Demo Tolak Perpanjangan PPKM Ricuh, Ratusan Remaja di Bandung Diamankan Polisi
Merdeka.com - Demonstrasi menolak PPKM darurat di depan Balai kota Bandung diwarnai kericuhan. Ratusan remaja yang diduga terlibat diamankan polisi.
Semula, aksi demonstrasi yang melibatkan massa dari mahasiswa, pedagang, dan ojek online berlangsung kondusif. Mereka meminta agar kebijakan perpanjangan PPKM darurat dibatalkan karena dianggap tidak efektif menekan angka kasus COVID-19 dan menimbulkan permasalahan sosial ekonomi.
Namun, aksi itu tiba-tiba memanas hingga terjadi bentrokan dengan polisi karena diduga ada penyusup. Polisi pun membubarkan demonstrasi karena pertimbangan protokol kesehatan. Beberapa di antara mereka diamankan.
-
Siapa saja yang ikut demo? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Apa yang dilakukan suporter PPSM saat kerusuhan? Aksi itu membuat seluruh suporter PPSM terpancing dan ikut masuk ke lapangan.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Siapa yang ikut demo? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Dimana demo buruh berlangsung? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
Ratusan orang yang diamankan mayoritas berusia remaja. Mereka dikumpulkan di halaman gedung sate untuk didata dan dites swab untuk memastikan status keterpaparan COVID-19.
Kapolrestabes Bandung, Kombes Ulung Sampurna Jaya menjelaskan ratusan remaja ini mengaku mengetahui aksi demonstrasi dari ajakan di media sosial.
"Bahwa ojol dan PKL ini tidak ikut serta (dalam kericuhan). (Remaja uang diamankan) ini sekitar 150 orang. Mereka juga sempat melakukan penutupan jalan dan melakukan pengrusakan di sekitarnya," kata Ulung.
"Hasil pendataan sementara dari ratusan orang ini ada mahasiswa 9 orang, sisanya SMA siswa SMP dan pengangguran. Saat pembubaran ada bom molotov ini dipersiapkan mereka," ia melanjutkan.
Pihak kepolisian saat ini masih melakukan pendataan sekaligus mengamankan barang bukti berupa bom molotov.
"Hasil semnetara ini baru dimulai sudah 3 orang reaktif makanya kerawanan penyebaran kerumunan ini bahaya. Provokator ini akan kita cari ajakan di medsos itu siapa membuat dan menyebarakan," pungkasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Demo berlangsung ricuh hingga malam hari. Tembakan gas air mata membuat udara di sekitar lokasi demo membikin sesak dan perih di mata.
Baca SelengkapnyaKehadiran mereka disambut sejumlah mahasiswa yang masih bertahan di sekitar gedung DPR/MPR.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat orator dari atas mobil komando mendesak agar barrier dibuka sehingga massa bisa menyampaikan aspirasi di depan Istana Merdeka.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya memulangkan 16 pendemo yang ditangkap saat demo berujung ricuh di depan KPU dan DPR/MPR RI
Baca SelengkapnyaPolisi dan mahasiswa saling halau. Mahasiswa yang mundur ke depan kampung Universitas Diponegoro menghalau polisi kembali ke Gedung DPRD Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaSaling dorong yang terjadi membuat pagar balai kota akhirnya jebol. Sebagian massa tampak masuk ke kompleks balai kota. CCTV, tanaman dan paving block dirusak.
Baca SelengkapnyaReaksi polisi kabur diskak advokat karena debat keras soal halangi bantuan hukum untuk para demonstran yang ditangkap.
Baca SelengkapnyaMereka coba kembali mendekati gedung DPRD sambil melempar botol, kayu dan batu.
Baca SelengkapnyaUsai mendengarkan keterangan dari perwakilan Kominfo, massa membubarkan diri dengan tertib
Baca SelengkapnyaPara pelajar dan mahasiswa tersebut masih menjalani pemeriksaan di Polrestabes Semarang hingga malam hari.
Baca SelengkapnyaDemonstrasi terkait RUU Pilkada di Semarang berakhir ricuh. Puluhan mahasiswa harus dirawat di rumah sakit dan puluhan lainnya ditahan polisi
Baca SelengkapnyaMantan aktivis 98 itu mengaku akan mengadvokasi para demonstran yang ditangkap polisi.
Baca Selengkapnya