Densus 88 Antiteror tangkap 1 orang terduga teroris di Banyumas
Merdeka.com - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror kembali menangkap satu orang terduga teroris, sekitar pukul 11.00 WIB, di Banyumas, Jawa Tengah. Sebelumnya, Densus 88 Antiteror terlebih dahulu menangkap tiga orang teroris di daerah Temanggung, Jawa Tengah.
"Pada hari ini Kamis, jam 11.00 WIB, tanggal 1 Februari 2018, Banyumas, Jawa Tengah pukul 11.00 WIB. Telah dilakukan penangkapan tersangka teroris," kata Karopenmas Divhumas Mabes Polri, Brigjen Pol Mohammad Iqbal melalui keterangan tertulis, Jakarta, Kamis (1/2).
Satu orang terduga teroris yang telah ditangkap Densus 88 itu bernama Sidik (34) yang beralamat di Jalan Agus Salim, Gang IV, RT 03, RW 011, Karang Pucung, Purwokerto Selatan, Banyumas, Jawa Tengah.
-
Siapa yang ditangkap Densus 88? Aswin mengatakan, Densus 88 Antiteror akan menggali lebih jauh keterangan dari para pelaku, termasuk mencari barang-barang lain yang berhubungan dengan aksi teror.
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat penangkapan terduga teroris? 'Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya,' kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa yang ditangkap? Seorang pria di China utara ditangkap oleh pihak kepolisian setelah ia membuat surat penangkapan palsu untuk dirinya sendiri di media sosial.
-
Kenapa Densus 88 menangkap terduga teroris? 'Kita tidak ingin persoalan di medsos yang dipicu oleh orang-orang seperti itu memberikan kegaduhan di dunia maya yang tidak hanya didalam negeri tapi bisa di luar negeri karena tokoh sekelas atau figur sekelas seperti Paus keramaian di medsos akan mengganggu kegiatan,' ucap dia
"Yang bersangkutan bekerja sebagai pedagang," ujarnya.
Sidik ditangkap Densus 88 Antiteror karena terduga terlibat menyembunyikan dan memfasilitasi Daftar Pencarian Orang (DPO) atas kasus penyelundupan senjata.
"Keterlibatannya, menyembunyikan dan memfasilitasi DPO Kasus penyelundupan senjata dari Filipina atas nama Ageng Nugroho (kelompok Suryadi Mas’ud)," ucapnya.
Selain menyembunyikan DPO, Sidik juga diduga terlibat untuk melakukan pendanaan terhadap salah satu kelompok teroris yang ingin berangkat ke Filipina Selatan.
"Memfasilitasi dan mendanai kelompok teroris Ageng Nugroho untuk berangkat ke Filipina Selatan," ujarnya.
Saat ini pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap yang bersangkutan dan juga melakukan pengembangan.
Sebelumnya, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror kembali menangkap terduga teroris yang berjumlah tiga orang. Ketiganya ditangkap oleh Densus 88 Antiteror sekitar pukul 09.00 WIB, di Temanggung, Jawa Tengah, Kamis (1/2).
"Pada hari Kamis tanggal 1 Februari 2018 pukul 09.00 wib di toko aneka grosir sepatu Jalan Secang Temanggung km 03 Dusun bengkal, Desa bengkal RT 05, RW 05, Kecamatan Kranggan, Kabupaten Temanggung, telah dilakukan penindakan atau upaya hukum terhadap orang yang diduga pelaku tindak pidana terorisme," kata Karopenmas Divhumas Mabes Polri, Brigjen Pol Mohammad Iqbal melalui keterangan tertulis, Jakarta, Kamis (1/2).
Dari hasil penangkapan tersebut, diketahui ketiganya bernama Waluyo alias Ageng asal Tegal, Jawa Tengah, Lukman alias Toro asal Tegal, Jawa Tengah, Zaenal asal Bengkal, Kranggan, Temanggung, Jawa Tengah.
"Untuk saksi yang sudah diperiksa ada tiga orang yaitu Rohman Gunadi, Sekertaris Bengkal, Kranggan, Temanggung, Jawa Tengah, Ishrofi Kepala Urusan Kesejahteraan Rakyat Desa Bengkal, Kranggan, Temanggung, Jawa Tengah dan Slamet Sugiyarto, Ketua RW 05 Bengkal, Kranggan, Temanggung, Jawa Tengah," ujarnya.
Dari hasil penangkapan tersebut, pihaknya telah mengamankan sejumlah barang bukti berupa dua buah handphone, enam buah flashdisk, satu buah dompet hitam, satu buah buku panduan, satu buah buku Penjelasan Pembatalan Keislaman, dua buah majalah arroyan, satu buah buku dzikir pagi dan petang, uang tunai Rp 28.289.000 dan dua buah atm Mandiri.
"Saat ini barang bukti diamankan di Mapolres Temanggung, sedangkan para pelaku masih dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh tim Densus 88 Antiteror," tandasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketujuhnya kini masih menjalani pemeriksaan intensif
Baca SelengkapnyaTim Densus 88 melakukan penggeledahan sekitar 1 jam.
Baca SelengkapnyaDi Kota Palu, dikabarkan Densus 88 Antiteror mengamankan tiga orang terduga teroris.
Baca SelengkapnyaKetiga terduga teroris ditangkap secara terpisah di tiga kabupaten kota.
Baca SelengkapnyaPenangkapan terduga teroris dilakukan pada hari Rabu (2/8) di rumahnya.
Baca SelengkapnyaSembilan orang yang ditangkap masih menjalani pemeriksaan. Belum ada penjelasan detail soal kegiatan para terduga teroris ini.
Baca SelengkapnyaIa menyebut, dua orang terduga teroris yang diamankan itu yakni dari Sulawesi Tengah dan Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaDua orang diantaranya yaitu RR dan AS ditangkap di Kabupaten Tojo Una-Una, dan satu orang lagi inisial MW diamankan di Penaraga, Nusa Tenggara Barat.
Baca SelengkapnyaDensus 88 juga berhasil menangkap satu tersangka teroris lainnya inisial NK yang diduga terafiliasi kelompok Jaringan Anshor Daulah (JAD) di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaPenangkapan dilakukan di sejumlah lokasi berbeda di Majalengka.
Baca SelengkapnyaProses penyidikan masih terus dilakukan oleh Densus 88 Antiteror Polri.
Baca SelengkapnyaDensus 88 mengamankan barang bukti berupa tas, telepon genggam dan kartu identitas.
Baca Selengkapnya