Densus 88 sebut perakit bom di Solo andal
Merdeka.com - Densus 88 Anti Teror Mabes Polri menemukan peledak jenis baru setelah berhasil menangkap tiga tersangka teroris di Solo, Rabu (12/8) lalu. Yuskarman, Ibadurrahman dan Giyanto disebut sebagai pembuat bom rakitan yang andal dengan kualitas andal dan berdaya ledak tinggi.
Dalam penggeledahan di Solo dan Karanganyar lalu polisi berhasil menyita sejumlah bahan peledak serta rangkaian elektronik yang rencananya digunakan untuk merakit bom. Selain itu juga ditemukan peralatan pembuatan bom serta beberapa HP (handphone) yang telah disiapkan untuk alat kendali jarak jauh, kertas tutorial perakitan bom, bendera simbol ISIS, serta sebuah kaos.
-
Bagaimana pelaku bom bunuh diri menyerang? Pelaku menggunakan rompi berisi bahan peledak. Mengutip Al Jazeera, setidaknya 70 orang tewas dan lebih dari 300 orang lainnya terluka. Korban tewas didmoinasi oleh wanita dan anak-anak.
-
Siapa yang menyerang Polisi? 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang menjadi target serangan? Sebuah laporan baru yang diterbitkan menyatakan bahwa 1,46 miliar pengguna aktif iPhone di seluruh dunia menghadapi serangan siber yang ditujukan pada ID Apple mereka.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
"Kami juga menemukan asam nitrat yang jika dicampur dengan urea akan menjadi bahan baku peledak. Kemudian satu karung serbuk alumunium, tanda suar, rangkaian lampu hias yang akan dimodifikasi untuk rakitan, pospor merah dari korek api kayu untuk isian rakitan, kemudian 21 switcher jadi dan siap pakai, potasium nitrat, serbuk arang dan sebagainya," ujar Direktur Intelejen Densus 88 Anti Teror Mabes Polri, Kombes Pol Ibnu Suhendra dalam jumpa pers di Mapolresta Solo, Jumat (14/8).
Ahli bom Mabes Polri, AKBP Sunandi menjelaskan, dari temuan di lapangan dan pengakuan ketiganya, menunjukkan mereka telah melakukan pengembangan secara signifikan dalam perakitan bom.
"Dengan campuran kalsium karbonat, potasium nirat dan belerang, tidak usah menggunakan serbuk arang akan jauh menjadi lebih praktis dan efisien. Potasium yang dicampur air panas lalu diblender, diaduk, dijemur, dan setelah menggumpal diambil bisa jadi bahan peledak andal," urainya.
Sunandi menambahkan, komponen yang ditemukan polisi saat penggeledahan, memang masih terpisah-pisah. Namun karena rangkaian switcher sudah jadi maka hanya dibutuhkan waktu satu jam untuk merangkai semua. "Tak butuh waktu satu jam untuk menjadi rangkaian sempurna siap meledak," imbuhnya.
Menurut dia, para tersangka teroris mengaku akan menyerang Polsek Pasarkliwon, tempat ibadah, anggota polisi. Mereka kata Sunandi, akan meletakkan rangkaian bom di Polsek Pasarkliwon atau gereja yang ditarget lalu ditinggal. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Barang-barang milik S yang ada kaitan dengan tindakan dilakukannya disita polisi
Baca SelengkapnyaTerduga teroris ini berencana melakukan bom bunuh diri di rumah ibadah.
Baca Selengkapnya5 Teroris Tersangka Bom Polsek Astana Anyar Ditangkap, Ada Anak Didik Dr Azahari & Simpatisan ISIS
Baca SelengkapnyaDensus 88 menangkap pelajar karena diduga hendak melakukan teror bom di sejumlah rumah ibadah di Malang, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaDua Terduga Teroris Perakit Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Ditangkap
Baca SelengkapnyaKarena sejauh ini anggotanya masih melakukan pemeriksaan secara intensif terhadap para pelaku.
Baca SelengkapnyaDengan kini total anggota AO yang sudah ditangkap selama bulan oktober mencapai 42 tersangka.
Baca SelengkapnyaDensus 88 menangkap sebanyak tujuh orang terduga pelaku teroris yang mencoba melakukan aksi provokasi selama kedatangan Paus Fransiskus
Baca SelengkapnyaPelajar berinisial HOK itu merupakan pendukung Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) yang masuk dalam jaringan teroris Daulah Islamiyah.
Baca SelengkapnyaDensus 88 pastikan dua tersangka terduga teroris di Jakbar tidak ada kaitannya dengan teroris HOK yang ditangkap di Batu, Malang
Baca SelengkapnyaKetujuhnya kini masih menjalani pemeriksaan intensif
Baca SelengkapnyaProses penyidikan masih terus dilakukan oleh Densus 88 Antiteror Polri.
Baca Selengkapnya