Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Demokrasi kebablasan dimaksud Jokowi terkait banyak berita hoax

Demokrasi kebablasan dimaksud Jokowi terkait banyak berita hoax Presiden Jokowi. ©REUTERS/Darren Whiteside

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo menyatakan demokrasi di Indonesia sudah kebablasan. Tenaga Ahli Kedeputian Bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi, Alois Wisnuhardana, mengatakan maksud dari ucapan Jokowi itu lebih mengarah pada konteks penegakan hukum bukan demokrasi secara umum.

"Dalam konteks demokrasi kebablasan, sebenarnya Presiden menekankan penegakan hukum. Dalam konteks apapun, kebebasan seberapun kita dibatasi oleh kebebasan orang lain, dibatasi oleh aturan-aturan," kata Wisnu saat diskusi bertajuk 'Kebebasan. Demokrasi. Kebablasan' di Gado-gado Boplo, Menteng, Jakarta, Sabtu (25/2).

Wisnu berujar, pernyataan Jokowi itu berasal dari fenomena maraknya penyebaran berita bohong dan fitnah di media massa.

"Dari praktiknya banyak hal, ada ujaran kebencian, fitnah, hoax, berita bohong, kita disibukkan saling menyebarkan berita bohong, saling klarifikasi, dan memproduksi itu," terangnya.

Sebagai upaya mengantisipasi bertebarannya berita bohong, Presiden Jokowi meminta agar staf kepresidenan memiliki satuan tugas media sosial. Satgas ini bertugas mengantisipasi propaganda dan berita bohong di media sosial.

"Presiden sudah lakukan ratas dibentuk satgas media sosial ini, bagaimana kita harus menangani anti propaganda negatif," jelas Wisnu.

Pihaknya juga telah menyiapkan langkah perbaikan komunikasi publik. Termasuk cara untuk menampung dan merespon keluhan publik. Keluhan dari publik akan disampaikan kepada kementerian dan lembaga terkait agar segera ditindaklanjuti.

"Kita juga menyiapkan, komunikasi lembaga pemerintah ini harus berubah. bagaimana merespon keluhan, pendapat masyarakat itu harus dilakukan terobosan-terobosan. Sehingga masyarakat menjadi lebih bisa memahami dan menerima apa yang dikeluhkan dan bisa ditangani keluhan itu," tegasnya.

Pihak internal kepresidenan juga menyarankan agar humas-humas kementerian bersinergi dalam merespon gagasan dan aspirasi masyarakat.

"Itu lebih bagaimana kita melakukan sinergi. Di lembaga pemerintahan, masing-masing humasnya juga melakukan sinergi bagaimana merespons ini, merespons cepat," imbuhnya.

Di tiap kementerian, kata dia, bagian humas akan melakukan klarifikasi jika ada berita atau isu bohong di jagad dunia maya. Selain itu, Kemenkominfo juga akan memverifikasi dan memberikan klarifikasi melalui website jaringan pemberitaan pemerintah (JPP).

"Di masing-masing kementerian selain melakukan klarifikasi, Kominfo melakukan jaringan pemberitaan pemerintah (JPP), menjadi rujukan fact checking. Misalnya isu TKA China yang 10 juta, di web JPP akan ada klarifikasi. Misalnya 10 juta itu target wisatawan. Informasi yang benar dari pemerintah seperti apa sih. Di masing-masing kementerian selalu ada klarifikasi," pungkasnya.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Jokowi Ingatkan Masyarakat Waspadai Berita Hoaks di Tengah Era Digital, ini Caranya
VIDEO: Jokowi Ingatkan Masyarakat Waspadai Berita Hoaks di Tengah Era Digital, ini Caranya

Presiden Jokowi menyebut masih banyak media online yang tidak memiliki dewan redaksi.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Berita yang Baik Bukan Asal Viral dan Sensasional
Jokowi: Berita yang Baik Bukan Asal Viral dan Sensasional

Jokowi meminta kode etik jurnalistik terus dipegang teguh.

Baca Selengkapnya
Menkominfo: Video Jokowi Berbahasa China Hoaks Gunakan Teknologi AI
Menkominfo: Video Jokowi Berbahasa China Hoaks Gunakan Teknologi AI

Langkah hukum akan diterapkan Kominfo apabila ditemukan kasus hoaks yang memiliki intensitas berat dan berpotensi memecah belah bangsa.

Baca Selengkapnya
Jokowi Harap Pemilu 2024 Damai: Saya Geleng-Geleng di Masyarakat Masih Ramai, Pemimpinnya Ngopi Bareng
Jokowi Harap Pemilu 2024 Damai: Saya Geleng-Geleng di Masyarakat Masih Ramai, Pemimpinnya Ngopi Bareng

Jokowi meminta kepada masyarakat untuk tidak lagi mengeluarkan ujaran kebencian dan menyebarkan berita bohong.

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Hoaks Video Jokowi Dipolisikan Anies dan Surya Paloh
CEK FAKTA: Hoaks Video Jokowi Dipolisikan Anies dan Surya Paloh

Beredar video dengan klaim Jokowi dipolisikan Anies Baswedan dan Ketum Partai NasDem Surya Paloh

Baca Selengkapnya
VIDEO: Presiden Jokowi Bantah Peristiwa Prabowo Tampar Wakil Menteri Pertanian
VIDEO: Presiden Jokowi Bantah Peristiwa Prabowo Tampar Wakil Menteri Pertanian

Presiden Jokowi buka suara terkait isu Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menampar wamentan.

Baca Selengkapnya
Jokowi Geleng-Geleng Kepala: Di Bawah Masih Ramai, Di Atas Sudah Ngopi Bareng
Jokowi Geleng-Geleng Kepala: Di Bawah Masih Ramai, Di Atas Sudah Ngopi Bareng

Jokowi mengatakan, setiap lima tahun sekali dipastikan Pemilu akan terus terjadi.

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA : Hoaks Jokowi Pegang Bingkai Foto Anies Baswedan
CEK FAKTA : Hoaks Jokowi Pegang Bingkai Foto Anies Baswedan

Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Moeldoko Endus Isu 15 Menteri Dimainkan Tujuannya Goyang Pemerintah
VIDEO: Moeldoko Endus Isu 15 Menteri Dimainkan Tujuannya Goyang Pemerintah

Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menyebut isu mundurnya sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju (KIM) hanya desas-desus

Baca Selengkapnya
Stafsus Jokowi Buka Suara Soal Beredar Dokumen Hoaks Reshuffle Semua Menteri PDIP
Stafsus Jokowi Buka Suara Soal Beredar Dokumen Hoaks Reshuffle Semua Menteri PDIP

Stafsus Jokowi Buka Suara Soal Beredar Dokumen Hoaks Reshuffle Semua Menteri PDIP

Baca Selengkapnya
Moeldoko soal Koalisi Sipil Desak DPR Usut 'Data Intelijen' Jokowi: Jangan Berlebihan
Moeldoko soal Koalisi Sipil Desak DPR Usut 'Data Intelijen' Jokowi: Jangan Berlebihan

Moeldoko mengingatkan tidak usah berlebihan. Dia menyebut data yang dikantongi Jokowi bersumber dari hasil survei.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Presiden Jokowi Bantah Peristiwa Prabowo Tampar Wakil Menteri
VIDEO: Presiden Jokowi Bantah Peristiwa Prabowo Tampar Wakil Menteri

Jokowi meminta masyarakat untuk terlebih dahulu mencari kebenaran dari setiap isu yang beredar di ruang publik atau media sosial

Baca Selengkapnya