Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Demokrat desak pemerintah atasi kabut asap di Sumatera & Kalimantan

Demokrat desak pemerintah atasi kabut asap di Sumatera & Kalimantan Amir Syamsuddin. ©2013 Merdeka.com/M. Luthfi Rahman

Merdeka.com - Sekretaris Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsudin meminta kepada masyarakat perihal kebakaran yang melanda wilayah Sumatera dan Kalimantan agar tidak dipolitisasi.

"Masalah asap kebakaran tidak lepas dari gejala alam. Kita tidak bisa mempolitisasi gejala alam, jadi ini dipahami juga kepada masyarakat luas," kata Amir di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Minggu (6/9).

Mantan Menkumham ini meminta kepada pemerintahan Jokowi-JK agar serius dan bertindak cepat menyelesaikan asap akibat kebakaran lahan sehingga kejadian itu tidak menjadi polemik di masyarakat.

"Sekali lagi Kami (Partai Demokrat) tidak ingin mempolitisasi kejadian alam. Jika ini tidak dianggap persoalan biasa maka pemerintah harus secepatnya menangani peristiwa tersebut," tegas Amir.

Sebelumnya, warga di Kota Palembang dan Banjarmasin harus kembali merasakan kabut asap akibat kebakaran hutan. Padahal, akhir pekan lalu, intensitas kabut asap sempat menipis yang membuat masyarakat bisa beraktivitas normal.

Di Palembang, Senin (3/11), para pengendara terpaksa mengurangi kecepatan kendaraan mereka karena jarak pandang yang terbatas, apalagi di hari. Pengendara motor juga mayoritas menggunakan masker untuk mencegah sesak napas.

Kabut asap itu, terjadi akibat kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di daerah setempat, terutama saat musim kemarau seperti sekarang.

Di Banjarmasin, kabut asap melanda wilayah kota. Padahal sebelumnya, kabut hanya terjadi di wilayah pinggiran.

Di Banjarmasin, kabut asap mulai menebal sejak Senin lalu. Warga yang bepergian atau keluar rumah, kembali menggunakan masker untuk menutup hidung dan mulut, agar tidak menghirup kabut asap yang membahayakan kesehatan itu.

Begitu pula rumah-rumah warga, terutama di daerah pinggiran kota, tertutup rapat guna mengurangi serbuan kabut asap. Muhammad Noor (57), warga Banjarmasin, berharap hujan kembali turun guna mengurangi kabut asap.

"Kapan kira-kira hujan turun? Padahal sudah November, yang biasanya sudah turun hujan. Kita berharap November ini sudah turun hujan. Kalau tidak hujan, kabut asap akan kembali mengusik ketenangan warga yang mau beraktivitas di luar rumah," keluhnya.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pencemaran Udara di Sumsel Nyaris Tembus Ambang Batas, Gubernur Deru Isyaratkan Tanggap Darurat Bencana Asap
Pencemaran Udara di Sumsel Nyaris Tembus Ambang Batas, Gubernur Deru Isyaratkan Tanggap Darurat Bencana Asap

Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengisyaratkan bakal menetapkan status tanggap darurat bencana asap karena kualitas udara nyaris menembus ambang batas.

Baca Selengkapnya
Bisakah Kebijakan WFH PNS Tekan Polusi Jakarta?
Bisakah Kebijakan WFH PNS Tekan Polusi Jakarta?

Polusi di Jakarta makin parah dan ini masih menjadi PR pemerintah.

Baca Selengkapnya
Saat Jenderal TNI Khawatir Kebakaran Hutan Bikin Martabat Bangsa Jatuh di Negara Tetangga
Saat Jenderal TNI Khawatir Kebakaran Hutan Bikin Martabat Bangsa Jatuh di Negara Tetangga

"Jangan sampai hal kecil seperti karhutla menyebar ke negara tetangga membuat harga diri bangsa jatuh,"

Baca Selengkapnya
Cak Imin Mulai Tebar Janji, jika Jadi Wapres Bakal Atasi Polusi Udara
Cak Imin Mulai Tebar Janji, jika Jadi Wapres Bakal Atasi Polusi Udara

"Saya prioritaskan penanganan lingkungan dan polusi udara. Kalau saya terpilih," kata Cak Imin.

Baca Selengkapnya
FOTO: Potret Permukiman di Sumsel Dikepung Asap Tebal Karhutla, Warga Pakai Pelindung Seadanya
FOTO: Potret Permukiman di Sumsel Dikepung Asap Tebal Karhutla, Warga Pakai Pelindung Seadanya

Asap tebal karhutla ini membuat warga keculitan bernapas dan menyebabkan mata perih.

Baca Selengkapnya
Malaysia Protes Kabut Asap, Jokowi: Saya Perintahkan Kapolri & Panglima Tangani Api Sekecil Apapun!
Malaysia Protes Kabut Asap, Jokowi: Saya Perintahkan Kapolri & Panglima Tangani Api Sekecil Apapun!

Jokowi telah memerintahkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit dan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono untuk menangani kabut asap.

Baca Selengkapnya
DPR Desak Pemerintah Segera Tangani Kasus ISPA Akibat Polusi Udara
DPR Desak Pemerintah Segera Tangani Kasus ISPA Akibat Polusi Udara

Kasus ISPA di Jabodetabek meningkat drastis gara-gara polusi.

Baca Selengkapnya
Luhut Minta Bau Sampah TPST Kertalangu Segera Diatasi: Tapi Jangan Digunakan jadi Isu Politik
Luhut Minta Bau Sampah TPST Kertalangu Segera Diatasi: Tapi Jangan Digunakan jadi Isu Politik

Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Kesiman Kertalangu, Denpasar Timur, telah dibangun pada tahun 2022 dan diresmikan Presiden Jokowi pada Maret lalu.

Baca Selengkapnya
FOTO: Perjuangan Petugas Berjibaku Padamkan Karhutla di Ogan Ilir Sampai Kerahkan Helikopter
FOTO: Perjuangan Petugas Berjibaku Padamkan Karhutla di Ogan Ilir Sampai Kerahkan Helikopter

Memasuki musim kemarau, kebakaran hutan dan lahan dilaporkan terjadi Ogan Ilir.

Baca Selengkapnya
Sepekan Berlalu, Pemadaman di TPA Sarimukti Bandung Barat Terus Diupayakan
Sepekan Berlalu, Pemadaman di TPA Sarimukti Bandung Barat Terus Diupayakan

Kebakaran TPA Sarimukti dilaporkan terjadi sejak Sabtu (19/8). Luas areal TPA Sarimukti ini 28.5 hektare sedangkan area yang hangus terbakar 15 hektare.

Baca Selengkapnya
Karhutla Mulai Marak di Sumsel, Puluhan Hektare Lahan Terbakar dalam Sehari
Karhutla Mulai Marak di Sumsel, Puluhan Hektare Lahan Terbakar dalam Sehari

Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai marak terjadi di Sumatera Selatan bersamaan dengan datangnya puncak musim kemarau.

Baca Selengkapnya
Cegah Karhutla Meluas, Cuaca Wilayah Sumsel Dimodifikasi Selama 10 Hari
Cegah Karhutla Meluas, Cuaca Wilayah Sumsel Dimodifikasi Selama 10 Hari

Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang mulai marak di Sumatera Selatan menjadi perhatian serius pemerintah. Cuaca di wilayah itu pun dimodifikasi.

Baca Selengkapnya