Demo minta Kajati DIY dicopot, warga bakar orang-orangan sawah
Merdeka.com - Warga Yogyakarta yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Anti Korupsi menggelar aksi menuntut pencopotan Kajati DIY, Loeke Larasati di depan kantor Kejati DIY, Rabu (21/1). Mereka menilai Loeke tidak becus mengurus kasus korupsi.
Mereka juga menuding Loeke selama ini tajam ke bawah dan tumpul ke atas dalam menangani kasus-kasus yang ada di Kejati. Koordinator Aksi Beny Susanto, mengatakan dalam kasus UU ITE yang menjerat ibu rumah tangga Ervani, Kejati berani menahan dan melakukan kasasi atas putusan bebas Ervani. Namun dalam kasus korupsi, Kejati tidak berani menahan tersangkanya.
"Ada tersangka korupsi yang sudah ditetapkan sejak Juli 2013, artinya sampai hari ini sudah 1,5 tahun tersangka korupsi tak dilimpahkan ke Tipikor," katanya saat berorasi di depan Kejati DIY, Rabu (21/1).
-
Siapa yang menulis surat? Dari siswi baru, Dewi Cahya
-
Siapa yang menulis surat itu? Surat itu sebenarnya ditulis oleh fisikawan Hungaria, Leo Szilard dengan bantuan ilmuwan lain, namun ditandatangani Einstein untuk menarik perhatian presiden karena statusnya sebagai salah satu ilmuwan terbesar sepanjang masa.
-
Kenapa Kejaksaan Agung diajak kerja sama? “IDSurvey berperan penting dalam memastikan mutu dan kuantitas barang dan jasa dalam perekonomian nasional sehingga berperan sebagai benteng ekonomi nasional. Kami turut berterima kasih atas kesediaan JAMDATUN untuk melakukan kerjasama dengan kami dalam melakukan pendampingan-pendampingan yang diperlukan,“
-
Kapan Komnas HAM kirim surat ke Polda Jabar? 'Sebagai salah satu upaya dalam memastikan penegakan hukum atas kasus tersebut, Komnas HAM kembali meminta keterangan Polda Jawa Barat,' kata Uli dalam keteranganya, Selasa (21/5).
-
Siapa yang mengirim karangan bunga ke KPK? “Jadi kita tidak tahu, tapi yang pasti betul ada kiriman karangan bunga kepada pejabat pimpinan KPK, termasuk juga dalam struktural KPK itu kami tidak bisa bantah memang ada,“ kata Firli di CIlangkap.
-
Kenapa Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? Pemanggilan tersebut, buntut insiden personel Datasemen Khusus Antiteror (Densus 88) dikabarkan menguntit Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah.
Dengan fakta tersebut mereka pun meminta Jaksa Agung RI untuk segera mencopot Loeke dari jabatannya. "Copot Kajati!" serunya.
Selain melakukan aksi orasi, mereka juga melakukan aksi teatrikal dengan membakar boneka jerami alias orang-orangan sawah yang merupakan simbol dari aparat penegak hukum yang tidak becus. Setelah berorasi mereka beranjak ke kantor Pos Besar untuk mengirimkan surat kepada Jaksa Agung RI, Ketua KPK dan Presiden Jokowi.
"Kami mendesak seluruh tersangka korupsi di DIY segera ditahan. Kami secara resmi juga mengirimkan surat ke Jaksa Agung, KPK dan juga Presiden untuk merespon ini," tegasnya.
Saat aksi berlangsung, rombongan massa aksi yang mengatasnamakan warga Bantul juga datang melakukan aksi memberikan dukungan kepada Kajati agar tetap independen dan jangan mau diintervensi untuk menahan tersangka korupsi.
"Biarkan proses hukum berjalan, jangan ada intervensi," kata salah seorang orator mereka.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, massa yang berjumlah sekira seribuan orang mendatangi kantor bupati dan DPRD setempat.
Baca SelengkapnyaDiduga pelaku pembakaran adalah massa aksi forum lintas masyarakat dan pemuda bersatu se-Kabupaten Tolikara.
Baca SelengkapnyaGelombang pendemo kembali mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Senin 18 Maret 2023
Baca SelengkapnyaAksi pembakaran ban, spanduk dan poster pecah usai hasil putusan MK terkait gugatan sengketa Pilpres 2024 mendapat penolakan dari masyarakat pendukung 01 & 03.
Baca SelengkapnyaMereka membakar lima wadah kemenyan dan melakukan aksi bisu.
Baca SelengkapnyaMassa mendorong hak angket DPR terkait hasil sementara penghitungan suara Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaMereka kemudian membakar spanduk besar bergambar Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming, Kaesang Pangarep dan menantu Bobby Nasution
Baca SelengkapnyaPengunjuk rasa mendesak Bawaslu untuk berkomitmen menindaklanjuti laporan dugaan kecurangan dalam penyelenggaraan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaSituasi makin panas karena pendemo merangsek maju berhadapan dengan polisi.
Baca SelengkapnyaMereka coba kembali mendekati gedung DPRD sambil melempar botol, kayu dan batu.
Baca SelengkapnyaSeluruh kotak suara yang berada di atas perahu dibongkar warga hingga berhamburan.
Baca SelengkapnyaPengunjuk rasa dari berbagai kelompok elemen masyarakat mengepung Gedung DPR untuk menolak pengesahan revisi UU Pilkada.
Baca Selengkapnya