Demokrat desak pemerintah atasi kabut asap di Sumatera & Kalimantan
Merdeka.com - Sekretaris Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsudin meminta kepada masyarakat perihal kebakaran yang melanda wilayah Sumatera dan Kalimantan agar tidak dipolitisasi.
"Masalah asap kebakaran tidak lepas dari gejala alam. Kita tidak bisa mempolitisasi gejala alam, jadi ini dipahami juga kepada masyarakat luas," kata Amir di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Minggu (6/9).
Mantan Menkumham ini meminta kepada pemerintahan Jokowi-JK agar serius dan bertindak cepat menyelesaikan asap akibat kebakaran lahan sehingga kejadian itu tidak menjadi polemik di masyarakat.
-
Mengapa kebakaran hutan menjadi isu penting? Kebakaran hutan menjadi fenomena yang tidak bisa dihindari ketika musim kemarau datang, terutama di pulau Sumatra dan Kalimantan.Bahkan sampai menimbulkan bencana kabut asap yang bisa sampai ke negara lain. Dampak dari pencemaran dan kerusakan lingkungan akibat kebakaran hutan sudah tidak bisa dihitung lagi.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas pencemaran lingkungan akibat kebakaran hutan? Penyelidikan mengenai satu di antara faktor kebakaran hutan adalah membakar lahan secara langsung oleh pemilik perusahaan sawit dengan tujuan pembukaan lahan baru.
-
Apa yang harus dilakukan jika gunung berapi meletus? Setelah letusan terjadi, langkah-langkah yang perlu dilakukan meliputi evakuasi secepat mungkin, menghindari area yang terkena letusan, menggunakan masker untuk melindungi pernapasan, dan mengikuti petunjuk dari tim penyelamat.
-
Bagaimana cara memadamkan kebakaran TPA Suwung? Helikopter akan beroperasi di Bali sampai kebakaran TPA Suwung betul-betul dinyatakan berakhir dan api padam total,' ujarnya.
-
Bagaimana cuaca panas ekstrem memicu kebakaran hutan? Cuaca panas ekstrem dapat memicu percikan apik di area hutan, kemudian semakin menyebar dan menyebabkan kebarakan dalam skala besar.
-
Dimana peristiwa kebakaran terjadi? Peristiwa tersebut terjadi di ibu kota Kerajaan K'anwitznal dekat lokasi pemakaman.
"Sekali lagi Kami (Partai Demokrat) tidak ingin mempolitisasi kejadian alam. Jika ini tidak dianggap persoalan biasa maka pemerintah harus secepatnya menangani peristiwa tersebut," tegas Amir.
Sebelumnya, warga di Kota Palembang dan Banjarmasin harus kembali merasakan kabut asap akibat kebakaran hutan. Padahal, akhir pekan lalu, intensitas kabut asap sempat menipis yang membuat masyarakat bisa beraktivitas normal.
Di Palembang, Senin (3/11), para pengendara terpaksa mengurangi kecepatan kendaraan mereka karena jarak pandang yang terbatas, apalagi di hari. Pengendara motor juga mayoritas menggunakan masker untuk mencegah sesak napas.
Kabut asap itu, terjadi akibat kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di daerah setempat, terutama saat musim kemarau seperti sekarang.
Di Banjarmasin, kabut asap melanda wilayah kota. Padahal sebelumnya, kabut hanya terjadi di wilayah pinggiran.
Di Banjarmasin, kabut asap mulai menebal sejak Senin lalu. Warga yang bepergian atau keluar rumah, kembali menggunakan masker untuk menutup hidung dan mulut, agar tidak menghirup kabut asap yang membahayakan kesehatan itu.
Begitu pula rumah-rumah warga, terutama di daerah pinggiran kota, tertutup rapat guna mengurangi serbuan kabut asap. Muhammad Noor (57), warga Banjarmasin, berharap hujan kembali turun guna mengurangi kabut asap.
"Kapan kira-kira hujan turun? Padahal sudah November, yang biasanya sudah turun hujan. Kita berharap November ini sudah turun hujan. Kalau tidak hujan, kabut asap akan kembali mengusik ketenangan warga yang mau beraktivitas di luar rumah," keluhnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengisyaratkan bakal menetapkan status tanggap darurat bencana asap karena kualitas udara nyaris menembus ambang batas.
Baca SelengkapnyaPolusi di Jakarta makin parah dan ini masih menjadi PR pemerintah.
Baca Selengkapnya"Jangan sampai hal kecil seperti karhutla menyebar ke negara tetangga membuat harga diri bangsa jatuh,"
Baca Selengkapnya"Saya prioritaskan penanganan lingkungan dan polusi udara. Kalau saya terpilih," kata Cak Imin.
Baca SelengkapnyaAsap tebal karhutla ini membuat warga keculitan bernapas dan menyebabkan mata perih.
Baca SelengkapnyaJokowi telah memerintahkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit dan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono untuk menangani kabut asap.
Baca SelengkapnyaKasus ISPA di Jabodetabek meningkat drastis gara-gara polusi.
Baca SelengkapnyaTempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Kesiman Kertalangu, Denpasar Timur, telah dibangun pada tahun 2022 dan diresmikan Presiden Jokowi pada Maret lalu.
Baca SelengkapnyaMemasuki musim kemarau, kebakaran hutan dan lahan dilaporkan terjadi Ogan Ilir.
Baca SelengkapnyaKebakaran TPA Sarimukti dilaporkan terjadi sejak Sabtu (19/8). Luas areal TPA Sarimukti ini 28.5 hektare sedangkan area yang hangus terbakar 15 hektare.
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai marak terjadi di Sumatera Selatan bersamaan dengan datangnya puncak musim kemarau.
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang mulai marak di Sumatera Selatan menjadi perhatian serius pemerintah. Cuaca di wilayah itu pun dimodifikasi.
Baca Selengkapnya