Demo Ganjar, sopir tuding 5 perusahaan ini sering overload muatan
Merdeka.com - Selain mengajukan tiga tuntutan terkait pelarangan penambangan dan aktivitas galian C di Jawa Tengah (Jateng), ratusan truk dan ribuan penambang dalam tuntutannya juga menuduh ada sebanyak lima perusahaan sering melanggar jumlah beban diizinkan (JBI) alias overload muatan (tonase) di Jembatan Timbang.
Kelima perusahaan jasa transportasi dan beban muatan yang dituding sering melanggar itu adalah, PT Siba Surya (PT.SS), PT Sun, PT Hasil Mandiri, PT Adil Jaya dan PT Sukses Putra.
"Dari 12 persen angka yang dihasilkan dari kelebihan muatan yang menyebabkan jalan rusak, kami para pengemudi dan penambang kecil ini hanya memberikan kontribusi 10 persen saja. Karena menurut pakar transportasi UNIKA Soegijopranoto Djoko Setijowarno mengatakan ada sekitar lima perusahaan yang kerap melanggar kelebihan muatan (overload)," tegas Koordinator Umum Aliansi Pengemudi Independen (API) Jateng Suroso dalam orasinya Senin (23/2).
-
Dimana warga demo jalan rusak? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Kenapa warga demo jalan rusak? 'Ke mana uang pajak kami? Ke mana uang pajak kami? Bertahun-tahun kami merasakan jalan rusak yang seperti ini,' seru sang orator dalam sebuah video yang diunggah lewat Instagram @merapi_uncover.
-
Di mana kemacetan parah terjadi? Viral di media sosial kemacetan horor terjadi kembali di kawasan wisata Puncak Bogor, Jawa Barat, saat libur panjang akhir pekan.
-
Apa penyebab kemacetan parah di Jakarta? 'Kalau kemarin itu karena banjir di beberapa titik banjir. Kalau tadi malam hanya kepadatan karena aktivitas masyarakat untuk buka puasa, itu saja,' jelasnya.
-
Dimana kemacetan semakin parah di Jakarta? Kondisi kemacetan lalu lintas kendaraan pada jam pulang kerja di Jalan Gatot Subroto, Jakarta
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
Suroso mengungkapkan penyebab kerusakan jalan justru lebih banyak akibat kontruksi yang tidak memenuhi standar sebesar 44 persen.
"Berdasarkan hasil penelitian dosen UGM Yogyakarta Prof Dr Ir Agus Taufiq Mulyono MT penyebab kerusakan banyak konstruksi jalan yang tidak memenuhi standar , baik kepadatan tanahnya, beton maupun aspalnya, penyebab kerusakan lainnya adalah akibat sistem drainase sebesar 44 persen. Sedangkan akibat kelebihan muatan hanya 12 persen," ungkapnya dalam orasi.
Suroso bahkan juga menantang Ganjar Pranowo dan DPRD Jateng untuk berani bertindak tegas kepada para kontraktor pembangun jalan dan perusahaan-perusahaan angkutan besar yang jelas-jelas nyata merugikan negara dengan melakukan korupsi uang rakyat.
"Berdasarkan Bambang Pranoto Ketua Lembaga Konsumen Jasa Konstruksi (LKJK), Undang-undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang jasa kontruksi menyebutkan tanggung jawab kontruksi seharusnya 10 tahun. Namun, yang terjadi di Pantura, kurang dari lima tahun. Oleh karena itu, pernyataan Dirjen Bina Marga kerusakan akibat beban kendaraan amat naif. Ini tantangan bagi insinyur Indonesia mengapa tidak bertanggungjawab secara profesional," paparnya.
Sebelumnya, ratusan armada truk menggelar demo memblokir seluruh jalan menuju ke Kantor Gubernuran, Pemprov Jateng. Dalam aksinya, mereka menuntut supaya Gubernur Jawa Tengah mengabulkan tiga tuntutan mereka. Dari ketiga tuntutan tersebut di antaranya menolak Jumlah Beban Diizinkan (JBI) 0 persen dan diberlakukan toleransi sebesar 75 persen JBI. Kemudian mereka juga menuntut supaya aktivitas penambangan atau izin galian C supaya untuk dipermudah.
Selain itu, juga masa menuntut supaya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengembalikan seluruh armada dan alat berat yang telah disita oleh Polda Jateng.
Hingga pukul 16.00 WIB, ratusan truk dari berbagai kota/kabupaten di Jateng masih berdatangan dari berbagai sudut jalan protokol Kota Semarang. Bahkan, akibat demo para penambang atau pekerja galian C tersebut, arus lalu lintas di sekitar Kawasan Pahlawan, Kawasan Simpang Lima, Kawasan Menteri Soepeno, Kawasan Veteran atau Mapolda Jateng mengalami kemacetan parah. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah warga, khususnya pengguna sepeda motor, terpaksa selap-selip di antara truk-truk besar untuk menembus kemacetan.
Baca SelengkapnyaSudah lebih dari enam jam lalu lintas di jalan arteri Kabupaten Bekasi tidak bisa dilalui kendaraan roda empat.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui penyebab ribuan truk tersebut memutuskan untuk berhenti di badan jalan.
Baca SelengkapnyaKendaraan didominasi para pemudik hendak balik ke kota asalnya. Tingginya volume kendaraan juga dipicu banyaknya wisatawan.
Baca SelengkapnyaAksi ugal-ugalan sopir truk kontainer di Jalan Raya Veteran, Kota Tangerang, menyebabkan puluhan pengendara menjadi korban kecelakaan lalu lintas.
Baca SelengkapnyaJakarta dikepung kemacetan panjang jelang Rabu tengah malam.
Baca SelengkapnyaKemacetan parah terjadi ketika ribuan buruh menggelar aksi unjuk rasa memperingati May Day atau Hari Buruh Sedunia di sejumlah titik di Jakarta.
Baca SelengkapnyaAksi supir ugal-ugalan tersebut membuat geram pengendara lain, sehingga berakhir diamuk massa.
Baca SelengkapnyaPelaku melakukan pengeroyokan sopir dan pengrusakan mobil truk berdasarkan bukti-bukti seperti rekaman CCTV dan saksi mata.
Baca SelengkapnyaJalan lintas Sumatera terpantau macet parah sepanjang 12 kilometer pada Jumat (5/4) sore.
Baca SelengkapnyaJumlah kendaraan di Indonesia terus bertambah dari tahun ke tahun.
Baca SelengkapnyaKecelakaan itu diduga lantaran pesepeda motor nekat melawan arah.
Baca Selengkapnya