbagi universitas akhirnya diperbolehkan melakukan long march dari depan TVRI ke bawah Flyover Ladokgi, Senayan, Jakarta Pusat. Massa di mana sebelumnya tidak diperbolehkan mendekati gedung DPR / MPR RI, dan terhenti di depan TVRI.
Pantauan merdeka.com, mereka kini berada di bawah Flyover Ladokgi dan kini di halau oleh anggota Marinir dan kepolisian.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi ini digelar sebagai bentuk demokrasi untuk melawan Politik Dinasti serta menolak Pelanggaran HAM.
Baca SelengkapnyaDalam orasinya, mereka juga menolak pelanggaran HAM yang hingga saat ini masih banyak kasus yang belum terselesaikan.
Baca SelengkapnyaMahasiswa berangka pukul 11.30 menggunakan 10 kopaja dan 20 angkot. Mereka juga membawa sejumlah spanduk dan poster.
Baca SelengkapnyaAksi tersebut digelar di depan Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri), Jakarta, Selasa, (19/11).
Baca SelengkapnyaDi tengah gelombang aksi mahasiswa, Ibu Negara Iriana Jokowi melakukan kunjungan kerja di sejumlah tempat di Kota Makassar.
Baca SelengkapnyaKorban merupakan mahasiswa baru asal Fakultas Kehutanan Untad.
Baca SelengkapnyaSekitar tiga hari tim dari Komnas HAM berada di Semarang untuk mengumpulkan bukti dan meminta keterangan saksi dan korban.
Baca SelengkapnyaPembakaran bendera itu terjadi saat demonstrasi yang digelar HMI.
Baca Selengkapnyanies Baswedan mengaku senang berbagai kampus turut menyuarakan kepeduliannya terhadap kondisi demokrasi.
Baca SelengkapnyaAksi Mimbar Demokrasi melawan Politik Dinasti dan Menolak Pelanggaran HAM meluas hingga Jambi.
Baca SelengkapnyaAksi menentang praktik politik dinasti dan menolak pelanggaran HAM ini juga diikuti dosen, budayawan, seniman dan tokoh masyarakat.
Baca SelengkapnyaDemonstrasi terkait RUU Pilkada di Semarang berakhir ricuh. Puluhan mahasiswa harus dirawat di rumah sakit dan puluhan lainnya ditahan polisi
Baca Selengkapnya