Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Demo mahasiswa 20 Mei tak mampu jatuhkan Jokowi, menggoyah pun tidak

Demo mahasiswa 20 Mei tak mampu jatuhkan Jokowi, menggoyah pun tidak Mahasiswa UI demo di Salemba. ©2015 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Isu demo besar-besaran mahasiswa yang akan menggulingkan Presiden Joko Widodo pada 20 Mei nanti dinilai tak akan berpengaruh para pemerintahan. Sebab, demo besok diyakini sangat jauh berbeda dengan gerakan mahasiswa pada Mei tahun 1998 yang lalu.

"Gerakan 20 Mei besok saya yakin tak mampu menjatuhkan Jokowi. Menggoyahkan saja tak bisa. Paling ya Jokowi santai-santai saja. Aman-aman saja," ujar ‎Pengamat Politik Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo dalam diskusi di Gedung Joang 45, Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (19/5).

‎‎Menurut dia, prasyarat terjalinnya kekuatan untuk menjatuhkan sebuah pemerintahan masih belum cukup untuk gerakan besok. Mei tahun ini tak memiliki kemiripan yang kuat dengan konteks sosial politik era '98. ‎Kondisi ini yang membuat gerakan dari sebuah gerakan penggulingan menjadi tak matang.

"Kalau Mei 98 persyaratannya sudah cukup. Karena terlalu lamanya rezim Soeharto memerintah, kepemimpinan yang otoriter, adanya rakyat miskin, faktor krisis ekonomi moneter," tuturnya.

Mengingat di pemerintahan sebelumnya, gerakan menjatuhkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tak kunjung berhasil. Padahal tingkat korupsi di masa 10 tahun Ketua Umum Partai Demokrat tersebut tergolong sangat tinggi.

Namun bagi Karyono, kritik yang disampaikan kepada pemerintahan memang harus selalu ada pada tiap lapis zaman. Kritik atas pemerintahan merupakan bagian untuk mengingatkan dan melakukan pengawasan.

"Kritik tehadap rezim atau pemerintahan itu menjadi keharusan. Karena tanpa kritik pemerintah bisa salah, kebablasan, mengabaikan kepentingan dan aspirasi rakyat. Terhadap kekuasaan manapun otokritik itu keniscayaan," ujarnya.

Di sisi lain menurut Karyono, upaya untuk menggulingkan Jokowi pada 20 Mei tak akan mendapat dukungan dari masyarakat. Hal tersebut karena masih barunya Jokowi menjabat sebagai presiden. Hingga membentuk persepsi masyarakat berupa pemakluman.

"Ada pemakluman dari masyarakat karena usia pemerintahan Jokowi masih seumur jagung," ungkapnya. (mdk/rnd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Tolak Putusan MK Terkait Batas Usia Cawapres, Massa BEM se-Indonesia Bakar Poster Bergambar Wajah Setengah Jokowi-Soeharto
FOTO: Tolak Putusan MK Terkait Batas Usia Cawapres, Massa BEM se-Indonesia Bakar Poster Bergambar Wajah Setengah Jokowi-Soeharto

Massa Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) juga melakukan aksi bakar ban di kawasan Patung Kuda.

Baca Selengkapnya
Gibran soal Putusan MK: Aku Enggak Mikir, Ditolak Atau Diterima
Gibran soal Putusan MK: Aku Enggak Mikir, Ditolak Atau Diterima

"Aku ki ra nggagas lho ditolak atau diterima (saya nggak mikir ditolak atau diterima)," kata Gibran.

Baca Selengkapnya
Respons Kaesang Gugatan PSI Soal Batas Usia Capres-Cawapres Ditolak MK: Pemimpin Tak Harus Jadi Capres atau Cawapres
Respons Kaesang Gugatan PSI Soal Batas Usia Capres-Cawapres Ditolak MK: Pemimpin Tak Harus Jadi Capres atau Cawapres

Kaesang merasa tak masalah gugatan PSI terkait batas usia capres dan cawapres ditolak MK.

Baca Selengkapnya
Gibran Bisa Maju Pilpres usai Putusan MK, Ganjar: Hormati Hak Politik Siapapun
Gibran Bisa Maju Pilpres usai Putusan MK, Ganjar: Hormati Hak Politik Siapapun

Putusan MK itu memperbolehkan calon presiden dan calon wakil presiden tidak perlu berusia minimal 40 tahun dengan syarat berpengalaman menjadi kepala daerah.

Baca Selengkapnya
Jokowi Jawab Dugaan Gugatan Batas Usia Cawapres untuk Loloskan Gibran: Jangan Menduga-duga
Jokowi Jawab Dugaan Gugatan Batas Usia Cawapres untuk Loloskan Gibran: Jangan Menduga-duga

Jokowi meminta publik tidak menduga-duga soal gugatan batas usia capres-cawapres.

Baca Selengkapnya
Reaksi Jokowi saat Ditanya soal Kaesang Tak Bisa Maju Pilgub karena UU Pilkada Batal Direvisi
Reaksi Jokowi saat Ditanya soal Kaesang Tak Bisa Maju Pilgub karena UU Pilkada Batal Direvisi

Jokowi tertawa kecil saat mendengar pertanyaan soal Kaesang yang tidak bisa dicalonkan. Dia pun meminta agar hal tersebut ditanyakan kepada putra bungsunya itu.

Baca Selengkapnya
'Sebagian Besar Pendukung Jokowi Kelas Menengah ke Bawah Enggak Peduli Isu Putusan MK'
'Sebagian Besar Pendukung Jokowi Kelas Menengah ke Bawah Enggak Peduli Isu Putusan MK'

PDIP kerap mengeluarkan strategi offensif terhadap putusan MK.

Baca Selengkapnya
Seluruh Lapisan Masyarakat Yogyakarta Gelar Aksi Massa Terkait RUU Pilkada, Ini Fakta di Baliknya
Seluruh Lapisan Masyarakat Yogyakarta Gelar Aksi Massa Terkait RUU Pilkada, Ini Fakta di Baliknya

Jaringan masyarakat sipil di Yogyakarta menggelar aksi unjuk rasa di kawasan Malioboro. Aksi ini dilakukan merespon syarat pencalonan kepala daerah Pilkada 2024

Baca Selengkapnya
FOTO: Aksi Massa Front Mahasiswa Demokrasi Kawal Reformasi Desak MK Tolak Uji Materi UU Pemilu Terkait Syarat Usia Capres-Cawapres
FOTO: Aksi Massa Front Mahasiswa Demokrasi Kawal Reformasi Desak MK Tolak Uji Materi UU Pemilu Terkait Syarat Usia Capres-Cawapres

Massa Front Mahasiswa Demokrasi Kawal Reformasi memadati kawasan Patung Kuda.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Pertimbangan MK Tolak Gugatan PSI Minta Batas Usia Capres-Cawapres 35 Tahun
VIDEO: Pertimbangan MK Tolak Gugatan PSI Minta Batas Usia Capres-Cawapres 35 Tahun

Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan batas usia calon presiden dan calon wakil presiden.

Baca Selengkapnya
DPR Batal Sahkan RUU Pilkada, Jokowi: Pemerintah Ikut Putusan MK
DPR Batal Sahkan RUU Pilkada, Jokowi: Pemerintah Ikut Putusan MK

Putusan MK sendiri berisi perubahan ambang batas pencalonan dan batas usia calon kepala daerah.

Baca Selengkapnya
Isu Pemakzulan, Ketum Golkar Tegaskan Jokowi Didukung 80 Persen Susunan Kabinet
Isu Pemakzulan, Ketum Golkar Tegaskan Jokowi Didukung 80 Persen Susunan Kabinet

Airlangga memandang, keadaan sekarang berbeda dengan pemilu sebelumnya yang panas imbas pilgub DKI 2017.

Baca Selengkapnya