Demo Ricuh 22 Mei di Pontianak, 18 Orang Dirawat di Rumah Sakit
Merdeka.com - Pemkot Pontianak, Kalimantan Barat, tengah memulihkan fasilitas umum, yang jadi sasaran aksi demo ricuh, Rabu (22/5) kemarin. Keseluruhan, ada 40 orang pendemo dilarikan ke rumah sakit, dan 18 orang menjalani rawat inap di sejumlah rumah sakit di Pontianak.
"Dua orang dioperasi akibat luka tembak. Semua biayanya ditanggung Pemkot," kata Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono, ditemui wartawan di Pontianak, Kamis (23/5).
Di sela kunjungan dia menemui korban, Edi berharap mereka yang dirawat bisa secepatnya pulih. "Yang kita data, ada 40 orang dibawa ke rumah sakit. Ada 18 yang dirawat di sejumlah rumah sakit," ujar Edi.
-
Dimana warga demo jalan rusak? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Siapa saja yang ikut demo? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Siapa yang ikut demo? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Siapa yang berdemo di DPR? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023).
-
Kenapa warga demo jalan rusak? 'Ke mana uang pajak kami? Ke mana uang pajak kami? Bertahun-tahun kami merasakan jalan rusak yang seperti ini,' seru sang orator dalam sebuah video yang diunggah lewat Instagram @merapi_uncover.
Terkait fasilitas kota yang menjadi sasaran pendemo, menurut Edi saat ini tengah dilakukan pemulihan, agar bisa segera berfungsi kembali. "Tapi kan bagi pelaku, tidak bisa kita tentukan kan karena ramai. Tidak bisa kita dapatkan orangnya (yang merusak fasilitas umum)," tambah Edi.
"Itu pelajaran bagi warga masyarakat Pontianak. Jaga, jangan dirusak. Ini kan aset kita semua. Soal biaya, kita koordinasi dengan Pemprov. Yang penting, mereka jangan dibebankan lagi soal biaya. Biaya kita tanggung semua," demikian Edi.
Diketahui, demo ratusan orang Rabu (22/5) kemarin, berujung ricuh. Rencananya, mereka memang hendak mendemo KPU Kalimantan Barat pukul 10.00 WIB, namun diadang aparat Polri dan TNI. Massa pun mulai emosi.
Mereka membakar 2 pos Polantas, dan merusak fasilitas umum di jalan raya. Ada lebih 20 orang diamankan kepolisian. Kendati demikian, aktivitas warga nyaris tidak terganggu dengan aktivitas demo itu. Saat ini, kondisi kota Pontianak kembali kondusif.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para pelajar dan mahasiswa tersebut masih menjalani pemeriksaan di Polrestabes Semarang hingga malam hari.
Baca SelengkapnyaKorban merupakan mahasiswa baru asal Fakultas Kehutanan Untad.
Baca SelengkapnyaKoordinator aksi demo kamisan Semarang, Iqbal Alam merinci total 26 orang luka-luka dan 16 diantaranya harus dilakukan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya memulangkan 16 pendemo yang ditangkap saat demo berujung ricuh di depan KPU dan DPR/MPR RI
Baca SelengkapnyaDemo berlangsung ricuh hingga malam hari. Tembakan gas air mata membuat udara di sekitar lokasi demo membikin sesak dan perih di mata.
Baca SelengkapnyaOmbudsman menemukan beberapa demonstran mengalami luka-luka diduga dipukul oknum kepolisian
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya menangkap sebanyak 16 orang dari demo berujung kericuhan di depan Gedung DPR/MPR RI dan kantor KPU RI
Baca SelengkapnyaMantan aktivis 98 itu mengaku akan mengadvokasi para demonstran yang ditangkap polisi.
Baca SelengkapnyaKe-50 orang yang segera dibebaskan itu dipastikan tidak terlibat tindak pidana berat saat kericuhan di sekitar gedung DPR, Kamis (22/8).
Baca SelengkapnyaDemonstrasi terkait RUU Pilkada di Semarang berakhir ricuh. Puluhan mahasiswa harus dirawat di rumah sakit dan puluhan lainnya ditahan polisi
Baca SelengkapnyaManajemen rumah sakit sedang mengevakuasi seluruh pasien rawat inap yang terdata sebanyak 102 orang.
Baca SelengkapnyaPolisi sudah sempat mengamankan 30 ban bekas sebelum demo berlangsung.
Baca Selengkapnya