Densus 88 Antiteror Tangkap 2 Orang di Bali
Merdeka.com - Detasemen Khusus 88 antiteror mengamankan dua orang diduga anggota jaringan Jamaah Anshorut Daulah (JAD) di wilayah Bali. Keduanya dikabarkan berinisial AT dan ZAI. Kabid Humas Polda Bali Kombes Hengky Widjaja saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut.
"Betul telah ditangkap di Bali inisial AT dan ZAI di wilayah Bali," kata Hengky Widjaja, Jumat (11/10) malam.
Hengky belum menjelaskan secara rinci terkait penangkapan tersebut, kapan dan tempatnya di mana. Dia hanya menjelaskan bahwa keduanya masih dilakukan pendalaman atau pemeriksaan. "Sedang dilakukan pendalaman pemeriksaan," ujar Hengky.
-
Siapa yang ditangkap Densus 88? Aswin mengatakan, Densus 88 Antiteror akan menggali lebih jauh keterangan dari para pelaku, termasuk mencari barang-barang lain yang berhubungan dengan aksi teror.
-
Kenapa Densus 88 menangkap terduga teroris? 'Kita tidak ingin persoalan di medsos yang dipicu oleh orang-orang seperti itu memberikan kegaduhan di dunia maya yang tidak hanya didalam negeri tapi bisa di luar negeri karena tokoh sekelas atau figur sekelas seperti Paus keramaian di medsos akan mengganggu kegiatan,' ucap dia
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat penangkapan terduga teroris? 'Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya,' kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Siapa yang diduga dikuntit Densus 88? Adapun dugaan Jampidsus diduga dikuntit oknum Densus 88 saat makan di salah satu restoran di Cipete, Jakarta Selatan.
-
Siapa yang ditangkap? Seorang pria di China utara ditangkap oleh pihak kepolisian setelah ia membuat surat penangkapan palsu untuk dirinya sendiri di media sosial.
Sebelumnya, Densus 88 juga menggeledah indekos di Jalan Gunung Batu, Kota Bandung. Itu berkaitan dengan tindak lanjut penangkapan seorang pria berinisal WBN yang diduga terafiliasi dengan ISIS. Dalam penggeledahan yang dilakukan pada Kamis (10/10) itu, anggota Densus 88 menyita satu bungkus gotri airsoft gun, empat isi ulang gas airsoftgun, satu pisau belati, sejumlah dokumen fotokopi, catatan nomor ponsel dan beberapa pakaian.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan bahwa WBN sudah diamankan terlebih dahulu beberapa hari sebelum penggeledahan.
"Penggeledahan dilakukan di kamar kosan dekat bengkel di Jalan Gunung Batu, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung. Itu berkaitan dengan pria yang diduga terlibat kelompok teroris," kata Trunoyudo saat dihubungi, Jumat (11/10).
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sampai saat ini penyidik masih memeriksa keduanya secara intensif.
Baca SelengkapnyaIa menyebut, dua orang terduga teroris yang diamankan itu yakni dari Sulawesi Tengah dan Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaKedua terduga teroris itu berinisial RJ dan AM. Petugas melakukan penangkapan pada Selasa, 6 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaProses penyidikan masih terus dilakukan oleh Densus 88 Antiteror Polri.
Baca SelengkapnyaDensus 88 pastikan dua tersangka terduga teroris di Jakbar tidak ada kaitannya dengan teroris HOK yang ditangkap di Batu, Malang
Baca SelengkapnyaJuru Bicara Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar menjelaskan terkait dua tersangka yang tewas adalah teroris di Lampung, pada 12 April 2023.
Baca SelengkapnyaDensus 88 juga berhasil menangkap satu tersangka teroris lainnya inisial NK yang diduga terafiliasi kelompok Jaringan Anshor Daulah (JAD) di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaDengan kini total anggota AO yang sudah ditangkap selama bulan oktober mencapai 42 tersangka.
Baca SelengkapnyaKedua tersangka merupakan teroris Negara Islam Indonesia (NII) di Kabupaten OKU Timur, Sumsel.
Baca SelengkapnyaTerduga teroris RJ dan AM pernah mengibarkan bendera ISIS sebagai upaya melakukan propaganda menggalang dukungan.
Baca SelengkapnyaPenangkapan kepada dua terduga teroris inisial LHM dan DW di dua tempat berbeda
Baca SelengkapnyaPenangkapan dilakukan pada Jumat (14/7) lalu. Kedua terduga teroris tersebut berinisial HSN alias UL dan OS alias O.
Baca Selengkapnya