Dendam dipukuli, Reno dan 3 rekannya aniaya pedagang di Tanah Abang
Merdeka.com - Aksi pengeroyokan yang mengundang keributan terjadi di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, hari ini, Selasa (8/3) pukul 10.00 WIB. Beruntung aksi kedua kubu yang saling serang ini berhasil dibubarkan oleh anggota Dishub yang dibantu anggota brimob Polda Metro Jaya.
Kericuhan ini awalnya sepele. Dua orang pedagang, Irwan dan Reno mempersoalkan tempat untuk berdagang. Iwan meminta Reno untuk memberi tempat baginya untuk berjualan. Permintaan ini rupanya ditanggapi kasar oleh Reno.
"Irwan yang sedang dagang di depan Stasiun Tanah Abang bersebelahan dengan Reno, disuruh geser oleh Irwan dan Reno menjawab, emang ini tanah nenek moyang lu," terang Kanit Reskrim Polres Jakpus, Kompol Mustaqim di Jakarta, Selasa (8/3).
-
Apa yang diprotes pedagang Teras Malioboro II? Mereka melakukannya sebagai aksi protes karena merasa tidak dilibatkan terkait rencana relokasi mereka ke tempat baru di Ketandan dan Beskalan.
-
Kenapa para pedagang di Pasar Mendenrejo menagih janji? Mereka menagih janji agar pasar tersebut segera direnovasi. 'Pak Arief Rohman tolong pasarnya segera dibangun. Nanti kan kalau sudah dibangun pasarnya jadi rame, soalnya juga pernah dikunjungi Pak Jokowi. Makanya kita mau nagih janji Pak Jokowi lewat Pak Arief Rohman, karena bupatinya Pak Arief,'
-
Kenapa pedagang Teras Malioboro II direlokasi? Pemindahan dilakukan biar mereka bisa mendapatkan tempat yang layak dan saat pindah ke lokasi baru kami akan mendampingi mereka untuk naik kelas,' ujar Wisnu dikutip dari ANTARA.
-
Apa yang mereka bicarakan? Keduanya mengaku dalam pertemuan tersebut menemukan kesamaan dalam menghadapi pemilu 2024.
-
Dimana pedagang kelontong berjualan? Awalnya mereka menjajakan dagangannya dari rumah ke rumah, atau menawarkan barang dagangannya untuk dijual di hotel.
-
Apa yang disita dari pedagang? Barang bukti yang sita itu 4,5 kg daging anjing dan (ada yang sudah diolah) berupa rica-rica dan rawon. Itu, katanya laris dikonsumsi oleh orang-orang terbatas,' kata Kepala Satpol PP Provinsi Bali, Dewa Nyoman Rai Dharmadi, saat dikonfirmasi Kamis (1/8).
Tak menerima perkataan Reno, Irwan pun lantas pergi. Tak lama kemudian muncul anak Irwan dan memukul Reno. Setelah mendapat pukulan, Reno lantas lari tapi diamankan untuk berdamai dengan Irwan di Pos Polisi di depan stasiun.
Rupanya dendam masih menyelimuti hati Reno. Setelah berdamai dengan Irwan, Reno lantas kembali 15 menit kemudian bersama tiga rekannya, Dedi Iskandar, Aldi dan Reli. Mereka pun mengeroyok Irwan dengan menggunakan balok dan besi. Akibatnya, Irwan mengalami luka cukup serius di beberapa bagian tubuhnya.
"Mereka menghampiri korban dengan membawa balok dan besi kemudian memukuli korban hingga luka-luka pada tangan, kepala dan punggung akibat pukulan balok dan besi" lanjut Mustaqim.
Aksi pelaku rupanya memancing perhatian warga sekitar. Anggota Dishub yang dibantu anggota Brimob Polda Metro Jaya lantas membubarkan massa. Namun pelaku masih saja nekad dan bahkan mengacungkan balok dan besi ke arah petugas.
"Kejadian mengundang masa banyak hingga anggota polisi Brimob yang membantu anggota Dishub membubarkan massa. Namun pelaku mengacungkan balok ke arah anggota Brimob. Melihat itu, anggota Brimob mengeluarkan tembakan peringatan ke atas sebanyak empat kali sehingga massa dapat dibubarkan" jelas dia.
Setelah massa dibubarkan, salah satu pelaku, Aldi diamankan oleh warga dan diserahkan ke Polsek Tanah Abang. Sedangkan ketiga pelaku lainnya, Dedi Iskandar, Reli dan Reno kabur. Korban Irwan, kata dia dibawa ke RS Tarakan untuk mendapat perawatan.
Polisi kemudian melakukan pengejaran terhadap ketiga pelaku. Dedi Iskandar ditangkap di rumahnya di Jl. Tenaga Listrik, Kebon Melati dan Reno ditangkap di rumahnya kos Jl. Jati Bunder 7, Kebon Melati. Sementara itu, Reli masih dalam pencarian.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kedua tersangka terbukti merusak lapak pedagang buah sekaligus menganiaya pemiliknya.
Baca SelengkapnyaPolisi berjanji menindak tegas pelaku yang menyerang para pedagang hingga merusak kios pada Minggu (24/9) sore tersebut.
Baca SelengkapnyaTidak hanya menganiaya para pedagang, ratusan diduga preman itu juga merusak kios serta menjarah dagangan serta uang para pedagang.
Baca SelengkapnyaBerawal dari adu mulut, korban dikejar pelaku hingga masuk rumah warga.
Baca SelengkapnyaAncaman itu didapatkan agar mereka mau direlokasi.
Baca SelengkapnyaKorban dibunuh kedua tersangka menggunakan pisau daging.
Baca SelengkapnyaPelaku merasa korban sangat tidak sopan karena buang air kecil didekat para pelaku sedang nongkrong.
Baca SelengkapnyaPolresta Denpasar mengungkap identitas dan peran empat tersangka atas penganiayaan dan penyerangan ke Kantor Satpol PP Kota Denpasar
Baca SelengkapnyaAnggota Provos di Pelabuhan Nusantara viral dan banjir kecaman usai menendang pedagang asongan.
Baca SelengkapnyaDuduk Perkara Prajurit TNI Terlibat Pengeroyokan Warga Sipil di Depan Polres Jakpus
Baca SelengkapnyaAlibi FA menyebut AH pergi ke Bali untuk menemui seorang perihal urusan utang-piutang, ternyata bohong
Baca SelengkapnyaSebanyak dua orang tega menghajarnya hingga merampas uang milik pengamen bernama Iwan itu.
Baca Selengkapnya