Demo tolak Ahok, FPI bawa samurai disamarkan tongkat bendera
Merdeka.com - Puluhan massa Front Pembela Islam (FPI) berhasil diciduk polisi usai demo anti-Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat. Selain melempar batu, mereka juga membawa samurai ditutupi bendera FPI.
Pantauan merdeka.com, Jumat (3/10), Kepolisian menyita barang bukti berupa bambu dan senjata tajam milik massa FPI. Mobil pick up dan minibus juga berhasil diamankan.
Dalam penggeledahan polisi, ditemukan samurai panjang dari tangan anggota FPI. Samurai tersebut ditutupi bendera FPI. Diduga hal itu dilakukan guna mengelabui kepolisian.
-
Siapa yang berdemo di DPR? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023).
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Dimana demo buruh berlangsung? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
-
Bagaimana cara DPRD DKI meminta izin penggunaan Wisma Atlet? Inggard mengatakan, Pemprov DKI seharusnya meminta pemerintah pusat agar memberikan izin menggunakan Wisma Atlet.
-
Apa yang dilakukan Brimob di depan gedung Kejagung? 'Iya (benar ramai konvoi Brimob). (Kondisi Kejagung) Pintunya ketutup, enggak perhatiin cuma ya motornya doang. Rame-rame,' ucapnya saat ditemui, Minggu (26/6).
-
Apa tuntutan utama aksi demo? Reza Rahadian ikut turun ke jalan dan berorasi di depan gedung DPR RI untuk menolak RUU Pilkada dan mendukung putusan Mahkamah Konstitusi.
Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Unggung Cahyono mendatangi Balai Kota DKI Jakarta. Menurutnya, ada tujuh anggota terluka akibat lemparan batu.
"Ada dua orang dibawa ke RSCM dan sisanya dibawa ke Polda," ungkapnya di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (3/10).
Dari aksi ini, Unggun mengungkapkan telah berhasil mengamankan 20 anggota FPI. Namun sampai saat ini pihaknya masih belum dapat memastikan siapa yang bertanggungjawab atas aksi ini.
"Kita sudah tangkap 20 orang (FPI), dibawa ke Polda. Kita juga amankan batu, petasan dan kotoran kuda. Aksi ini sudah direncanakan," katanya.
Dia menambahkan FPI telah melanggar aturan. Pasalnya mereka meminta izin untuk melakukan demontrasi di depan Gedung Balai Kota DKI Jakarta, bukan depan Gedung DPRD DKI Jakarta. "Harusnya mereka unjuk rasanya di depan bukan belakang," tutup Unggun. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hingga malam hari, massa demonstran tolak Revisi UU Pilkada masih bertahan di depan Gedung DPR.
Baca SelengkapnyaPolisi sudah sempat mengamankan 30 ban bekas sebelum demo berlangsung.
Baca SelengkapnyaDemo ini menuntut DPR agar tidak mengesahkan RUU Pilkada.
Baca SelengkapnyaReaksi polisi kabur diskak advokat karena debat keras soal halangi bantuan hukum untuk para demonstran yang ditangkap.
Baca SelengkapnyaRatusan massa terdiri dari pelbagai elemen masyarakat itu melakukan demonstrasi di depan gedung DPR sejak Kamis (22/8) pagi.
Baca SelengkapnyaMassa pendemo yang murka nekat merobohkan tembok dan pagar Gedung DPR saat berunjuk rasa menolak revisi UU Pilkada.
Baca SelengkapnyaDemonstran kini sudah sampai menutup Tol Dalam Kota tepat di depan gedung DPR, Kamis (22/8) sore.
Baca SelengkapnyaSebuah video penganiayaan terhadap petugas Satpol PP saat aksi demo buruh beredar di media sosial.
Baca SelengkapnyaMereka coba kembali mendekati gedung DPRD sambil melempar botol, kayu dan batu.
Baca SelengkapnyaSituasi makin panas karena pendemo merangsek maju berhadapan dengan polisi.
Baca SelengkapnyaDeretan hal menarik yang terjadi di tengah aksi demonstrasi tolak pengesahan RUU Pilkada di gedung DPR RI.
Baca SelengkapnyaBarikade besi polisi tersebut berjarak sekitar 10 meter di bagian dalam gerbang yang roboh.
Baca Selengkapnya