Demo Pemilu, Ribuan Orang Geruduk DPRD Sumut
Merdeka.com - Unjuk rasa yang menuding adanya kecurangan pada Pemilu 2019 terus berlangsung di Medan. Ribuan orang kembali berunjuk rasa menyuarakan sejumlah tuntutannya di depan kantor DPRD Sumut, Jumat (24/5).
Massa yang berunjuk rasa mengusung nama Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat (GNKR). Mereka menuntut agar Calon Presiden Nomor 01 didiskualifikasi karena telah melakukan banyak kecurangan.
Massa tiba di Jalan Imam Bonjol, Medan, tepat di depan Gedung DPRD Sumut sekitar pukul 15.00 Wib. Ruas jalan itu pun ditutup.
-
Siapa saja yang ikut demo di KPU? Soenarko menambahkan, aksi ini akan diikuti oleh sejumlah elemen masyarakat sampai beberapa organisasi relawan dari pasangan calon 01, Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (AMIN) dan paslon 03, Ganjar Pranowo - Mahfud MD.
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Apa yang diminta oleh massa di Kantor KPU Jayapura? Dalam orasinya, massa meminta proses penetapan kursi partai politik dan caleg terpilih pada pemilihan legislatif (Pileg) periode 2024-2029 untuk Kabupaten Jayapura jangan digelar.
-
Kenapa massa di Jayapura protes ke KPU? Massa yang hadir menduga ada pelanggaran seperti pengurangan, penambahan, hingga pengalihan suara yang dilakukan PPS dan PPD kepada dari caleg lain. Mereka menyebut kecurangan itu tidak hanya terjadi untuk pemilihan caleg DPRD Kabupaten Jayapura, caleg DPRD Papua, hingga caleg DPR RI.
-
Siapa yang berdemo di DPR? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023).
Sementara aparat kepolisian berjaga di depan Gedung DPRD Sumut. Mereka memagari area itu dengan kawat berduri.
Saat tiba, massa mengelu-elukan TNI. Selanjutnya, mereka terus menyanyikan lagi yang menyindir aparat kepolisian yang dinilai tidak netral.
Tak lama berselang, pengunjuk rasa memulai orasi. "Ini merupakan bagian jihad besar untuk menyampaikan kebenaran di depan penguasa yang zalim. Diamnya kita pupuk yang subur munculnya kediktatoran negeri ini," kata Heriansyah, penasihat GNKR, dalam orasinya.
Orator mahasiswa sempat membacakan lima tuntutannya, yakni: batalkan putuskan KPU, diskualifikasi paslon capres 01, bebaskan tahanan politik, cabut semua laporan terkait UU ITE, UU Makar, dan UU pencucian uang, investigasi terhadap korban pemilu dan penembakan rakyat oleh aparat kepolisian; serta kembalikan kedaulatan rakyat.
"Jika tidak dituruti, kami rakyat Indonesia dan mahasiswa akan melakukan gerakan reformasi," teriak sang orator.
Usai berorasi, massa menjalankan Salat Ashar berjemaah. Mereka berencana menggelar aksi hingga selesai Salat Tarawih. Bahkan beredar informasi, massa ingin menginap di sana.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Massa menolak kecurangan dalam Pemilu 2024 kembali berunjuk rasa di depan Gedung DPR. Unjuk rasa tersebut diwarnai dengan aksi bakar ban.
Baca SelengkapnyaPengunjuk rasa juga menuntut seluruh komisioner KPU agar dipecat karena bertanggung jawab atas penyelenggaraan Pemilu yang diduga penuh kecurangan.
Baca SelengkapnyaTertulis ada 15 tuntutan seperti mendukung DPR untuk menyegerakan.
Baca SelengkapnyaEks Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus Mayjen (purn) Soenarko turun memimpin massa.
Baca SelengkapnyaPengunjuk rasa mendesak DPR untuk segera mengajukan hak angket serta menuntut pemakzulan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaGelombang pendemo kembali mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Senin 18 Maret 2023
Baca SelengkapnyaPara pendemo menyinggung sejumlah hal mulai dari pesan Nabi Muhammad soal jumlah hakim.
Baca SelengkapnyaSoroti Kecurangan Pemilu 2024, Civitas Akademika dan Masyarakat Sipil Demo Kantor Gubernur Sumbar
Baca SelengkapnyaKantor Bawaslu DKI Jakarta DKI Jakarta menjadi sasaran aksi protes dugaan kecurangan Pemilu 2024, pada Kamis (7/3).
Baca SelengkapnyaKelompok relawan ini mengaku belum berdiskusi secara langsung soal gerakan dan perlawanan ini dengan pasangan capres-cawapres.
Baca SelengkapnyaDalam aksinya massa menuntut untuk menolak hasil Pemilu 2024 yang dianggap penuh kecurangan.
Baca SelengkapnyaAziz pun mendesak Aparat Penegak Hukum (APH) untuk bersinergi dengan KPU dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Baca Selengkapnya