Demo Mahasiswa Medan, Bakar Ban dan 'Usir' Dua Anggota DPRD
Merdeka.com - Mahasiswa Medan mulai bergerak. Mereka menentang kebijakan pemerintah dan DPR yang dinilai mengkhianati reformasi. Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi berunjuk rasa di depan Kantor DPRD Sumut, Selasa (24/9).
Pengunjuk rasa mengatasnamakan Barisan Mahasiswa Rakyat Bersatu (Bamarsu) dan Mahasiswa Kota Medan Bersatu (Makobar). Satu kelompok besar mahasiswa awalnya berkumpul di Lapangan Merdeka Medan sebelum melakukan long march ke depan Gedung DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol, Medan.
Jumlah massa aksi terus bertambah. Kelompok-kelompok mahasiswa lain yang mengenakan jas almamater masing-masing berdatangan dan bergabung ke depan Kantor DPRD Sumut.
-
Siapa yang berdemo di DPR? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023).
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Siapa yang ikut demo? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Siapa saja yang ikut demo? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Mengapa mahasiswa demo di tahun 1965? Para mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) itu tidak puas dengan kebijakan pemerintahan Orde Lama. Mereka terus melakukan demonstrasi dan meminta Presiden Sukarno bertindak tegas terhadap PKI dan menteri-menteri yang tidak becus bekerja.
Dalam aksinya, massa menyuarakan penolakan terhadap segala bentuk pelemahan pemberantasan korupsi. "Cabut Revisi Undang-Undang KPK," teriak mereka.
Massa juga menolak sejumlah rencana undang-undang, seperti RUU KUHP, RUU Pemasyarakatan, RUU Minerba. Mereka pun meminta agar hasil seleksi pimpinan KPK dievaluasi kembali.
Mahasiswa juga menuntut penuntasan kebakaran hutan dan lahan dan Terbitkan PP UU No 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Negara juga didesak untuk menyelesaikan bentuk persoalan di Papua. "Tuntaskan segala bentuk pelanggaran HAM. Tolak segala tindakan represif terhadap rakyat dan mahasiswa," ucap Iqbal, salah seorang pendemo.
Suasana demo mulai panas setelah dua perwakilan anggota DPRD Sumut diminta kembali karena dinilai tidak mampu menampung aspirasi mahasiswa. Massa juga berteriak dan menyanyikan yel-yel yang memaki DPR. Mereka juga sempat membakar ban dan membuka barikade kawat duri yang dipasang polisi.
Aksi masih berlangsung. Massa masih berkumpul di depan Gedung DPRD Sumut.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setelah merobohkan pintu pagar Gerbang Pancasila, pendemo berkumpul dengan penjagaan ketat dari pihak kepolisian.
Baca SelengkapnyaMereka coba kembali mendekati gedung DPRD sambil melempar botol, kayu dan batu.
Baca SelengkapnyaDemonstrasi terkait RUU Pilkada di Semarang berakhir ricuh. Puluhan mahasiswa harus dirawat di rumah sakit dan puluhan lainnya ditahan polisi
Baca SelengkapnyaRatusan massa terdiri dari pelbagai elemen masyarakat itu melakukan demonstrasi di depan gedung DPR sejak Kamis (22/8) pagi.
Baca SelengkapnyaKehadiran mereka disambut sejumlah mahasiswa yang masih bertahan di sekitar gedung DPR/MPR.
Baca SelengkapnyaRatusan mahasiswa tiba-tiba menggeruduk gedung DPR, Jumat (17/5) sore.
Baca SelengkapnyaSituasi unjuk rasa menolak pengesahan revisi UU Pilkada di Gedung DPR, Jakarta, mulai memanas.
Baca SelengkapnyaMassa pendemo yang murka nekat merobohkan tembok dan pagar Gedung DPR saat berunjuk rasa menolak revisi UU Pilkada.
Baca SelengkapnyaAksi tersebut berujung ricuh setelah mahasiswa yang ingin masuk kedalam gedung DPRD dipukul mundur polisi.
Baca SelengkapnyaKorban merupakan mahasiswa baru asal Fakultas Kehutanan Untad.
Baca SelengkapnyaSaling dorong yang terjadi membuat pagar balai kota akhirnya jebol. Sebagian massa tampak masuk ke kompleks balai kota. CCTV, tanaman dan paving block dirusak.
Baca SelengkapnyaPara pelajar dan mahasiswa tersebut masih menjalani pemeriksaan di Polrestabes Semarang hingga malam hari.
Baca Selengkapnya