Demokrat kecam aksi teror bom gereja di Samarinda
Merdeka.com - Ketua DPP Partai Demokrat, Khatibul Umam Wiranu, mengecam aksi teror di Gereja Oikemene di Sengkotek, Harapan Baru, kecamatan Samarinda Seberang, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (13/11) pagi. Menurutnya, tindakan yang dilakukan pelaku sangat tidak beradab dan bertentangan dengan dasar negara.
"Saya mengecam dan mengutuk keras aksi pengeboman Gereja Oikumere Samarinda, yang dilakukan oleh orang-orang atau kelompok yang tidak berperi kemanusiaan, tidak beradab, dan tidak beragama. Tindakan mereka bertentangan dengan Pancasila, agama, konstitusi negara serta undang-undang," kata Umam, melalui pesan tertulis, Senin (14/11).
Umam menilai, motif pelaku melancarkan aksi teror adalah mengadu domba antarpemeluk agama. Sekaligus, katanya, membuat konflik antar umat beragama serta menimbulkan sikap saling curiga.
-
Apa tujuan serangan? Setelah pelaku kejahatan mengubah ID Apple dan kata sandi Anda, mereka dapat mengunci Anda dari iPhone, membuka aplikasi perbankan dan keuangan, mengubah kata sandi, dan menguras aset Anda dalam sekejap mata.
-
Kenapa para pelaku melakukan perampokan di Damkar Godean? Berdasarkan hasil pemeriksaan, terungkap bahwa motif aksi itu dilatarbelakangi oleh sakit hati OF terhadap T.
-
Di mana teror pembakaran terjadi? Pelaku pembakaran misterius di Kampung Tipar, RT 02, RW 06, Kelurahan Mekarsari Kecamatan Cimanggis, Depok mulai terungkap.
-
Kenapa konflik agraria di Tanjung Morawa memicu kerusuhan? Namun pasca kemerdekaan Indonesia, Deli Planters Vereeniging kembali dan ingin mengusir para penduduk yang sudah lama merawat tanah yang tinggalkannya tersebut. Penduduk yang sebagian besar petani itu menolak dan terjadilah konflik besar-besaran.
-
Mengapa penembakan terjadi? Serangan tersebut menyebabkan kebakaran hebat di gedung itu.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
"Pelaku dan perencana tindakan pengeboman ini jelas punya motif adu domba antarpemeluk agama yang berbeda, membuat situasi sosial masyarakat saling curiga, dan bisa menciptakan konflik sosial yang lebih luas," terangnya.
Anggota Komisi VIII DPR ini meminta pemerintah mencari solusi agar masalah aksi terorisme dan sentimen agama ini dapat segera diselesaikan. Selain itu, Umam menyarankan pemerintah untuk mengantisipasi paham radikal melalui pendekatan persuasif dan pendidikan agama yang benar.
"Tindakan kekerasan dan aksi terorisme yang bersumber dari pemahaman keagamaan yang ekstrem harus dapat diantisipasi oleh pemerintah, dicarikan jalan keluarnya (oleh Kementrian Agama RI khususnya), dan pendekatan persuasif, serta pendidikan keagamaan yang benar, menjadi pilihan yang harus diutamakan oleh pemerintah," tegasnya.
Ditambahkannya, polisi juga harus memproses pelaku aksi teror tersebut. Umam berharap pelaku dapat dihukum seberat-beratnya agar aksi teror serupa tidak terjadi lagi.
"Meminta pihak kepolisian dan aparat penegak hukum lainnya untuk secapatnya memproses hukum bagi para pelaku pengeboman, serta pembuat skenario pengeboman, menghukum mereka seberat-beratnya sesuai undang-undang Anti Terorisme serta undang-undang lain yang berlaku," pungkasnya.
Seperti diketahui, Polisi membekuk lima pelaku diduga terkait peledakan bom di Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (13/11) pagi kemarin. Kelima pelaku masih diperiksa secara intensif.
"Lima orang ditangkap dan dikembangkan," kata Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol Tito Karnavian, usai menghadiri HUT Brimob di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Senin (14/11).
Tito menyebutkan, kelima pelaku merupakan jaringan lama. Mereka juga terkait dengan bom buku dan bom di Serpong.
"Ada keterkaitan dengan jaringan Pepi Fernando," tukasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setiap individu selayaknya bisa menjadi sosok yang menyebarkan kebaikan dan menjaga harmonisasi.
Baca SelengkapnyaPentingnya menghormati kebebasan beragama dan tanggung jawab sosial dalam menjaga kehidupan plural di Indonesia
Baca SelengkapnyaDi tengah upaya membumikan toleransi pada keberagaman, kelompok radikal melakukan framing terhadap moderasi beragama.
Baca SelengkapnyaSituasi panas yang terjadi di ruang publik berpotensi disusupi agenda politik tertentu
Baca SelengkapnyaRomo Benny menyampaikan harapannya agar Indonesia tidak mudah dipecah belah oleh perbedaan kebudayaan atau keagamaan.
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Kalimantan Timur Kombes Pol Yusuf Sutejo mengatakan, motif dari Marco Karundeng adalah kesal.
Baca SelengkapnyaJangan sampai dimanfaatkan untuk menyebarkan narasi intoleransi, bahkan mengarah pada aksi radikal terorisme.
Baca SelengkapnyaKemenag Surabaya akan berkoordinasi dengan Kepolisian saat di singgung apakah akan mengeluarkan larangan resmi terhadap Ustaz Syafiq berceramah di Surabaya.
Baca SelengkapnyaSARA adalah singkatan dari suku, agama, ras, dan antargolongan.
Baca SelengkapnyaPolisi menyelidiki bentrokan yang terjadi antara dua kelompok jemaat gereja di Cawang, Jakarta Timur (Jaktim), Senin (24/6) malam.
Baca SelengkapnyaDua organisasi masyarakat (ormas) di Tangerang Selatan terlibat perselisihan, Selasa (5/11) malam.
Baca SelengkapnyaPuluhan orang yang tiba-tiba melakukan perusakan dan membakar posko ormas lainnya.
Baca Selengkapnya