Densus 88 Tangkap Seorang Terduga Teroris di Sukoharjo
Merdeka.com - Densus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap seorang terduga teroris di Desa Gonilan, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu (22/12). Informasi yang dihimpun, terduga teroris diamankan sekitar pukul 05.30 WIB.
Usai penangkapan, tim Densus 88 melakukan penggeledahan di rumah terduga dan berhasil mengamankan sejumlah barang bukti.
Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan enggan memberikan keterangan lebih lanjut terkait nama dan peran terduga dalam jaringan apa.
-
Kenapa Densus 88 menangkap terduga teroris? 'Kita tidak ingin persoalan di medsos yang dipicu oleh orang-orang seperti itu memberikan kegaduhan di dunia maya yang tidak hanya didalam negeri tapi bisa di luar negeri karena tokoh sekelas atau figur sekelas seperti Paus keramaian di medsos akan mengganggu kegiatan,' ucap dia
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat penangkapan terduga teroris? 'Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya,' kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Siapa yang ditangkap Densus 88? Aswin mengatakan, Densus 88 Antiteror akan menggali lebih jauh keterangan dari para pelaku, termasuk mencari barang-barang lain yang berhubungan dengan aksi teror.
-
Siapa yang diduga dikuntit Densus 88? Adapun dugaan Jampidsus diduga dikuntit oknum Densus 88 saat makan di salah satu restoran di Cipete, Jakarta Selatan.
-
Bagaimana Densus 88 mengantisipasi ancaman teroris? 'Kita akan lanjutkan penyelidikan dan penyidikan untuk menjawab salah satunya pertanyaan seperti tadi,' ucap dia.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
"Kita hanya diminta untuk mem-back up pengamanan saat penangkapan. Kewenangannya ada di Densus 88. Memang benar ada penangkapan satu orang di wilayah Desa Gonilan, Kartasura, Sukoharjo," jelasnya.
Menurut Wahyu selain terduga teroris petugas juga membawa sejumlah barang milik terduga.
"Penangkapannya tadi pagi, kira-kira ya jam 5.30 WIB," tandasnya.
Sebelumnya, Tim Densus 88 Antiteror Polri juga menangkap tiga terduga teroris di Kalimantan Tengah (Kalteng). Salah satunya berinisial MS yang diamankan di Palangka Raya.
"Benar. Kemarin, 21 Desember 3 orang (ditangkap)," tutur Kabag Bantuan Operasi Densus 88 Kombes Aswin Siregar saat dikonfirmasi, Rabu (22/12).
Menurut Aswin, penangkapan terduga teroris MS dilakukan bersama dengan personel Satbrimob Polda Kalteng di Hotel Hawai, Jalan Bubut, Kota Palangka Raya. Sementara untuk detail lainnya akan disampaikan Divisi Humas Polri. Keseluruhannya diketahui terafiliasi dengan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD). "Selengkapnya nanti dijelaskan via humas," kata Aswin.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penangkapan terduga teroris dilakukan pada hari Rabu (2/8) di rumahnya.
Baca SelengkapnyaBerdasakan informasi di lapangan, warga berinisial S tersebut diamankan Tim Densus 88 Jumat pekan lalu.
Baca SelengkapnyaIa menyebut, dua orang terduga teroris yang diamankan itu yakni dari Sulawesi Tengah dan Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaGawai, busur panah dan anak panah disita Densus dari sebuah rumah di Sukoharjo
Baca SelengkapnyaSembilan orang yang ditangkap masih menjalani pemeriksaan. Belum ada penjelasan detail soal kegiatan para terduga teroris ini.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan informasi, selain menangkap terduga teroris, Tim Densus 88 juga melakukan penggeledahan di dua tempat.
Baca SelengkapnyaBarang-barang milik S yang ada kaitan dengan tindakan dilakukannya disita polisi
Baca SelengkapnyaKetiga terduga teroris ditangkap secara terpisah di tiga kabupaten kota.
Baca SelengkapnyaAnggota Densus 88 sempat menemui Ketua RT sebelum menggerebek kontrakan tersangka teroris di Bekasi.
Baca SelengkapnyaSL adalah warga Tangerang. Tetapi dua tahun terakhir tinggal di rumah meretuanya.
Baca SelengkapnyaKarena sejauh ini anggotanya masih melakukan pemeriksaan secara intensif terhadap para pelaku.
Baca SelengkapnyaKetujuhnya kini masih menjalani pemeriksaan intensif
Baca Selengkapnya