Densus 88 Tangkap Jack Sparrow, Terduga Teroris Ingin Berjihad ke Papua
Merdeka.com - Tim Densus 88 Antiteror Polri melakukan rangkaian penangkapan terduga teroris usai insiden penusukkan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto.
Dari 22 terduga teroris yang dibekuk, satu di antaranya bermaksud melakukan amaliyah di Papua berinisial S alias Jack Sparrow.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, Jack Sparrow dibekuk di Sulawesi Utara pada 11 Oktober 2019. Dia diduga terlibat dengan Mujahidin Indonesia Timur (MIT).
-
Siapa yang ditangkap Densus 88? Aswin mengatakan, Densus 88 Antiteror akan menggali lebih jauh keterangan dari para pelaku, termasuk mencari barang-barang lain yang berhubungan dengan aksi teror.
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat penangkapan terduga teroris? 'Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya,' kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Kenapa Densus 88 menangkap terduga teroris? 'Kita tidak ingin persoalan di medsos yang dipicu oleh orang-orang seperti itu memberikan kegaduhan di dunia maya yang tidak hanya didalam negeri tapi bisa di luar negeri karena tokoh sekelas atau figur sekelas seperti Paus keramaian di medsos akan mengganggu kegiatan,' ucap dia
-
Siapa yang ditangkap? Seorang pria di China utara ditangkap oleh pihak kepolisian setelah ia membuat surat penangkapan palsu untuk dirinya sendiri di media sosial.
-
Siapa yang ditangkap KPK? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menahan Bupati Labuhanbatu Erick Adtrada Ritonga setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap proyek pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara.
"Keterlibatannya bergabung dengan Mujahidin Indonesia Timur (MIT). Rencana jihad di Papua," kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (14/10).
Dedi menyebut, Jack Sparrow memiliki keahlian membuat bom. Selain dia, satu terduga teroris berinisial A juga ditangkap terkait keterlibatan dengan kelompok MIT di Sulawesi Tengah pada 13 Oktober 2019.
"Keterlibatan saudara A, terlibat dalam bom bunuh diri atas perintah Ali Kalora. Beli Aseton, pupuk, serta beberapa barang, membuat bom rakitan. Beri bantuan ke MIT. Barang bukti ada dua sajam, KTP, uang, ATM. Di sini, disiapkan 10 bom dari pipa besi oleh tersangka tersebut," kata Dedi.
Sebelumnya, Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap 22 terduga teroris pasca-penusukkan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan keamanan (Menko Polhukam) Wiranto pada Kamis 10 Oktober 2019 lalu. Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menyampaikan, tiga di antaranya merupakan terduga teroris yang saling terkait dalam aksi penusukkan Wiranto.
Mereka adalah Syahrial Alamsyah alias Abu Rara, FA istri dari Abu Rara dan seorang perempuan berinisial RA di Banten.
"Polri melakukan langkah mitigasi secara maksimal, agar kelompok tidak melakukan aksi amaliyah aksi teror," tutur Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (14/10).
Dedi menyebut, sehari setelahnya yakni 11 Oktober 2019, Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap enam terduga teroris di berbagai wilayah.
Mereka adalah AT dan ZAI yang ditangkap di Bali, S alias Jack Sparrow ditangkap di Sulawesi Utara, R alias Putra ditangkap di Jambi dan H ditangkap di Cengkareng, Jakarta Barat.
"Atas nama S alias Jack Sparrow ini di Minahasa. Keterlibatannya bergabung dengan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) dan berencana jihad di Papua. Kemampuannya merakit dan membuat bom," jelas dia.
Selanjutnya, lima terduga teroris dibekuk pada Minggu 13 Oktober 2019. Mereka adalah NAS yang ditangkap di Lampung, A ditangkap di Sulawesi Tengah, RF ditangkap di Indramayu, YF dan BA ditangkap di Cirebon.
Terakhir, sebanyak delapan terduga teroris ditangkap hari ini. Mereka adalah APS, TH, Y yang ditangkap di Bandar Lampung, dan MRM juga UD yang diringkus di Lampung. Kemudian N, JJ, dan AAS dibekuk di Bandung.
"Yang di Bandung berencana melakukan amaliyah di wilayah Jawa Barat," katanya.
Reporter: Nanda Perdana Putra
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Densus 88 juga berhasil menangkap satu tersangka teroris lainnya inisial NK yang diduga terafiliasi kelompok Jaringan Anshor Daulah (JAD) di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaDetasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri kembali mengamankan satu orang anggota teroris di Sulawesi Tengah Sulteng.
Baca SelengkapnyaSembilan orang yang ditangkap masih menjalani pemeriksaan. Belum ada penjelasan detail soal kegiatan para terduga teroris ini.
Baca SelengkapnyaAQAP adalah kelompok ekstremis pemberontak yang merupakan bagian jaringan Al-Qaeda aktif di Yaman dan Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaKetujuhnya kini masih menjalani pemeriksaan intensif
Baca SelengkapnyaHingga berita ini diturunkan belum diketahui apa peran yang bersangkutan hingga ditangkap.
Baca Selengkapnya"Dampak perang Israel-Palestina tentunya juga membangkitkan sel-sel yang terafiliasi dengan teroris,
Baca SelengkapnyaDensus 88 menangkap sebanyak tujuh orang terduga pelaku teroris yang mencoba melakukan aksi provokasi selama kedatangan Paus Fransiskus
Baca SelengkapnyaTersangka teroris itu ditangkap di perumahan pesona anggrek harapan blok B 7 Nomor 20A RT 07 RW 027 harapan Jaya Bekasi Utara, Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaPenangkapan dilakukan setelah mereka berangkat mengikuti program jihad global dan telah kembali ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaBerencana akan beroperasi untuk menggagalkan Pemilu 2024 yang akan datang.
Baca SelengkapnyaTukang Servis HP Ditangkap Densus 88 di Samarinda, Ternyata Bendahara Jemaah Islamiyah
Baca Selengkapnya