Demo tolak ISIS, warga Sukoharjo tanda tangani kain 100 meter
Merdeka.com - Ratusan warga Sukoharjo, Sabtu (2/5) siang menggelar aksi demonstrasi menolak paham radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Simpang Lima Sukoharjo. Aksi turun ke jalan tersebut diikuti sejumlah Ormas Islam seperti Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, (Lembaga Dakwah Islamiyah Indonesia (LDII), Majelis Tafsir Al Quran (MTA), Komunitas Pencak Silat, pelajar, LSM, dan pelajar.
Aksi juga dihadiri jajaran Muspida dengan ditandai membubuhkan tandatangan pada kain sepanjang 100 meter.
Koordinator aksi Didik Rudiyanto mengatakan paham ISIS saat ini sudah mengkhawatirkan, tak hanya bagi generasi muda, namun juga seluruh lapisan masyarakat. Menurutnya aksi tersebut sengaja digelar untuk mencegah merebaknya faham radikalisme ISIS di Sukoharjo.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Siapa yang ikut sosialisasi? Sosialisasi digelar secara hibrida yang dihadiri para eksportir dan pemangku kepentingan.
-
Apa modus ratusan pelajar tersebut? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Kegiatan apa yang dilakukan mahasiswa ISI Solo untuk warga Dukuh Nusupan? Tim mahasiswa PPK Ormawa ISI Surakarta Program Studi Desain Interior mengadakan sosialisasi edukatif kepada warga Dukuh Nusupan yang bekerja sama dengan BPBD Sukoharjo.
-
Siapa saja yang ikut demo? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Siapa yang ikut demo? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
"Kami sengaja menggelar aksi ini, mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama dan menyatakan warga Sukoharjo tidak mendukung ISIS,” ujar Didik Rudiyanto, Sabtu (2/5).
Aksi yang juga diikuti para pelajar tersebut, kata Didik dimaksudkan untuk memberikan pemahaman agar mereka tidak terpengaruh dengan paham radikal ISIS.
Selain menggelar orasi tolak ISIS, aksi yang digelar di bawah guyuran hujan itu juga ditandai dengan pembubuhan tanda tangan pada kain sepanjang 100 meter. Warga mengakhiri aksi dengan melakukan long march berkeliling kota. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 18 warga Poso yang merupakan mantan simpatisan jaringan teroris mengucapkan ikrar setia kepada NKRI di Mapolres Poso, Kamis (13/6).
Baca SelengkapnyaMereka melakukan long march sejak dari Taman Parkir ABA Yogyakarta hingga Kawasan Titik Nol Kilometer.
Baca SelengkapnyaRektor Universitas Islam Indonesia (UII) Fathul Wahid sempat membacakan puisi berjudul 'Sak Karepmu' di depan ribuan massa aksi Jogja Memangg
Baca SelengkapnyaPawai Global Climate Strike di Taman Menteng dilakukan untuk menangani krisis iklim dan kelestarian lingkungan.
Baca SelengkapnyaMereka meneriakkan yel-yel meminta Presiden Joko Widodo alias Jokowi untuk mundur dari jabatannya dan segera pulang ke kampung halaman Solo.
Baca SelengkapnyaUpacara peringatan 96 tahun Sumpah Pemuda diikuti ratusan peserta, mulai dari anggota keluarga pahlawan nasional, pelajar, hingga masyarakat umum.
Baca SelengkapnyaKawasan jalan raya di GDC, Depok berubah menjadi lautan putih manusia saat aksi 'Depok Untuk Palestina'.
Baca SelengkapnyaMassa oalisi Indonesia Bela Baitul Maqdis menggelar aksi bela Palestina dan memberikan dukungan kepada warga di Gaza.
Baca SelengkapnyaAksi demonstrasi itu dilakukan di Jalan Ir. H. Juanda, Depok.
Baca SelengkapnyaDemo ini menuntut DPR agar tidak mengesahkan RUU Pilkada.
Baca SelengkapnyaAksi ini diikuti oleh lebih kurang 2.000 orang yang terdiri dari mahasiswa hingga elemen masyarakat lainnya.
Baca SelengkapnyaAksi ini digelar sebagai bentuk demokrasi untuk melawan Politik Dinasti serta menolak Pelanggaran HAM.
Baca Selengkapnya