Demo Kabut Asap di Kantor Gubernur Sumsel, Mahasiswa Bentrok dengan Polisi
Merdeka.com - Sekitar 500 mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi di Sumatera Selatan menggelar aksi unjuk rasa di kantor Gubernur Sumsel, Selasa (17/9). Massa yang menamakan diri Gerakan Aliansi Sumsel Melawan Asap (G. ASMA) menuntut polisi dan pemerintah menindak korporasi yang terlibat dalam kebakaran hutan dan lahan.
Mayoritas massa mengenakan masker. Tak ingin ketinggalan, polisi yang mengamankan demontrasi juga memasang penutup hidung dan mulut.
Nampak berhadapan dengan pendemo, puluhan polisi wanita (polwan) berbaris mengenakan masker. Di barisan belakang petugas kepolisian dari Polresta Palembang berseragam lengkap dan bersenjata juga mengenakan masker.
-
Bagaimana menurut Anies Baswedan asap bisa sampai ke Kalimantan? Selain itu, dia juga menegaskan kembali bahwa asap dibawa angin.
-
Apa itu kalimat imperatif? Kalimat imperatif adalah jenis kalimat yang digunakan untuk memberikan perintah, instruksi, atau permintaan kepada seseorang atau sekelompok orang.
-
Apa yang digaungkan oleh pemerintah Kota Pasuruan untuk membuat kota lebih bersih? Salah satu upaya pemerintah kota Pasuruan dalam mengatasi permasalahan lingkungan adalah dengan meningkatkan keterlibatan peran serta masyarakat dalam program Pasuruan Resik yang selalu digaungkan demi terwujudnya Pasuruan Kota Madinah.
-
Bagaimana cara mencegah kerusakan lingkungan di Indonesia? Meskipun tidak mungkin mengatasi keenam masalah utama lingkungan tersebut, setidaknya harus dicari solusi untuk mencegah bertambah buruknya kondisi bumi.
-
Apa pesan Pj Gubernur Kaltim untuk masyarakat Kalimantan Timur? 'Mendekati Pemilu tolong jaga ketertiban dan kemanan. Salurkan hak pilih, jangan ada yang golput!' pesan Akmal Malik saat meninjau Gudang Logistik Pemilu 2024 di Jalan Poros Tikah RT 14 Nomor 5, Ujoh Bilang Kecamatan Long Bagun Mahulu, Jumat(26/1/2023).
-
Apa upaya Pemprov Jateng mengatasi kekeringan? “Untuk itu dilakukan pengendalian secara pre-emptive di daerah endemis dengan menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan dan responsif pada daerah yang terserang OPT dengan bahan kimia secara bijaksana,“
'Kami Rindu Udara Segar', 'Darurat Asap', dan 'Selamat Datang di Negeri Awan'. Begitu tulisan spanduk yang dibawa para mahasiswa.
Dalam aksi unjuk rasa tersebut, sempat terjadi kericuhan. Massa dan kepolisian terlibat bentrok yang menyebabkan seorang mahasiswa terluka di kepala. Namun belum diketahui penyebab kericuhan ini.
Menurut koordinator aksi, M Gulam Zakia, sejauh ini belum ada tindakan tegas dari kepolisian dan pemerintah dalam penanganan kasus karhutla, terlebih bagi perusahaan. Padahal, munculnya asap yang pekat merupakan akibat ulah korporasi di bidang perkebunan.
"Perusahaan-perusahaan tidak diusut, tidak diproses, sedangkan warga biasa, petani kecil ditangkap, dijadikan tersangka," ungkap Gulam.
Gulam mensinyalir pemerintah pandang bulu dalam penanganan kasus karhutla. Atau bisa juga adanya kesepakatan jahat antara perusahaan dan pemerintah.
"Kami yakin ada kongkalikong antara pemerintah dan korporasi, sampai sekarang tidak ada korporasi yang jelas-jelas terlibat dicabut izinnya, tidak ada," tegasnya.
Oleh karena itu, massa mendesak Gubernur Sumsel dan Kapolda Sumsel untuk segera menuntaskan kabut asap. Menurut dia, asap akan menimbulkan korban jual tidak segera ditangani, terutama bagi anak-anak.
"Kami tunggu komitmen gubernur menangani asap, jangan diam saja, harus ada tindakan," tegasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengisyaratkan bakal menetapkan status tanggap darurat bencana asap karena kualitas udara nyaris menembus ambang batas.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, melempar candaan saat ditanyai solusi mengatasi buruknya kualitas udara di Ibu Kota.
Baca SelengkapnyaPada aksi yang kelima ini jumlah massa terlihat semakin sedikit dan anak-anak yang ikut juga semakin berkurang.
Baca SelengkapnyaDi tengah gelombang aksi mahasiswa, Ibu Negara Iriana Jokowi melakukan kunjungan kerja di sejumlah tempat di Kota Makassar.
Baca SelengkapnyaWarga membawa truk pengangkut sampah lalu menumpahkannya di kedua kantor itu.
Baca SelengkapnyaMereka menuntut Kejati Banten bertindak netral dan tegas dalam menegakkan hukum di Provinsi Banten, terutama terkait pelaksanaan Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaMassa diketahui menuntut ganti rugi lahan tambang.
Baca SelengkapnyaMereka meminta komitmen penangan krisis iklim dibuktikan dengan tidak menjadikan orang-orang yang terkait industri fosil sebagai tim pemenangan.
Baca SelengkapnyaRatusan warga Air Bangis, Kabupaten Pasaman Barat, melanjutkan aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sumbar, Jalan Sudirman, Padang, Rabu (2/8).
Baca SelengkapnyaKoordinator Lapangan dari Walhi Jakarta Bagas Okta Pribakti mengatakan, terdapat empat tuntutan yang dibawa dalam aksi ini.
Baca SelengkapnyaKoordinator Lapangan dari Walhi Jakarta Bagas Okta Pribakti mengatakan, terdapat empat tuntutan yang dibawa dalam aksi ini.
Baca SelengkapnyaBerikut momen warga Kalimantan Barat nekat buang sampah bertruk-truk di kantor Bupati dan DPRD.
Baca Selengkapnya