Densus Masih Buru 3 DPO Terduga Teroris Jaringan Jakarta
Merdeka.com - Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri sampai saat ini masih memburu tiga orang terduga teroris yang telah masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) teroris di daerah Jakarta dan sekitarnya.
"Dari total enam DPO yang sudah ada, tiga DPO yang sudah diamankan dan tinggal tiga DPO yang masih dalam pengejaran Densus 88 yaitu ARH, YI, dan SN," kata Kabag Penum Divisi Humas Mabes Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan ketika jumpa pers di Mabes Polri, Jumat (16/4).
Ahmad menyampaikan sisa ketiga teroris yang telah masuk daftar DPO masih dilakukan pengejaran, setelah terbaru seorang DPO berinisial SB telah menyerahkan diri ke Polsek Pasar Minggu pada Kamis (15/4) kemarin.
-
Kenapa Densus 88 menangkap terduga teroris? 'Kita tidak ingin persoalan di medsos yang dipicu oleh orang-orang seperti itu memberikan kegaduhan di dunia maya yang tidak hanya didalam negeri tapi bisa di luar negeri karena tokoh sekelas atau figur sekelas seperti Paus keramaian di medsos akan mengganggu kegiatan,' ucap dia
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat penangkapan terduga teroris? 'Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya,' kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Siapa yang ditangkap Densus 88? Aswin mengatakan, Densus 88 Antiteror akan menggali lebih jauh keterangan dari para pelaku, termasuk mencari barang-barang lain yang berhubungan dengan aksi teror.
-
Bagaimana penangkapan para pelaku TPPO? Pengungkapan kasus tersebut bermula dari laporan dari masyarakat sekitar mengenai adanya aktivitas mencurigakan oleh ketiga pelaku.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Kenapa buronan ditetapkan sebagai DPO? ARS (20) ditetapkan sebagai DPO berdasarkan bukti rekaman video perusakan kantor gubernur yang viral beredar di tengah masyarakat dan media sosial.
"Kami sampaikan SB menyerahkan diri dengan alasan identitas dirinya telah diketahui oleh banyak orang melalui media sosial sebagai DPO, sehingga yang bersangkutan menyerahkan diri di Polsek Pasar Minggu. Ketika menyerahkan diri pada dirinya tidak ditemukan benda-benda mencurigakan," terangnya.
Dia menjelaskan kalau SB merupakan terduga teroris yanh turut terlibat dalam perencanaan serta pembuatan bom hingga ikut dalam pelatihan, percobaan bom di daerah Ciapea, Bogor.
"Dia mengetahui pembelian remot dan menyiapkan arang-arang sebagai peledak. Yang bersangkutan sudah diamankan Densus 88 di Polda Metro Jaya," tuturnya
Dengan telah menyerahkan dirinya SB, maka telah menambah daftar DPO teroris jaringan Jakarta yang berhasil diamankan sebelumnya yakni NF dan W. Sedangkan DPO teroris sisanya ARH, YI, dan SN masih dalam pemburuan.
"Terkait dengan seberapa besar jaringan teroris masih dilakukan pendalam penyidik," ujarnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Awalnya ada 14 tahanan yang melarikan diri, namun 8 orang sudah kembali diamankan.
Baca SelengkapnyaKabar tiga buronan pembunuh Vina kabur ke Jakarta sebelumnya viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaPenangkapan tiga anggota polisi karena diduga terkait terorisme, menyusul pengembangan tersangka pegawai KAI.
Baca SelengkapnyaSatu dari tiga orang yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) kasus pembunuhan Vina ditangkap.
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto, mengatakan ada tiga orang penghuni rumah yang diamankan dan diperiksa karena dugaan terorisme
Baca SelengkapnyaKapolres Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengatakan delapan tahanan sudah ditangkap dalam tiga hari pengejaran
Baca Selengkapnya