Demo hari Antikorupsi, mahasiswa Unismuh Makassar soroti dana Bansos
Merdeka.com - Hari antikorupsi jatuh pada Rabu (9/12) besok. Memperingati hal tersebut, mahasiswa Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar mulai turun aksi hari ini, Selasa (8/12). Aksi digelar di depan kampusnya di Jalan Alauddin yang berbatasan langsung antara Kota Makassar dengan Kabupaten Gowa.
Salah satu yang disoroti mahasiswa ini adalah kasus korupsi dana-dana bantuan sosial (Bansos) yang disalurkan ke daerah-daerah.
"Wakil rakyat harus memperjuangkan dana Bansos ke daerah bukannya memanfaatkan, menikmatinya sendiri," seru Yusuf, salah seorang pengunjuk rasa dalam orasinya.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
-
Apa tuntutan utama aksi demo? Reza Rahadian ikut turun ke jalan dan berorasi di depan gedung DPR RI untuk menolak RUU Pilkada dan mendukung putusan Mahkamah Konstitusi.
-
Siapa yang ikut demo? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Siapa saja yang ikut demo? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Kenapa Bansos diberikan? Tujuan dari program ini adalah untuk membantu meringankan beban ekonomi bagi masyarakat yang kurang mampu, terutama dalam memenuhi kebutuhan dasar seperti pangan.
Kata Yusuf, dana Bansos harus diperjuangkan dan dipastikan sampai di tangan rakyat sesuai peruntukkannya. Jangan sampai justru dimanfaatkan pihak atau kelompok-kelompok tertentu untuk kepentingannya sendiri. Dana Bansos disalurkan untuk kesejahteraan rakyat.
"Para pencuri uang rakyat harus dihukum mati karena akibat perbuatannya tidak sedikit rakyat yang dirugikan," seru Yusuf.
Dari pantauan merdeka.com, aksi ini digelar oleh mahasiswa dari Fakultas Teknik yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Teknik Unismuh Makassar. Satu unit mobil truk roda delapan ditahan dan dijadikan panggung orasi akibatnya satu jalur di Jalan Alauddin itu macet.
Aksi yang juga dipantau langsung Kapolsek Rappocini, AKP Muari Sik ini berakhir setelah beberapa di antara mereka menyelesaikan orasinya. Selanjutnya mereka masuk ke kampus dan menyatakan akan melanjutkan aksi esok hari.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat terkini itu sudah cerdas dan pandai memilah dan menjadi wewenang rakyat juga untuk memilih paslon tertentu.
Baca SelengkapnyaMenurut DPR, momentum pelaksanaan pilkada seperti saat ini berpotensi memunculkan kasus politisasi bansos.
Baca SelengkapnyaMenurut Ganjar, hal itu bisa mengerem potensi penyalahgunaan bansos.
Baca SelengkapnyaKecewa dengan Pelanggaran Demokrasi dan Etika, Mahasiswa UNS Keluarkan Maklumat Supersemar
Baca SelengkapnyaSelain itu, ditengarai juga ada peluang politisasi bansos yang bisa ditafsirkan sebagai menguntungkan paslon tertentu.
Baca SelengkapnyaYenny Wahid menyebut bansos yang diberikan anggap saja sedekah dan sedekah tak wajib untuk memilih paslon tersebut.
Baca SelengkapnyaAksi ini digelar sebagai bentuk demokrasi untuk melawan Politik Dinasti serta menolak Pelanggaran HAM.
Baca SelengkapnyaAliansi Mahasiswa Provinsi Banten (AMPB) menggelar mimbar rakyat di kampus Universitas Yuppentek Indonesia, Tangerang, Banten, Kamis (21/12/2023).
Baca SelengkapnyaAksi bertajuk 'Mimbar Bebas Selamatkan Demokrasi' ini digelar untuk menentang praktik politik dinasti di tanah air.
Baca SelengkapnyaDi tengah gelombang aksi mahasiswa, Ibu Negara Iriana Jokowi melakukan kunjungan kerja di sejumlah tempat di Kota Makassar.
Baca SelengkapnyaSoroti Kecurangan Pemilu 2024, Civitas Akademika dan Masyarakat Sipil Demo Kantor Gubernur Sumbar
Baca SelengkapnyaHotman kemudian mempertanyakan maksud Romo Magnis yang mengibaratkan Presiden layaknya pencuri.
Baca Selengkapnya