Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Denyut jantung Mirna sudah tak ada saat tiba di RS Abdi Waluyo

Denyut jantung Mirna sudah tak ada saat tiba di RS Abdi Waluyo Sidang Jessica. ©2016 Merdeka.com/Muhammad Luthfi Rahman

Merdeka.com - Sidang lanjutan dengan terdakwa Jessica Kumala Wongso (27) yang ke-15, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat menghadirkan dua saksi yang menangani Wayan Mirna Salihin (27). Kedua saksi yang turut menangani Mirna di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Jakarta Pusat adalah dokter umum emergency, Prima Yudo dan Ardianto.

Pada waktu kejadian, Prima merupakan dokter yang pertama menangani Mirna ketika sampai di emergency Rumah Sakit Abdi Waluyo, pada 6 Januari 2016 lalu. Mirna langsung terkapar usai menenggak es kopi Vietnam di Cafee Olivier, Jakarta Pusat.

Ketika Mirna sampai di ruang emergency, kondisi Mirna pada saat itu sudah sangat pucat sekali.

"Pertama kita meraba nadi, nafas kita lihat dari pergerakan di dada. Kita periksa bola mata, ada efek cahaya atau tidak, tapi no respon dan pupil mengecil tidak ada efek cahaya," kata Prima di depan Ketua Majelis Hakim, Kisworo di PN Jakarta Pusat, Senin (29/8).

Ia melanjutkan, Mirna tiba di ruang emergency rumah sakit tersebut sekitar pukul 18.00 WIB. Dan ketika Mirna tiba di sana, Prima mengaku tidak mengetahui siapa saja yang menemani atau mengantarkan Mirna di rumah sakit tersebut.

"Karena pada saat itu saya sudah berada di dalam ruangan UGD, saya tidak melihat pasien datang bersama siapa. Saya datang tiba-tiba ada 3 bed di emergency itu," jelasnya.

Prima mengaku, pada saat itu dirinya hanya mendengar teriakan minta tolong dari para suster bahwa terdapat seorang pasien yang membutuhkan pertolongan terlebih dahulu. Ketika Prima menghampiri Mirna, dirinya langsung melakukan Resusitasi Jantung Paru (RJP) yang telah sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP).

"Bibir pucat, jadi dia sudah meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit. Saat diperiksa, denyut jantung dan napas sudah tidak ada lagi," paparnya.

Prima menambahkan, bahwa dirinya hanya melakukan pemeriksan awal pada Mirna. Karena selanjutnya dirinya kembali menangani pasien yang sebelumnya sedang dia tangani. Kemudian Mirna ditangani oleh dokter Ardianto lebih lanjut.

"Tidak ada busa dari wajah korban. Yang jelas sih wajahnya pucat," tandasnya. (mdk/sho)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mobil Innova Mendadak Berhenti di Tengah Tol Kuningan, Pengemudi Ditemukan Meninggal
Mobil Innova Mendadak Berhenti di Tengah Tol Kuningan, Pengemudi Ditemukan Meninggal

Polisi menemukan sebuah mobil Innova hitam mendadak berhenti di lajur tiga jalan Tol KM. 06. 400. A, Setelah Gt Kuningan 1, Mampang Prapatan

Baca Selengkapnya
Kronologi Wisatawan Asal Jakarta Meninggal Dunia saat Puncak Macet Total
Kronologi Wisatawan Asal Jakarta Meninggal Dunia saat Puncak Macet Total

Korban meninggal dunia setelah di evakuasi ke masjid sekitar.

Baca Selengkapnya
Pasien Lansia Diduga 9 Jam Tidak Ditangani hingga Meninggal Dunia, Begini Penjelasan RS Nagan Raya
Pasien Lansia Diduga 9 Jam Tidak Ditangani hingga Meninggal Dunia, Begini Penjelasan RS Nagan Raya

Pasien tersebut sebelumnya mengalami kecelakaan sehingga terluka di bagian perut belakang, karena terkena golok milik korban.

Baca Selengkapnya
Kronologi Mahasiswi UIN Palembang Ditemukan Tewas, Ada Bekas Darah dan Buih di Mulut & Hidung
Kronologi Mahasiswi UIN Palembang Ditemukan Tewas, Ada Bekas Darah dan Buih di Mulut & Hidung

Korban pertama kali ditemukan kekasihnya yang datang ke indekos karena curiga teleponnya tak kunjung diangkat.

Baca Selengkapnya