Densus 88 Masih Selidiki Kaitan FPI dengan 4 Terduga Teroris di Jakarta dan Bekasi
Merdeka.com - Tim Densus 88 Anti Teror masih menyelidiki kaitan empat terduga teroris ditangkap di Bekasi dan Jakarta dengan ormas telah dibubarkan pemerintah yakni Front Pembela Islam (FPI). Penyelidikan dilakukan tim Densus 88 setelah menemukan sejumlah atribut FPI usai menangkap terduga teroris tersebut pada Senin (29/3) kemarin.
"Sekali lagi Polri, khususnya Densus 88 akan bekerja secara profesional. Dari bukti-bukti yang ada, tentunya akan dapat menjelaskan pihak-pihak ya terlibat di dalamnya dan bagaimana keterlibatan mereka itu. Sampai saat ini Densus masih bekerja, belum menyimpulkan," kata Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono kepada wartawan, Rabu (31/3).
Rusdi mengatakan, Densus 88 akan bekerja secara profesional dalam menangani kasus tersebut. Rusdi juga belum memastikan apakah akan memanggil mantan petinggi FPI terkait temuan tim Densus 88 saat melakukan penggerebekan.
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat penangkapan terduga teroris? 'Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya,' kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Kenapa Densus 88 menangkap terduga teroris? 'Kita tidak ingin persoalan di medsos yang dipicu oleh orang-orang seperti itu memberikan kegaduhan di dunia maya yang tidak hanya didalam negeri tapi bisa di luar negeri karena tokoh sekelas atau figur sekelas seperti Paus keramaian di medsos akan mengganggu kegiatan,' ucap dia
-
Siapa yang ditangkap Densus 88? Aswin mengatakan, Densus 88 Antiteror akan menggali lebih jauh keterangan dari para pelaku, termasuk mencari barang-barang lain yang berhubungan dengan aksi teror.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Bagaimana penangkapan para pelaku TPPO? Pengungkapan kasus tersebut bermula dari laporan dari masyarakat sekitar mengenai adanya aktivitas mencurigakan oleh ketiga pelaku.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
"Sekarang masih bekerja Densus, kita lihat saja nanti perkembangannya," pungkasnya.
Diketahui. tim Densus 88 dan Polda Metro Jaya menggerebek tempat persembunyian terduga teroris di Jakarta dan Bekasi. Dua lokasi itu berada di Bengkel Sinergi Motor, Jalan Raya Cikarang, Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat dan di Jalan Raya Condet Nomor 1, RT 005/RW 003, Kelurahan Bale Kambang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur.
Dari dua lokasi tersebut, empat terduga teroris itu yakni ZA (37), BS (43) dan AJ (46) yang ditangkap di Bekasi. Sementara seorang lainnya berinisial HH (56) ditangkap di Kramat Jati.
Dalam penggerebekan itu, petugas menyita sejumlah barang bukti termasuk adanya atribut Front Pembela Islam (FPI) dan Laskar Pembela Islam (LPI) seperti kaos dan topi.
Kemudian buku-buku, senjata tajam, poster, bahan-bahan kimia dan beberapa pakaian serta topi. Polisi juga mengamankan Kartu Tanda Anggota (KTA) milik salah seorang pengurus Front Pembela Islam (FPI) serta atribut milik Laskar Pembela Islam (LPI). Dalam KTA itu, tertulis nama Husein Hasny sebagai Wakil Ketua Bidang Jihad dengan NIF: 11.03.05/004.
Barang bukti disita dalam operasi penangkapan terduga teroris di Condet Jakarta Timur dan Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, dipampang di Mapolda Metro Jaya. Barang bukti itu dijejerkan di atas meja ukuran panjang yang disediakan di gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran menyatakan belum mau menyimpulkan kaitan antara kaos dan topi berlogo FPI dan LPI dengan empat terduga teroris yang diamankan. Menurut Fadil, hal itu menjadi ranah Densus 88 Antiteror untuk menelusuri lebih jauh.
"Semua barang bukti yang ditemukan akan menjadi temuan awal dari teman-teman penyidik Densus 88 Antiteror. Iya termasuk itu (FPI), jika ada keterkaitan itu kan," kata Fadil di Mapolda Metro Jaya, Senin (29/3).
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto, mengatakan ada tiga orang penghuni rumah yang diamankan dan diperiksa karena dugaan terorisme
Baca SelengkapnyaRamadhan belum bisa mengungkap terkait detail penangkapan dan kronologi belasan tersangka teroris.
Baca SelengkapnyaDensus 88 Antiteror Polri menangkap enam tersangka diduga terlibat dalam aksi jaringan terorisme di Kalbar dan Sumsel.
Baca SelengkapnyaKetiga terduga teroris ditangkap secara terpisah di tiga kabupaten kota.
Baca SelengkapnyaPerintah Kapolri itu guna memastikan apakah DE yang merupakan pegawai KAI berdiri sendiri atau tergabung dalam jaringan kelompok teroris lain.
Baca SelengkapnyaIa menyebut, dua orang terduga teroris yang diamankan itu yakni dari Sulawesi Tengah dan Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaDensus 88 juga berhasil menangkap satu tersangka teroris lainnya inisial NK yang diduga terafiliasi kelompok Jaringan Anshor Daulah (JAD) di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaPenangkapan dilakukan setelah mereka berangkat mengikuti program jihad global dan telah kembali ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaDetasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri kembali mengamankan satu orang anggota teroris di Sulawesi Tengah Sulteng.
Baca SelengkapnyaKedua terduga teroris itu berinisial RJ dan AM. Petugas melakukan penangkapan pada Selasa, 6 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaDensus 88 tangkap puluhan pendukung ISIS dalam satu hari di 3 lokasi
Baca SelengkapnyaSebagian besar dari mereka ditangkap di daerah Sumatera Barat (Sumbar).
Baca Selengkapnya