Depresi Diejek Tak Bisa Beri ASI, Ibu Muda di Jember Buang Bayi 1 Bulan ke Sumur
Merdeka.com - Polisi mengungkap kasus penemuan mayat bayi berusia sebulan dalam sumur di Dusun Bregoh, Desa Sumberrejo, Kecamatan Ambulu, Jember, sejak Rabu (23/3). Pelaku ternyata FN (25), ibu korban yang depresi karena diejek tidak bisa menyusui bayinya.
Kasus sempat heboh, karena beredar isu bahwa bayi tersebut dibawa gendruwo atau makhluk halus dalam mitologi orang Jawa.
"Setelah kita periksa lebih dalam, sang ibu akhirnya mengakui sebagai pelaku yang melempar bayinya sendiri ke dalam sumur," tutur Kasat Reskrim Polres Jember AKP Komang Yogi Arya Wiguna, saat dikonfirmasi pada Senin (28/3).
-
Di mana makam bayi perempuan itu ditemukan? Penemuan ini terjadi di wilayah Liguria, Italia, dan telah diungkapkan dalam sebuah artikel ilmiah yang diterbitkan di jurnal Scientific Reports.
-
Bagaimana bayi perempuan itu meninggal? Bayi perempuan yang diberi nama 'Neve,' diambil dari nama sungai di daerah tersebut, diketahui meninggal dunia ketika usianya hanya sekitar 40 hingga 50 hari.
-
Di mana kerangka bayi itu ditemukan? Penggalian berakhir tahun ini Tekin, mengatakan dua kerangka itu adalah milik seorang bayi dan seorang anak yang berusia sekitar 6-7 tahun yang ditemukan 2 pekan lalu di area yang sama selama proses penggalian berlangsung.
-
Kenapa bayi nya meninggal? Salah satu penyebab bayi laki-laki itu meninggal dunia karena lokasi melahirkan tidak memadai.
-
Siapa yang menemukan bayi tersebut? Bayi mungil yang diberi nama Bella oleh ART Nana Mirdad, yang pertama kali menemukannya, akhirnya bisa tenang dan tertidur setelah merasa hangat dan kenyang setelah minum susu.
-
Siapa yang menemukan makam bayi perempuan? Tim peneliti internasional yang terdiri dari ilmuwan dari berbagai negara menemukan makam bayi perempuan tertua di Eropa yang telah berusia lebih dari 10.000 tahun.
Diduga Alami Tekanan Psikis
Polisi langsung menetapkan FN sebagai tersangka pelaku tunggal pembuangan anak pertamanya itu. Dalam pemeriksaan terungkap, motifnya karena mengalami tekanan psikis.
Kondisi kesehatan FN yang tidak bisa memberikan air susu ibu (ASI) kepada anaknya membuat ia kerap mendapatkan bullying atau ejekan dari lingkungan sekitarnya.
"Tersangka mengaku dalam kondisi tertekan, karena sering diejek. Yakni tidak bisa menjadi ibu sejati, sebab tidak bisa memberikan ASI kepada anaknya. Padahal memang kondisi (kesehatan)-nya yang tidak memungkinkan (untuk memberikan ASI)," papar Komang.
Beredar dugaan, gangguan kesehatan itu mengarah pada baby blues syndrome, yakni depresi yang dialami ibu yang melahirkan, karena berbagai faktor, di antaranya tekanan lingkungan sekitar. Namun, Komang enggan memastikannya.
"Itu perlu pendalaman lagi (baby blues syndrome). Sejauh ini, kejiwaan terlihat lancar dalam pemeriksaan, belum ada indikasi kuat," papar Komang.
Pelaku Bertindak Sendirian
Polisi menyatakan, FN bertindak seorang diri saat melempar bayinya ke sumur. Aksinya tidak diketahui suami dan keluarga besarnya. FN dan suaminya, AM (28 tahun), selama ini tinggal bersama keluarga besarnya.
Meski menjadi tersangka tunggal, polisi tetap akan memperluas penyidikan dengan memeriksa pihak-pihak yang diduga melakukan bullying hingga tersangka nekat membuang bayinya.
"Kita akan dalami siapa yang melakukan ejekan, apakah keluarga atau lingkungan sekitar,” ujar Komang.
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, FN yang kini ditahan di Mapolres Jember. Dia dijerat dengan pasal berlapis, yakni: Pasal 80 ayat (3) UU No 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dan Pasal 44 ayat (3) UU No 23 tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga, dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selama ini ibu korban jarang bersosialisasi dengan masyarakat dan ada dugaan depresi.
Baca SelengkapnyaDi hari kejadian, ibu tersebut juga sempat terlibat pertengkaran dengan mertuanya.
Baca SelengkapnyaIbu yang menenggelamkan anaknya ke dalam ember didiagnosa alami gangguan jiwa
Baca SelengkapnyaTersangka awalnya berdalih melahirkan dan membuang bayinya karena mendengar bisikan gaib
Baca SelengkapnyaSelain barang bukti, polisi juga telah meminta keterangan dari tiga saksi yang mengetahui kejadian tersebut.
Baca SelengkapnyaKasat Reskrim Polres Sumbawa, Iptu Regi Halili mengatakan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, serta ahli medis.
Baca SelengkapnyaPembunuh dan Pembuang Bayi di Sungai Jepara Ternyata Ibu Kandung Korban, Ini Alasannya
Baca SelengkapnyaSeorang ibu berinisial I (39), warga Semanu, Gunungkidul, DIY, tega membunuh bayinya sendiri karena alasan faktor ekonomi.
Baca SelengkapnyaIbu berinisial A diduga mengalami Baby Blues Syndrome.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan di Puskesmas Sragi 1, korban ada luka di leher dan di perut dan punggung ada luka memar
Baca SelengkapnyaDiduga, sebelum dibuang ke saluran irigasi, bayi tersebut mendapatkan penyiksaan dari orang tuanya.
Baca SelengkapnyaBeruntung bayi malang itu masih bisa diselamatkan dan sekarang sedang dalam perawatan.
Baca Selengkapnya