Densus 88 sempat todong anak-anak saat geledah yayasan di Malang
Merdeka.com - Cerita lain saat tim Detasemen Khusus 88 menggeledah beberapa lokasi usai menangkap beberapa terduga anggota Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Malang, Jawa Timur, kemarin. Beberapa orang tempatnya turut disatroni Tim Densus merasa kecewa.
Salah satunya Jefri Rahmawan. Dia sempat diperiksa terkait penangkapan tersangka Helmi Aalamudi. Jefri adalah salah satu ustaz di Rumah Tarbiyah dan Tanfidh Al Mukmin. Yayasan itu dikaitkan dengan kegiatan Helmi. Dia diperiksa pada Kamis (26/3) dari pukul 10.00 WIB sampai sekitar pukul 16.00 WIB.
Jefri kecewa dan menganggap pihak Densus tidak sopan saat menggeledah sekolah dikelolanya. Karena tindakan penggeledahan itu, anak-anak sedang belajar di rumahnya ketakutan.
-
Kenapa Densus 88 menangkap terduga teroris? 'Kita tidak ingin persoalan di medsos yang dipicu oleh orang-orang seperti itu memberikan kegaduhan di dunia maya yang tidak hanya didalam negeri tapi bisa di luar negeri karena tokoh sekelas atau figur sekelas seperti Paus keramaian di medsos akan mengganggu kegiatan,' ucap dia
-
Bagaimana Densus 88 mengantisipasi ancaman teroris? 'Kita akan lanjutkan penyelidikan dan penyidikan untuk menjawab salah satunya pertanyaan seperti tadi,' ucap dia.
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat penangkapan terduga teroris? 'Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya,' kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Siapa pemilik rumah yang digeledah? Video lengkapnya menunjukkan petugas sedang menggeledah dua rumah. Video itu dipublikasikan dengan keterangan yang menyebut bahwa kedua rumah itu dimiliki oleh 'Bobby' seorang pemimpin perusahaan yang bernama PT Bobby Jaya Perkasa.
-
Kenapa polisi memeriksa yayasan di Bali? 'Saat ini Polda Bali masih melakukan proses lidik dan pengembangan terhadap dugaan perdagangan bayi tersebut dan sudah melakukan pemeriksaan terhadap yayasan Bali Luwih yang berada di Tabanan,' kata Kombes Jansen dalam keterangannya, Jumat (20/9).
-
Mengapa rumah Muzdalifah dikritik? Ada yang berkomentar betapa disayangkannya rumah yang seindah ini kini terlihat seperti gudang karena barang dagangan.
"Saat penggeledahan sedang berlangsung proses belajar mengajar. Ada gebrakan pintu dari luar, kemudian kami membukakan pintu. Pintu itu tidak bisa dibuka karena memang ada kayu dipasang, diganjalkan di situ," kata Jefri di Rumah Tarbiyah dan Tanfidh Al Mukmin, Jumat (27/3).
Bahkan, salah satu pengajar perempuan di tempat itu, Ummu Bariroh, sempat tersulut emosinya saat menceritakan kejadian itu.
"Kalian bisa sopan enggak sih? Anda ketuk pun saya pasti buka. Kita tidak tahu menahu langsung didobrak saja," tambah Ummu Bariroh.
Tidak hanya itu, Jefri dan Ummu juga merasa dirugikan dengan berbagai opini muncul, termasuk tudingan menyebut yayasan mereka digunakan untuk memberikan pembekalan ISIS. Pihaknya menegaskan kegiatan di tempat itu hanya sebatas belajar mengajar bagi anak-anak dari usia dini sampai sepuluh tahun.
"Kami jelaskan pada masyarakat semua, bahwa apa yang dituduhkan sama sekali tidak benar, kami merasa dirugikan. Mereka menodongkan pistol ke anak-anak. Mereka ada yang menangis dan trauma," ujar Jefri.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berdasakan informasi di lapangan, warga berinisial S tersebut diamankan Tim Densus 88 Jumat pekan lalu.
Baca SelengkapnyaAnggota Densus 88 yang ditangkap harus diinterogasi secara terbuka agar diketahui apa masalahnya.
Baca SelengkapnyaPanglima menegaskan, tindakan prajurit TNI di Polrestabes Medan itu tidak mewakili institusi.
Baca SelengkapnyaSaudara dari Mayor Dedi itu diketahui merupakan tersangka dugaan kasus pemalsuan tanda tangan penjualan lahan milik PTPN.
Baca SelengkapnyaMenurutnya saat itu orang tua komplain karena anaknya tidak berkata jujur.
Baca SelengkapnyaGawai, busur panah dan anak panah disita Densus dari sebuah rumah di Sukoharjo
Baca SelengkapnyaDedi akan menjalani sejumlah pemeriksaan buntut dari perbuatannya yang mendatangi Polrestabes Medan bersama puluhan anggota TNI pada Sabtu (5/8) kemarin.
Baca SelengkapnyaTiga terduga teroris yang ditangkap Densus 88 menempati rumah di Dusun Jeding, Desa Junrejo, Kota Batu selama 1,5 tahun.
Baca SelengkapnyaSebanyak dua teroris jaringan Anshor Daulah, LHM dan DW yang bekerja sebagai tenaga pendidik di Bima, Nusa Tenggara Timur (NTT) ditangkap.
Baca SelengkapnyaMayor Dedi mengajak 13 prajurit lainnya menggeruduk Polrestabes Medan.
Baca SelengkapnyaDensus 88 mendalami peran dari HOK seorang pelajar yang ditangkap karena diduga terlibat jaringan teroris di Batu, Malang.
Baca SelengkapnyaDensus 88 menangkap sebanyak tujuh orang terduga pelaku teroris yang mencoba melakukan aksi provokasi selama kedatangan Paus Fransiskus
Baca Selengkapnya