Depan TKI di Malaysia, Nusron Wahid ibaratkan koruptor dengan hewan
Merdeka.com - Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid mengatakan, hikmah puasa yang paling besar dan nyata bagi bangsa Indonesia, manakala setelah puasa Ramadan sudah tidak ada lagi korupsi, penyalahgunaan kekuasaan dan kesewenangan.
"Perintah spiritual dalam puasa adalah menahan hawa nafsu. Jihad paling akbar juga perang melawan hawa nafsu. Hawa nafsu yang paling nyata di depan mata dan menjadi realitas publik adalah korupsi, manipulasi, kesewenang-wenangan dan penyalahgunaan kekuasaan untuk kepentingan pribadi atau kelompok," kata Nusron Wahid dalam khutbah Shalat Idul Fitri 1437 H, di KBRI Kuala Lumpur Malaysia, Rabu (6/7) dikutip dari Antara.
Nusron Wahid untuk kedua kalinya kembali merayakan hari Lebaran bersama TKI. Setelah pada Lebaran tahun lalu Nusron merayakan lebaran dan Sholat Idul Fitri bersama TKI di Korea Selatan, kali ini Nusron merayakannya bersama TKI di Malaysia.
-
Apa penyebab makan berlebihan? Emotional eating sering kali menjadi penyebab makan berlebihan dan perasaan bersalah setelahnya.
-
Siapa yang memiliki hawa nafsu? Malaikat tak memiliki hawa nafsu, sedangkan jin dan manusia memiliki hawa nafsu.
-
Kenapa makan berlebihan bikin bersalah? Perasaan bersalah setelah makan tidak sehat atau berlebihan adalah pengalaman umum bagi banyak orang. Hal ini sering kali dapat mengganggu kesehatan mental dan bahkan mempengaruhi hubungan seseorang dengan makanan.
-
Kenapa makan berlebihan jadi masalah? CDC melaporkan bahwa obesitas adalah 'penyakit kronis yang serius, umum, dan mahal.' Lebih dari 40% orang dewasa di Amerika Serikat mengalami obesitas. Angka ini menunjukkan bahwa hampir separuh populasi dewasa di sana sedang berjuang melawan masalah berat badan yang berlebih.
-
Apa yang bisa dimakan pengunjung sepuasnya? Di sana, pengunjung bisa mencicipi melon sepuasnya.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
Salat Idul Fitri di KBRI Kuala Lumpur dihadir sekitar 3000-an TKI dan WNI lainnya. Selain dihadiri Kepala BNP2TKI Nusron Wahid, hadir juga Dubes RI untuk Malaysia Herman Prayitno dan beberapa tokoh lainnya.
Nusron menyatakan, korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan untuk kepentingan yang bathil, menurut Imam Ghozali, merupakan manivestasi dan implementasi sifat bahimah (kehewanan), syabu'iyyah (kebuasaan) dan syaitoniyyah (kesetanan).
"Koruptor itu sifatnya sama dengan hewan, makan sebanyak-banyaknya untuk bersenang-senang, memangsa hak orang lain dan dilakukan penuh dengan rekayasa dan tipu daya yang sering dilakukan syetan," ujarnya.
Ketiga sifat yang menjerumuskan ini, kata dia, hanya bisa dilawan dengan puasa Ramadan yang menjadi manivestasi dari sifat malakkiyyah yang harus dioptimalkan dalam diri manusia.
"Kalau puasa Ramadannya sukses, berarti mampu membunuh hawa nafsu dan korupsi akan sirna digembleng melalui amaliah sholeh di bulan Ramadan," ujarnya.
Namun sayangnya, lanjut Nusron, puasa Ramadan masih penuh simbolik, masih sekedar ibadah formalistik, tanpa proses kontemplasi. Dia merujuk bahwa buka puasa, taraweh dan 'qiyamul lail' (salat malam) marak di kantor-kantor pemerintahan dan rumah-rumah pejabat, bahkan hampir tiap malam Ramadan. Namun di sisi lain kenyataannya, korupsi juga masih marak terjadi.
"Itu merupakan hal baik. Sayangnya korupsi dan penyalahgunaan juga masih marak dan lancar dilaksanakan. Seakan puasa dan ibadah Ramadhan adalah 'one things', sementara korupsi adalah 'another things'. Ini yang harus diubah oleh bangsa Indonesia pasca Ramadhan tahun ini," tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Nusron mengajak agar di bulan Ramadan ini dijadikan momentum 'amnesty' (pengampunan) atas dosa dan prilaku sosial manusia Indonesia, agar kembali fitri, suci, merdeka, tanpa dosa seperti ketika bangsa ini baru lahir dan merdeka.
"Amnesty syawal ini tanpa tarif dan tebusan seperti 'tax amnesty'. Tapi cukup dengan 'declare' dan pengakuan, penyesalan untuk tidak mengulangi kesalahan ritual maupun sosial kita," tuturnya. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Taman Safari kini tengah memburu pelaku untuk segera sampaikan permintaan maaf
Baca SelengkapnyaN nekat mengonsumsi daging kucing, karena rendah kalori. Selain itu, pelaku mengaku tidak sanggup membeli daging sapi.
Baca SelengkapnyaKebiasan I Ketut Widianta ini sudah dijalani sejak tahun 2000.
Baca SelengkapnyaSeorang TKI yang bekerja di Hongkong membagikan pengalamannya saat merawat kambing milik bosnya.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap motif Nuryanto (63) pelaku pemakan daging kucing lantaran kandungan kalorinya rendah.
Baca SelengkapnyaAksi pelaku sebelumnya viral karena menganiaya dan memaku kucing liar di sebuah pohon
Baca SelengkapnyaSejumlah hewan mengalami kekerasan yang dilakukan oleh orang tak bertanggung jawab.
Baca SelengkapnyaIa berbuat keji menyiksa kucing sampai akhirnya mati
Baca SelengkapnyaFakta Burung kedasih isi burung licik ini menarik untuk disimak. Salah satunya, ia tidak membuat sarang untuk mengerami telurnya.
Baca Selengkapnya