Demo di gedung KPU Surabaya rusuh, polisi bentuk pagar betis
Merdeka.com - Demonstrasi Gerakan Rakyat Surabaya Menggugat di kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Surabaya, Jawa Timur, Jalan Adityawarman, Kamis siang (3/9) terus memanas. Meski belum terjadi kontak fisik, massa mulai melempar gedung dengan buah tomat.
Puluhan anggota Polrestabes Surabaya yang terus mengawal jalannya aksi, mulai merapat membentuk pagar betis, menutup pintu masuk gedung. Hal ini dipuci saat para perwakilan pendemo menggelar negosiasi kedua dengan pihak KPU di dalam gedung.
Ketegangan terjadi ketika perwakilan massa menemui jalan buntu saat menggelar dialog dengan KPU di dalam gedung. Ketua KPU Robiyan Arifin menolak menjelaskan masalah penolakan pasangan Rasiyo-Abror di atas mobil komando.
-
Siapa yang masuk ke lapangan dan membuat kerusuhan? Peristiwa itu berawal saat salah satu suporter tuan rumah masuk ke dalam lapangan.
-
Apa yang dibakar massa? Tampak beberapa massa sedang membakar motor. Tak jelas motor siapa yang dibakar, yang jelas motor yang dibakar tak hanya satu.
-
Dimana massa menggeruduk kantor KPU? Sejumlah orang menggeruduk Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Jayapura di jalan Abepura-Sentani, Distrik Sentani Kota, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, Jumat (15/3) malam waktu setempat.
-
Dimana keributan terjadi? Seorang anggota TNI Koramil 01/Purwodadi mengalami nasib yang kurang baik saat bertugas mengamankan acara hiburan solo organ di Dusun Tanjungan, Desa Ngembak, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan Jawa Tengah.
-
Apa yang terjadi pada kerusuhan ini? Dalam peristiwa tersebut, 47 orang Yahudi dan satu orang Prancis terbunuh, banyak yang terluka, dan harta benda dirusak.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
Massa mulai beringas dan melempar gedung dengan tomat. Pihak kepolisian terpaksa melontarkan ancaman akan menertibkan massa yang tidak bisa menjaga kondusifitas Kota Surabaya. Akhirnya massa berhasil ditenangkan.
Sambil menyanyikan lagu-lagu heroik milik Iwan Fals, seperti Bento, Bongkar dan lain sebagainya. Lagu-lagu perlawanan para demonstran seperti Rakyat Miskin Kota dan Darah Juang juga tak ketinggalan didengungkan melalui sound sistem.
Namun situasi kembali memanas, ketika dialog kedua antara perwakilan pendemo dengan KPU digelar. Massa secara tiba-tiba melempar tomat ke arah pintu masuk gedung yang dikawal ketat aparat Kepolisian.
"Kalau situasi di Surabaya tetap menemui jalan buntu, dan tetap dikuasai mafia-mafia Pilkada, kita akan mendesak pemerintah untuk mensahkan calon tunggal. Karena apa pun yang terjadi, Pilkada 2015 harus tetap digelar di Surabaya," teriak salah satu orator aksi.
Hingga berita ini diturunkan, aksi dari Gerakan Rakyat Surabaya Menggugat masih terus berjalan. Aksi dimulai sejak pukul 10.30 WIB. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka coba kembali mendekati gedung DPRD sambil melempar botol, kayu dan batu.
Baca SelengkapnyaSpontan anggota yang lain langsung melindunginya dengan tameng plastik dan diarahkan menjauh dari lokasi.
Baca SelengkapnyaMassa pendemo yang murka nekat merobohkan tembok dan pagar Gedung DPR saat berunjuk rasa menolak revisi UU Pilkada.
Baca SelengkapnyaDi sisi kanan, massa membakar ban bekas dan melemparkan botol-botol ke arah barikade petugas yang berada di dalam kawasan Gedung DPR/MPR.
Baca SelengkapnyaDemonstran kini sudah sampai menutup Tol Dalam Kota tepat di depan gedung DPR, Kamis (22/8) sore.
Baca SelengkapnyaSituasi unjuk rasa menolak pengesahan revisi UU Pilkada di Gedung DPR, Jakarta, mulai memanas.
Baca SelengkapnyaPolisi memburu pelaku perusakan gedung DPR saat demo Apdesi.
Baca SelengkapnyaMereka memprotes dugaan kecurangan dalam proses Pemilu 2024 untuk memenangkan salah satu pasangan calon.
Baca SelengkapnyaSituasi makin panas karena pendemo merangsek maju berhadapan dengan polisi.
Baca SelengkapnyaPasukan polisi anti huru-hara membuat formasi pertahanan saat massa berusaha masuk dengan merusak pagar Gedung DPR
Baca SelengkapnyaSebanyak 10 orang anggota polisi dan tujuh orang suporter mengalami luka ringan.
Baca SelengkapnyaKedua kubu awalnya hanya saling beradu argumen, namun situasi kian panas hingga diwarnai lemparan batu dan botol air mineral.
Baca Selengkapnya