Demo kecam Ahok juga digelar di Bandung, massa tuntut kasus diusut
Merdeka.com - Demo kecaman terhadap pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, terhadap dugaan penistaan Alquran juga digelar di Bandung. Massa dari Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) mendesak aparat kepolisian mengusut pernyataan Ahok yang dinilai melecehkan umat Muslim.
Aksi itu digelar di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (14/10). Ada sekitar 1.000 massa mengikuti demo ini. Mereka mengusung beberapa poster bertuliskan, 'Tangkap dan Hukum Penghina Al-Quran', 'Ahok minta maaf? Penghina Al-Quran tetap harus dihukum'.
"Pernyataan Ahok ini merupakan pelecehan dan penghinaan terhadap keagungan dan kesucian Al-Quran. Kita tahu semua Al-Quran adalah wahyu Allah SWT yang pasti benar dan akan menuntut manusia pada petunjuk kebaikan," kata Juru Bicara HTI Jawa Barat Luthfi Afandi disela aksinya.
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
-
Apa isi laporan Atta Halilintar? Kepolisian menerima laporan dari YouTuber Atta Halilintar terkait berita bohong (hoaks) perceraian dan nikah siri dengan YouTuber Ria Ricis atau inisial RR pada Rabu (4/9) malam.
-
Siapa yang memprotes kejadian tersebut? Diketahui, terekam video yang beredar di media sosial salah satu pendukung mengacungkan tiga jari saat debat capres berlangsung. Hal tersebut pun menuai protes dari pihak 02 yakni Grace Natalie.
-
Apa tuntutan utama aksi demo? Reza Rahadian ikut turun ke jalan dan berorasi di depan gedung DPR RI untuk menolak RUU Pilkada dan mendukung putusan Mahkamah Konstitusi.
-
Apa usulan Bamus Betawi tentang gubernur Jakarta? 'Kita sudah berembuk di dalam internal majelis adat, ada empat usulan itu. Yang pertama tentang susunan pemerintahan. Kita mengusulkan agar gubernur dan wakil gubernur ditunjuk oleh presiden,' kata Oding saat dihubungi merdeka.com, Kamis (7/12).
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
Dia kemudian mempertanyakan pernyataan Ahok ihwal ayat 51 Surat Al Maidah. "Bagaimana bisa perbuatan mulia seperti ini dikatakan oleh Ahok sebagai pembodohan?," terangnya.
"Ini harus ditindak. Hukum tetap harus ditegakkan karena Ahok jelas menghina muslim," tambahnya.
Aksi damai tersebut dimulai pukul 08.30 WIB dan berakhir pukul 09.40 WIB. Aksi dikawal ratusan kepolisian. Meski menutup hampir separuh jalan, kendaraan masih bisa melintas Jalan Diponegoro. Di akhir aksinya massa memanjatkan doa dan kemudian membubarkan diri dengan tertib.
Atas tuntutan ini, HTI menyampaikan sikap terkait dugaan penistaan agama dilakukan Ahok:
1. Mengutuk dengan keras pelecehan terhadap Al-quran yang dilakukan oleh Ahok sebagai tindakan yang sama sekali tidak bisa diterima. Ahok secara sadar telah menyatakan bahwa orang yang tidak memilih dirinya oleh karena dasar surah Al Maidah ayat 51 sebagai telah dibodohi. Itu artinya Ahok telah secara nyata menyebut Alquran sebagai sumber kebodohan, dan siapa saja yang menyampaikan haramnya memilih pemimpin kafir dengan dasar ayat itu juga disebut oleh Ahok sebagai telah melakukan pembodohan.
2. Menuntut kepada aparat yang berwenang untuk segera bertindak mengusut tindakan penghinaan terhadap alquran yang telah dilakukan oleh Ahok ini, serta menindaklanjuti laporan mengenai hal ini yang telah banyak dilakukan oleh berbagai komponen masyarakat. Bila merujuk KUHP pasal 156 dan UU No.1/PNPS/1965 tentang pencegahan penyalahgunaan dan atau penodaan agama, perbuatan ahok ini secara sah dan meyakinkan telah melanggar aturan tersebut sehingga harus ditindak.
3. Dengan penghinaan terhadap Alquran yang telah dilakukan oleh Ahok ini, semakin jelaslah siapa Ahok sebenarnya dan ini menambah bukti bukti yang sudah ada tentang betapa tidak pantasnya Ahok memimpin Provinsi DKI Jakarta yang berpenduduk mayoritas Muslim ini.
4. Menyerukan kepada umat islam di Jakarta Khususnya untuk dengan tegas menolak Ahok untuk menjadi Gubernur mendatang. Adapun bagi yang masih mendukung, untuk segera menghentikan dukungan itu, karena sebagai muslim mestinya kita berpedoman pada Alquran yang telah dengan jelas melarang memilih pemimpin kafir. Tak sepantasnya seorang muslim mendukung calon pemimpin kafir, apalagi yang bersangkutan telah terbukti menghina Alquran. (mdk/ang)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka yang tergabung dalam Barisan Relawan Bhineka Jaya melakukan dukungan kepada Ahok untuk menjadi Calon Gubernur DKI yang diusung PDIP.
Baca SelengkapnyaPara pendemo menyinggung sejumlah hal mulai dari pesan Nabi Muhammad soal jumlah hakim.
Baca SelengkapnyaLukman menegaskan, masyarakat Indonesia harus bersatu menjaga demokrasi agar tidak dibajak oleh kepentingan penguasa.
Baca SelengkapnyaDiketahui, sejumlah bus yang mengangkut massa menggelar demo di sekitaran lokasi Muktamar ke-VI PKB, di Nusa Dua, Bali
Baca SelengkapnyaMassa mendorong hak angket DPR terkait hasil sementara penghitungan suara Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaSalah seorang orator menghentikan sementara orasi di kawasan Patung Kuda dan dilanjutkan dengan salat Zuhur.
Baca SelengkapnyaAdapun aksi unjuk rasa rencananya akan digelar oleh sejumlah ormas.
Baca SelengkapnyaNamun baginya, keadilan dan kebenaran lah yang membuatnya tetap pada pendiriannya tersebut.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menggelar apel bersama personel Barisan Ansor Serbaguna (Banser) dari Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaPara demonstran menyoroti putusan MK, upaya revisi UU Pilkada, Bawaslu, hingga statement Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadiala terkait raja Jawa.
Baca SelengkapnyaDirektur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid mengatakan, aparat kepolisian kembali bersikap brutal kepada para pengunjuk rasa
Baca SelengkapnyaDalam aksinya mereka menuntut untuk menyikapi konflik lahan di Rempang.
Baca Selengkapnya