Densus 88 Kembali Amankan Terduga Teroris di Cirebon
Merdeka.com - Detasemen Khusus 88 Anti Teror Kepolisian Indonesia kembali menangkap seorang terduga teroris berinisial LT di rumah orang tuanya pada Senin (14/10) malam. Penangkapan LT masih berkaitan dengan YF yang ditangkap pada Minggu malam (13/10) dan juga terduga lain di Cirebon serta Indramayu.
Kepala Polres Cirebon, AKBP Suhermanto mengatakan, operasi penangkapan terduga teroris LT terjadi sekitar pukul 20.00 WIB.
"Masih satu rangkaian dengan yang di Jamblang (terduga teroris YF) dan juga di Indramayu," katanya seperti dilansir dari Antara, Selasa (15/10).
-
Kenapa Densus 88 menangkap terduga teroris? 'Kita tidak ingin persoalan di medsos yang dipicu oleh orang-orang seperti itu memberikan kegaduhan di dunia maya yang tidak hanya didalam negeri tapi bisa di luar negeri karena tokoh sekelas atau figur sekelas seperti Paus keramaian di medsos akan mengganggu kegiatan,' ucap dia
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat penangkapan terduga teroris? 'Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya,' kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Siapa yang ditangkap Densus 88? Aswin mengatakan, Densus 88 Antiteror akan menggali lebih jauh keterangan dari para pelaku, termasuk mencari barang-barang lain yang berhubungan dengan aksi teror.
-
Bagaimana penangkapan para pelaku TPPO? Pengungkapan kasus tersebut bermula dari laporan dari masyarakat sekitar mengenai adanya aktivitas mencurigakan oleh ketiga pelaku.
-
Siapa yang diduga dikuntit Densus 88? Adapun dugaan Jampidsus diduga dikuntit oknum Densus 88 saat makan di salah satu restoran di Cipete, Jakarta Selatan.
-
Dimana penangkapan dilakukan? Dari hasil patroli tersebut, diamankan lima orang yang diduga penyalahgunaan narkoba yakni pria berinisial I, P, G, WA sebagai bandar dan perempuan N di Jalan Lembah Berkah, Lingkungan 11.
LT juga masih masuk kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Cirebon pimpinan YF. LT juga warga Desa Panembahan, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon. Dan untuk kesehariannya yang bersangkutan merupakan penjual makanan.
"Ia masuk kelompok JAD. Dan untuk pekerjaannya jualan makanan di depan SD Panembahan," tutupnya.
Sebelumnya, terduga teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Cirebon ditangkap Densus 88. Lokasi penangkapan di Kelurahan Panjunan, Kota Cirebon, Jawa Barat, Minggu (13/10) sekitar pukul 19.00 Wib.
"Tadi malam yang diamankan berinisial B warga Kelurahan Panjunan, Kecamatan Lemahwungkuk," kata Kapolresta Cirebon AKBP Roland Ronaldy melalui pesan singkat di Cirebon, Senin (14/10) seperti diberitakan Antara.
Roland menegaskan bahwa yang bersangkutan terlibat aktif dalam jaringan JAD.
Pada saat ini, B sudah dibawa oleh Tim Densus 88. Polresta Cirebon hanya mendampingi saat melakukan penggeledahan di rumah terduga teroris tersebut.
Saat ditanya keterkaitan B dengan pelaku penusukan Menkopolhukam, Roland menyatakan itu semua merupakan kewenangan dari Densus 88.
"Itu semua kewenangan Densus, saya belum tahu," katanya.
Dari rumah terduga teroris B, polisi menyita beberapa barang bukti seperti buku-buku berkaitan dengan teroris dan belati kecil.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penangkapan terduga teroris dilakukan pada hari Rabu (2/8) di rumahnya.
Baca SelengkapnyaTerduga teroris berinisial M ditangkap di Stasiun Solo Balapan sekitar pukul 19.30 WIB.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan informasi, selain menangkap terduga teroris, Tim Densus 88 juga melakukan penggeledahan di dua tempat.
Baca SelengkapnyaIa menyebut, dua orang terduga teroris yang diamankan itu yakni dari Sulawesi Tengah dan Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaAswin belum menjelaskan lebih rinci penangkapan teroris yang berlangsung di Bekasi itu.
Baca SelengkapnyaBerdasakan informasi di lapangan, warga berinisial S tersebut diamankan Tim Densus 88 Jumat pekan lalu.
Baca SelengkapnyaKetua RT setempat mengaku dihubungi aparat keamanan sejak sekitar dua bulan lalu. Namun dia diminta untuk tidak memberitahukan operasi itu.
Baca SelengkapnyaHingga berita ini diturunkan belum diketahui apa peran yang bersangkutan hingga ditangkap.
Baca SelengkapnyaSembilan orang yang ditangkap masih menjalani pemeriksaan. Belum ada penjelasan detail soal kegiatan para terduga teroris ini.
Baca SelengkapnyaKarena sejauh ini anggotanya masih melakukan pemeriksaan secara intensif terhadap para pelaku.
Baca SelengkapnyaBarang-barang milik S yang ada kaitan dengan tindakan dilakukannya disita polisi
Baca SelengkapnyaSampai saat ini penyidik masih memeriksa keduanya secara intensif.
Baca Selengkapnya