Demo Tolak KUHP di Bandung Berujung Lemparan Molotov, 31 Orang masih Diamankan Polisi
Merdeka.com - Polisi menangkap puluhan mahasiswa di Bandung yang diduga terlibat dalam pelemparan bom molotov, hingga menyebabkan demo penolakan KUHP di depan Gedung DPRD Jabar berakhir ricuh. Mereka masih menjalani pemeriksaan sebelum dikembalikan kepada orang tua.
Diketahui, unjuk rasa protes KUHP berlangsung di Jalan Diponegoro, Kamis (15/12). Peserta aksi adalah mahasiswa dari berbagai universitas yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Jawa Barat.
Semula, aksi unjuk rasa berjalan damai. Namun menjelang petang hingga malam, suasana berakhir ricuh diwarnai lemparan bom molotov. Pihak kepolisian pun membubarkan paksa dan menangkap sejumlah peserta aksi. Sejumlah fasilitas umum pun terdampak.
-
Siapa yang ditangkap karena kerusuhan? 'Kami telah mengidentifikasi beberapa pelaku, dan saat ini kami baru menangkap satu orang, sementara yang lainnya masih dalam pengejaran,' ujar Kusworo.
-
Kenapa ratusan pelajar itu ditangkap? 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa yang berdemo di DPR? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023).
-
Bagaimana polisi menanggapi demo buruh? Polisi saat ini sudah melakukan rekayasa lalu lintas. Adapun, exit tol Cikarang dialihkan ke exit tol lain seperti Bekasi Barat maupun Cibitung.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa saja yang ikut demo? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
Perwakilan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Berani Hadapi Putri mendatangi Mapolrestabes Bandung setelah menerima permintaan bantuan. Dari informasi yang didapatkannya, terdapat sedikitnya tiga versi mengenai kericuhan.
"Cuma yang saya tahu mereka kesapu sama aparat jadi tidak sempat untuk lari. Banyak teman mahasiswa yang meminta bantuan ke LBH, ada tiga LBH yang mendampingi," kata Putri ditemui di Mapolrestabes Bandung, Jumat (16/12).
Mereka masih dimintai keterangan ihwal kejadian yang merusak fasilitas di kantor dewan Jabar itu.
"Terakhir, sampa jam 3 pagi masih ada yang diperiksa, belum bisa dibebaskan, alasannya karena kebijakan dari mereka. Lalu, mereka merasa punya hak 1x24 jam untuk menahan teman-teman massa aksi, alasannya belum selesai diperiksa," ungkapnya.
Terpisah, Kasatreskrim Polrestabes Bandung, Kompol Arief Prasetya mengungkapkan ada 31 orang yang diamankan dalam kericuhan aksi unjukrasa tersebut. Rinciannya, 29 dari mahasiswa dan 2 oran warga sipil.
Selain itu, pihaknya mengamankan beberapa barang bukti berupa rekaman CCTV dan bom molotov. Dari rekaman yang sudah diperiksa, terdapat 14 kali pelemparan benda yang diduga bom molotov ke arah gedung dewan.
"Dari rentang waktu 17.18 sampai 18.42, berdasarkan rekaman CCTV, ada 14 kali pelemparan yang diduga bom molotov ke arah Gedung DPRD, kemudian (ada lemparan) batu," beber Arief.
"Kalau tidak ada keterlibatannya, akan kita pulangkan, demikian. Nanti perkembangan lebih lanjut akan kami sampaikan. Sejauh ini, da tujuh anggota polri, lukanya banyak kemudian lebam karena lemparan batu dan lain-lain kemudian dari mahasiswa ada tiga kemudian sekuriti ada satu orang," ucap Arief.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Demo berlangsung ricuh hingga malam hari. Tembakan gas air mata membuat udara di sekitar lokasi demo membikin sesak dan perih di mata.
Baca SelengkapnyaPara pelajar dan mahasiswa tersebut masih menjalani pemeriksaan di Polrestabes Semarang hingga malam hari.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya memulangkan 16 pendemo yang ditangkap saat demo berujung ricuh di depan KPU dan DPR/MPR RI
Baca SelengkapnyaKehadiran mereka disambut sejumlah mahasiswa yang masih bertahan di sekitar gedung DPR/MPR.
Baca SelengkapnyaAksi tersebut berujung ricuh setelah mahasiswa yang ingin masuk kedalam gedung DPRD dipukul mundur polisi.
Baca SelengkapnyaDia terpaksa diboyong menggunakan mobil ambulans karena terluka di bagian mata.
Baca SelengkapnyaDemonstrasi terkait RUU Pilkada di Semarang berakhir ricuh. Puluhan mahasiswa harus dirawat di rumah sakit dan puluhan lainnya ditahan polisi
Baca SelengkapnyaPolisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa. Tak berselang lama, satu unit pete-pete terbakar tepat di depan halte Unibos Makassar.
Baca SelengkapnyaKoordinator aksi demo kamisan Semarang, Iqbal Alam merinci total 26 orang luka-luka dan 16 diantaranya harus dilakukan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaRatusan mahasiswa tiba-tiba menggeruduk gedung DPR, Jumat (17/5) sore.
Baca SelengkapnyaKe-50 orang yang segera dibebaskan itu dipastikan tidak terlibat tindak pidana berat saat kericuhan di sekitar gedung DPR, Kamis (22/8).
Baca SelengkapnyaMantan aktivis 98 itu mengaku akan mengadvokasi para demonstran yang ditangkap polisi.
Baca Selengkapnya