Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Demokrat Nilai Pernyataan Menteri Siti Soal Deforestasi Menyimpang dari Idealismenya

Demokrat Nilai Pernyataan Menteri Siti Soal Deforestasi Menyimpang dari Idealismenya Menteri LHK Siti Nurbaya raker dengan Komisii IV DPR. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, menegaskan pembangunan besar-besaran di era Presiden Joko Widodo tidak boleh berhenti atas nama emisi karbon atau deforestasi. Anggota Komisi IV DPR RI, Herman Khaeron, menilai pernyataan tersebut menyimpang dari idealisme Siti yang selama ini ia kenal.

"Pernyataan ini menyimpang dari integritas dan idealisme bu Siti Nurbaya yang selama ini saya ketahui," katanya lewat pesan tertulis, Jumat (5/11).

Herman menuturkan, ia mengenal Siti Nurbaya sejak sebelum menjadi menteri dan saat itu Herman masih menjadi pimpinan Komisi IV. Kata dia, integritas dan idealisme Siti untuk menjaga, mengelola, dan melakukan konservasi hutan negara sangat kuat.

"Kami juga bersama memperkuat keberadaan kawasan konservasi nasional dan menekan laju deforestasi dengan melakukan moratorium pelepasan kawasan hutan," ungkapnya.

Selain itu, Siti bersama dirinya memiliki komitmen kuat dalam pencapaian target penurunan emisi karbon dan berperan aktif dalam COP UNFCCC. Herman menyebut, Indonesia sebagai negara tropis yang hutannya masih luas dan hijau, diharapkan oleh dunia internasional menjadi paru-paru dunia yang tentu tidak mengabaikan pembangunan dan kesejahteraan rakyatnya.

"Bagi saya, sangat aneh jika ada pernyataan bu Siti Nurbaya bahwa untuk pembangunan era Jokowi tidak boleh berhenti karena masalah emisi karbon dan deforestasi," ujarnya.

Sebaiknya, Herman berujar, Siti kembali kepada konsep hakikat pembangunan berkelanjutan. Bahwa antara aspek lingkungan dan pembangunan ekonomi dapat dilakukan secara seimbang.

"Agar pembangunan ekonomi tidak melampaui daya dukung lingkungannya, dan memberi manfaat berkelanjutan," kata Ketua BPOKK DPP Demokrat ini.

Sebelumnya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menegaskan pembangunan besar-besaran di eraPresiden Joko Widodo (Jokowi) tidak boleh berhenti atas nama emisi karbon atau deforestasi. Hal tersebut dikatakan dalam acara diskusi di Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) di Universitas Glasgow, Selasa (2/11).

Dia menjelaskan FoLU Net Carbon Sink 2030 jangan diartikan sebagai zero deforestation. Melalui agenda FoLU Net Carbon Sink, Indonesia menegaskan komitmen mengendalikan emisi dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan. Sehingga terjadi netralitas karbon sektor kehutanan di antaranya berkaitan dengan deforestasi pada tahun 2030.

"Bahkan pada tahun tersebut dan seterusnya bisa menjadi negatif, atau terjadi penyerapan/penyimpanan karbon sektor kehutanan. Oleh karena itu pembangunan yang sedang berlangsung secara besar-besaran era Presiden Jokowi tidak boleh berhenti atas nama emisi karbon atau atas nama deforestasi," kata Siti dikutip dalam keterangan pers, Kamis(4/11).

Dia menjelaskan menghentikan pembangunan atas nama zero deforestation sama dengan melawan mandat UUD 1945 demi kesejahteraan rakyat secara sosial dan ekonomi.

Kekayaan alam Indonesia termasuk hutan, kata Siti, harus dikelola untuk pemanfaatannya sesuai kaidah-kaidah berkelanjutan dan berkeadilan.

"Kita juga menolak penggunaan terminologi deforestasi yang tidak sesuai dengan kondisi yang ada di Indonesia. Karena di negara Eropa contohnya, sebatang pohon ditebang di belakang rumah, itu mungkin masuk dalam kategori dan dinilai sebagai deforestasi. Ini tentu beda dengan kondisi di Indonesia," bebernya.

Dia mengungkapkan, Presiden telah menyampaikan target Indonesia untuk mencapai Net-Zero Emission pada tahun 2060 atau lebih awal. Untuk 2030, segala kebijakan sektor kehutana sejak pemerintahan Jokowi tahun 2014 akhir hingga sekarang terus memperbaiki tata kelola kehutanan.

"Hasil-hasilnya selama 6 tahun terakhir juga dirasakan dan akan terus kita tingkatkan," ujar Siti.

Siti kembali mempertanyakan istilah zero deforestation atau sama sekali tidak boleh ada penebangan dan bahkan satu pohon jatuh di halaman rumah itu bisa disebut deforestasi.

"Apakah seperti itu? Tentu saja tidak!" tegasnya.

Politikus Partai NasDem ini ngotot istilah zero deforestation tidak bisa dipakai di Indonesia. Dia mencontohkan, warga di desa-desa di Indonesia menebang pohon untuk kepentingan pribadi tidak bisa dikatakan deforestasi.

"Namun jika negara apalagi negara besar seperti Indonesia, dengan puluhan ribu desa di dalam dan di sekitar hutan, apakah bisa dipakai cara-cara zero deforestation tersebut? Tentu saja tidak bisa secara linier itu dikenakan kepada kepentingan secara nasional dan negara Indonesia. Kita sedang sangat giat membangun saat ini dan bangsa Indonesia merasakan pembangunan secara besar-besaran itu," bebernya.

Dia pun menjelaskan saat ini Indonesia menganut carbon net sink yaitu mengurangi seminimal mungkin deforestasi dan terus melakukan reforestasi serta pemulihan lingkungan.

"Sehingga secara tata pemerintahan, Indonesia tidak bisa sekarang menganut zero deforestation. Karena kita sedang giat membangun, dalam arti zero deforestatik sebagaimana dimaksud oleh Menteri Goldsmith dari UK. Indonesia bertanggung jawab membangun. Namun tentu saja dengan kaidah-kaidah pelaksanaan dalam nilai-nilai sustainability. Ini tidak sama dengan bahwa tidak boleh membangun sama sekali karena tidak boleh menyentuh hutan. Tidak bisa secara linier diartikan demikian," bebernya.

Siti menambahkan, saat ini UK dan RI saat ini memimpin FACT secara bersama untuk dapat dicapai produksi pertanian dan komoditi yang sustainable. Indonesia mendukung langkah tersebut karena tentang sustainabilitas juga dimandatkan dalam pasal 33 UUD 1945.

Oleh karenanya, Siti meminta setiap langkah kerja sama harus secara detail dilakukan dan harus ada dengan Working Group yang jelas, dan kredibel.

"Arahan Bapak Presiden kepada saya sangat jelas bahwa kita menjanjikan yang bisa kita kerjakan, tidak boleh hanya retorika, karena kita bertanggung jawab pada masyarakat kita sendiri sebagaimana dijamin dalam UUD 1945," lanjutnya.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Siti Nurbaya Satu-Satunya Menteri dari NasDem, Surya Paloh: Tak Akan Saya Tarik dari Kabinet
Siti Nurbaya Satu-Satunya Menteri dari NasDem, Surya Paloh: Tak Akan Saya Tarik dari Kabinet

Paloh berharap tak ada kasus hukum yang menimpa pada satu-satunya menteri yang tersisa dari Partai NasDem itu.

Baca Selengkapnya
Dulu AHY Kritik IKN Sita Anggaran Negara, Usai Jadi Menteri Puja Puji
Dulu AHY Kritik IKN Sita Anggaran Negara, Usai Jadi Menteri Puja Puji

AHY resmi dilantik Presiden Jokowi menjadi Menteri ATR/BPN di Istana Negara, Jakarta, Rabu (21/2/2024) lalu.

Baca Selengkapnya
Menteri NasDem Nyaris Habis di Kabinet Jokowi, Bagaimana Nasib Siti Nurbaya?
Menteri NasDem Nyaris Habis di Kabinet Jokowi, Bagaimana Nasib Siti Nurbaya?

Alasannya karena dua menteri dari NasDem sudah terjerat kasus.

Baca Selengkapnya
Titiek Soeharto Sah Jadi Ketua Komisi IV, Siap Percepat Swasembada Pangan
Titiek Soeharto Sah Jadi Ketua Komisi IV, Siap Percepat Swasembada Pangan

Komisi IV DPR RI mencangkup Ruang lingkup antara lain, Pertanian, Kehutanan, dan Kelautan.

Baca Selengkapnya
Gayanya Nyentrik dengan Selalu Pakai Celana, Ini Fakta Siti Nurbaya Bakar Menteri Presiden Jokowi
Gayanya Nyentrik dengan Selalu Pakai Celana, Ini Fakta Siti Nurbaya Bakar Menteri Presiden Jokowi

Ada alasan tersendiri mengapa Siti Nurbaya Bakar selalu pakai celana.

Baca Selengkapnya
FOTO: Momen Siti Nurbaya Serahkan Estafet Kepemimpinan ke Menteri Lingkungan Hidup dan Menteri Kehutanan Prabowo-Gibran
FOTO: Momen Siti Nurbaya Serahkan Estafet Kepemimpinan ke Menteri Lingkungan Hidup dan Menteri Kehutanan Prabowo-Gibran

Dalam sambutannya, Siti Nurbaya optimistis pemecahan dua kementerian bisa mengoptimalkan dan semakin efektif dalam menjaga lingkungan hidup dan kehutanan.

Baca Selengkapnya
Reaksi Menteri LHK Ditanya Isu Reshuffle Hingga  Keberadaan Mentan Syahrul: Enggak Tahu Aku
Reaksi Menteri LHK Ditanya Isu Reshuffle Hingga Keberadaan Mentan Syahrul: Enggak Tahu Aku

Isu reshuffle kabinet yang kembali berembus. Kabar itu makin santer setelah Presiden Jokowi bertemu dengan SBY pada Senin (2/10) malam kemarin.

Baca Selengkapnya
SBY: Politik Itu Seolah-olah Hukum Rimba, Tapi Harus Ada Etika dan Moral
SBY: Politik Itu Seolah-olah Hukum Rimba, Tapi Harus Ada Etika dan Moral

SBY berharap mimpi Demokrat dikabulkan Tuhan Yang Maha Kuasa. Pihaknya akan menemukan baik jalan jalan maupun tempat yang lebih baik.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jabat Ketua Komisi IV DPR, Titiek Soeharto Pelototi Program Swasembada Pangan Prabowo
VIDEO: Jabat Ketua Komisi IV DPR, Titiek Soeharto Pelototi Program Swasembada Pangan Prabowo

Nantinya tugas Titiek menjadi paling terdepan dalam mengawasi tiap program terkait pangan era pemerintahan Prabowo

Baca Selengkapnya
Hasto Kritik Pemimpin Diminta Urus Food Estate, Malah Membabat Hutan
Hasto Kritik Pemimpin Diminta Urus Food Estate, Malah Membabat Hutan

Hasto juga menyinggung pemimpin yang paham HAM pasti anti dengan korupsi.

Baca Selengkapnya
AHY Respons Suswono Diusulkan Jadi Cawagub Ridwan Kamil: Bukan Sosok Asing Bagi Demokrat
AHY Respons Suswono Diusulkan Jadi Cawagub Ridwan Kamil: Bukan Sosok Asing Bagi Demokrat

Menurut AHY, Suswono telah banyak menemani Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) semasa menjadi Presiden.

Baca Selengkapnya
Taat Standarisasi Lingkungan, Lembaga Konservasi Agrowisata Sido Muncul Raih Anugerah Adi Niti dari Kementerian LHK
Taat Standarisasi Lingkungan, Lembaga Konservasi Agrowisata Sido Muncul Raih Anugerah Adi Niti dari Kementerian LHK

Direktur Sido Muncul, Irwan Hidayat menilai bahwa LK Agrowisata Sido Muncul sudah mengikuti standar LHK sejak awal beroperasi di tahun 2011 silam.

Baca Selengkapnya