Densus 88 Geledah Rumah Mertua Terduga Teroris di Nganjuk, Sejumlah Barang Disita
Merdeka.com - Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror menggeledah rumah mertua terduga teroris, DED yang diamankan petugas saat membeli pulsa di sebuah konter telepon seluler di Kecamatan Prambon, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Rabu (15/5).
Tim datang sekitar jam 11.30 WIB. Ada sekitar tujuh orang tim densus yang datang. Mereka juga dikawal oleh anggota Polres Nganjuk saat hendak penggeledahan di rumah mertua terduga itu, Dusun Tunggulrejo, Desa Baleturi, Kecamatan Prambon, Kabupaten Nganjuk.
Tim langsung masuk ke dalam rumah yang bercat putih itu. Proses penggeledahan dilakukan secara tertutup. Pintu masuk menuju rumah itu ditutup dan dikawal petugas. Begitu juga dengan di bagian halaman hingga sekeliling rumah milik Pairin dan Wijiati tersebut.
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat penangkapan terduga teroris? 'Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya,' kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Kenapa Densus 88 menangkap terduga teroris? 'Kita tidak ingin persoalan di medsos yang dipicu oleh orang-orang seperti itu memberikan kegaduhan di dunia maya yang tidak hanya didalam negeri tapi bisa di luar negeri karena tokoh sekelas atau figur sekelas seperti Paus keramaian di medsos akan mengganggu kegiatan,' ucap dia
-
Siapa yang ditangkap Densus 88? Aswin mengatakan, Densus 88 Antiteror akan menggali lebih jauh keterangan dari para pelaku, termasuk mencari barang-barang lain yang berhubungan dengan aksi teror.
-
Siapa yang diduga dikuntit Densus 88? Adapun dugaan Jampidsus diduga dikuntit oknum Densus 88 saat makan di salah satu restoran di Cipete, Jakarta Selatan.
-
Siapa yang ditangkap? Seorang pria di China utara ditangkap oleh pihak kepolisian setelah ia membuat surat penangkapan palsu untuk dirinya sendiri di media sosial.
Seluruh lokasi juga digeledah petugas, termasuk halaman belakang hingga tempat kandang sapi milik mertua yang bersangkutan. Penggeledahan itu melanjutkan penggeledahan yang dilakukan Selasa (14/5) malam.
Informasinya, dalam penggeledahan Selasa malam itu, petugas mendapatkan kertas sisa dibakar, yang diduga sengaja dibakar istri bersangkutan sesaat setelah dirinya diizinkan petugas untuk pulang. Sisa kertas itu diamankan petugas. Selain itu, juga terdapat sejumlah barang bukti lainnya yang juga dibawa petugas.
Proses penggeledahan itu juga menimbulkan rasa ingin tahu para tetangga. Mereka berduyun-duyun datang ke lokasi rumah tersebut guna mengetahui pemeriksaan yang dilakukan oleh aparat.
Kapolres Nganjuk AKBP Dewa Nyoman Nanta Wiranta mengungkapkan ada sejumlah barang bukti seperti dokumen yang diamankan dalam penggeledahan yang dilakukan oleh tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror di rumah mertua terduga teroris Desa Baleturi, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.
"Ada benda tajam, kunci, dokumen. Penggeledahan ini terkait dengan penangkapan yang dilakukan semalam sehingga dicari alat bukti yang digunakan untuk memrosesnya," katanya ditemui di lokasi penggeledahan Desa Baleturi, Kecamatan Prambon, Kabupaten Nganjuk.
Ia mengatakan, penggeledahan itu dilakukan oleh tim Densus 88 Antiteror. Polres Nganjuk hanya melakukan pengamanan di lokasi penggeledahan memastikan agar warga di sekitar lokasi rumah tersebut bisa melaksanakan kegiatan dengan baik.
"Kami melaksanakan pengamanan dan kami menetralisir agar warga di sekitar lokasi rumah ini bisa melaksanakna kegiatan dengan baik, tidak terancam dan merasa nyaman," kata dia.
Untuk terduga, Kapolres mengatakan setelah penangkapan pada Selasa (14/5) malam langsung diamankan. Namun, untuk posisi saat ini dirinya kurang tahu. Dimungkinkan sudah dibawa ke Jakarta untuk proses lebih lanjut.
"Kalau istri dan anak saat ini di rumah. Kami lakukan pengawasan juga dan kami berharap ke warga agar juga mau menerima istri tersebut, karena kan bagian dari warga. Jadi, tolong saya juga titip agar jangan dikucilkan, selalu guyub satu dengan lain," ucap dia.
Tim Densus 88 Antiteror datang ke rumah mertua Ded, setelah dilakukan penangkapan di sebuah konter telepon seluler di Kecamatan Prambon, Kabupaten Nganjuk. Ia sempat melawan, namun akhirnya menyerah ke petugas, sehingga langsung dibawa.
Sedangkan istri yang bersangkutan, Siti Asmunah, sempat diizinkan pulang, namun kemudian dibawa oleh petugas ke Mapolres Nganjuk. Selain itu, terdapat ibu dari Siti yang juga ikut serta, mendampingi dan cucu yang masih berusia tujuh bulan.
Polisi sempat membawa kembali Siti ke rumahnya guna menunjukkan sejumlah barang bukti. Hingga akhirnya sejumlah barang bukti berhasil diamankan.
Erna, salah seorang tetangga mengatakan istri bersangkutan, Siti Asmunah jarang bergaul dengan tetangga. Siti sudah di rumah keluarganya sejak satu tahun belakangan dari mulai hamil hingga melahirkan. Kini, balita laki-laki yang bersangkutan sudah berumur sekitar tujuh bulan.
"Dia dulu kerja di luar negeri beberapa kali dan terakhir tiba-tiba menikah. Saat menikah orang tua dan keluarga juga tidak diberi tahu. Jadi pulang sudah hamil dan melahirkan di rumah orang tua," kata Erna.
Ia menambahkan, suami yang bersangkutan juga agak pendiam. Namun, saat waktu shalat tiba selalu mengumandangkan azan. Para tetangga juga mengaku kaget serta tidak menyangka polisi akan ke rumah tetangga mereka.
Polisi juga sempat membawa istri serta ibu yang bersangkutan ke Mapolres Nganjuk. Sedangkan untuk ayah atau kakek dari balita itu masih di rumah. Polisi sempat memasang garis di depan rumah itu dan kini sudah dilepas.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gawai, busur panah dan anak panah disita Densus dari sebuah rumah di Sukoharjo
Baca SelengkapnyaKetiga jenis barang tersebut merupakan hasil pengeledahan di rumah kontrakan terduga teroris di Kota Batu.
Baca SelengkapnyaKedua tersangka merupakan teroris Negara Islam Indonesia (NII) di Kabupaten OKU Timur, Sumsel.
Baca SelengkapnyaTim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri, bersama Polda Jatim berhasil menyita sejumlah barang bukti bahan kimia, alat pembuat bahan peledak dan casing bom.
Baca SelengkapnyaBerdasakan informasi di lapangan, warga berinisial S tersebut diamankan Tim Densus 88 Jumat pekan lalu.
Baca SelengkapnyaBarang-barang milik S yang ada kaitan dengan tindakan dilakukannya disita polisi
Baca SelengkapnyaAnggota Densus 88 sempat menemui Ketua RT sebelum menggerebek kontrakan tersangka teroris di Bekasi.
Baca SelengkapnyaPenangkapan terduga teroris dilakukan pada hari Rabu (2/8) di rumahnya.
Baca SelengkapnyaPria lansia berinsial HE (67) yang diduga sebagai dukun santet di Ciputat Timur, Tangerang Selatan diamankan polisi.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan informasi, selain menangkap terduga teroris, Tim Densus 88 juga melakukan penggeledahan di dua tempat.
Baca SelengkapnyaDE ditangkap pada Senin (14/8) siang di rumah kontrakannya di Perumahan Pesona Anggrek Harapan, Jalan Raya Bulak Sentul RT07 RW27, Bekasi.
Baca SelengkapnyaTerlihat pula seseorang menggunakan rompi berwarna krem turut menyaksikan barang-barang tersebut saat dibawa masuk ke dalam mobil.
Baca Selengkapnya