Demo pembakaran bendera kalimat tauhid, massa FUIB desak pembubaran Banser
Merdeka.com - Ribuan orang dari sejumlah ormas yang tergabung dalam Forum Umat Islam Bersatu (FUIB) Sulawesi Selatan berunjuk rasa mendesak polisi memproses hukum para pelaku pembakaran bendera berkalimat tauhid. Mereka meminta polisi menangkap seluruh pelaku, bukan hanya tiga anggota Banser yang telah menjadi tersangka.
Aksi berlangsung di depan gerbang perumahan Bumi Tamalanrea Permai (BTP), Jalan Perintis Kemerdekaan, Makassar, Rabu (24/10), dipimpin ketua FUIB Sulsel Muchtar Daeng Lau.
"Kami mengutuk keras aksi pembakaran bendera kalimat tauhid di Garut yang dilakukan orang-orang dari Banser itu. Katanya sudah ditangkap tiga orang tapi sesungguhnya kami menginginkan seluruh pihak yang terlibat langsung dalam pembakaran itu harus diproses," kata Muchtar.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Apa yang dibakar massa? Tampak beberapa massa sedang membakar motor. Tak jelas motor siapa yang dibakar, yang jelas motor yang dibakar tak hanya satu.
-
Siapa yang ditangkap karena kerusuhan? 'Kami telah mengidentifikasi beberapa pelaku, dan saat ini kami baru menangkap satu orang, sementara yang lainnya masih dalam pengejaran,' ujar Kusworo.
-
Siapa yang bakar polisi? Dalam kasus ini, Briptu FN sendiri telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Penyidik Reknata Ditreskrimum Polda Jatim. Ia pun dijerat dengan pasal tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
-
Apa yang terjadi pada kerusuhan ini? Dalam peristiwa tersebut, 47 orang Yahudi dan satu orang Prancis terbunuh, banyak yang terluka, dan harta benda dirusak.
-
Kenapa polisi bakar polisi? 'Yang menjadi catatan dari peristiwa ini adalah pertama motif. Motifnya adalah saudara Briptu Rian sering menghabiskan uang belanja yang harusnya dipakai untuk membiayai hidup ketiga anaknya, mohon maaf, ini dipakai untuk main judi online,' ujarnya, Minggu (9/6).
Muchtar mengatakan, aksi pembakaran itu adalah tindakan penistaan agama, dan telah membuat umat Islam marah. Meski begitu, dia meminta umat Islam khususnya di Makassar dan di Sulsel tetap bersabar menunggu proses hukum berjalan.
Ribuan massa FUIB di Makassar turun jalan ©2018 Merdeka.com/Salviah Ika Padmasari
Tapi jika dalam perjalanannya nanti, ternyata seluruh pihak yang terlibat langsung dalam tindakan pembakaran itu tidak diproses, dia mengancam akan mengerahkan massa dalam jumlah yang lebih besar.
"Kepada Menteri Hukum dan HAM kiranya memproses lembaga atau ormas-ormas yang kemungkinan besar menyalahi aturan, izinnya segera dicabut," tandasnya.
Aksi ini dipantau langsung Komandan Satuan Brimob Polda Sulsel, Kombes Adeni Mohan, Kabid Propam Polda Sulsel AKBP CF Hotman Sirait, Direktur Intelkam Polda Sulsel, AKBP Des Aditiawarman dan Kapolrestabes Makassar Kombes Irwan Anwar. Selama tiga jam berlangsung, aksi yang diikuti 5.000 orang ini berlangsung damai. Massa membawa bendera liwa dan rayah dan poster bertuliskan bubarkan Banser.
Kapolrestabes Makassar Kombes Irwan Anwar yang ditemui di lokasi mengatakan, awalnya massa bermaksud melanjutkan aksinya ke Mapolda Sulsel namun pihaknya memilih sambut langsung para pengunjuk rasa itu.
"Pernyataan tuntutan dan aspirasi telah kami terima dan akan diteruskan ke Kapolda Sulsel. Kita juga telah sampaikan bahwa kasus di Garut itu sedang dalam proses penyidikan Polda Jawa Barat," kata ujarnya.
Dia mempersilakan jika masih ada elemen-elemen yang hendak melakukan aksi serupa untuk menyampaikan aspirasinya, pihak kepolisian siap melayani. Dan dalam waktu dekat Kapolda Sulsel, Irjen Polisi Umar Septono akan melakukan musyawarah dengan seluruh elemen khususnya umat Islam. Kepolisian berharap, jangan sampai terjadi peristiwa yang justru akan mengadu sesama umat Islam.
Irwan menambahkan, kepada anggota Banser khususnya yang ada di Makassar, akan diberikan pengamanan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembakaran bendera itu terjadi saat demonstrasi yang digelar HMI.
Baca SelengkapnyaPara pendemo menyinggung sejumlah hal mulai dari pesan Nabi Muhammad soal jumlah hakim.
Baca SelengkapnyaDiketahui, sejumlah bus yang mengangkut massa menggelar demo di sekitaran lokasi Muktamar ke-VI PKB, di Nusa Dua, Bali
Baca SelengkapnyaTerduga teroris ini berencana melakukan bom bunuh diri di rumah ibadah.
Baca SelengkapnyaAksi pembakaran ban, spanduk dan poster pecah usai hasil putusan MK terkait gugatan sengketa Pilpres 2024 mendapat penolakan dari masyarakat pendukung 01 & 03.
Baca SelengkapnyaMassa yang hadir mulai dari kalangan anak muda hingga ibu-ibu sambil membawa bendera merah putih dan kompak mengenakan pakaian putih.
Baca SelengkapnyaSeorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, massa yang berjumlah sekira seribuan orang mendatangi kantor bupati dan DPRD setempat.
Baca SelengkapnyaAda tiga orang terduga pelaku yang telah diamankan. Mereka adalah inisial F, MF, dan EHS.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menggelar apel bersama personel Barisan Ansor Serbaguna (Banser) dari Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaPengunjuk rasa mendesak Bawaslu untuk berkomitmen menindaklanjuti laporan dugaan kecurangan dalam penyelenggaraan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaKericuhan yang terjadi saat pengajian Ustaz Syafiq Riza Basalamah di Masjid Assalam Purimas berbuntut panjang.
Baca SelengkapnyaDiduga pelaku pembakaran adalah massa aksi forum lintas masyarakat dan pemuda bersatu se-Kabupaten Tolikara.
Baca Selengkapnya