Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Deputi Seskab Bidang Perekonomian Yakin Vaksin Covid Bangkitkan Optimisme Hadapi 2021

Deputi Seskab Bidang Perekonomian Yakin Vaksin Covid Bangkitkan Optimisme Hadapi 2021 Ilustrasi Vaksin Covid-19. ©2020 REUTERS

Merdeka.com - Deputi Sekretaris Kabinet (Seskab) Bidang Perekonomian Satya Bhakti Parikesit menjelaskan kondisi pandemi Covid-19 sampai saat ini masih eskalatif. Hal tersebut terjadi karena masih terjadi penambahan kasus maupun kematian.

Dia mengklaim tingkat kesembuhan dan kasus aktif di Indonesia lebih baik dari rata-rata dunia. Hal tersebut juga berdampak terhadap perekonomian Indonesia.

"Memang game changer-nya ini adalah vaksin, yang memang kita harapkan bisa menjadi game changer di tahun 2021," katanya dalam laman Setkab.go.id dikutip merdeka.com, Jumat (11/12).

Orang lain juga bertanya?

Lebih lanjut, Bhakti berharap, dengan telah tibanya vaksin Sinovac di Indonesia bisa menjadi obat. Serta kepercayaan diri terutama bagi pelaku usaha untuk bisa optimistis menghadapi tahun 2021.

"Kita juga menyiapkan di tahun 2021 ini dengan Undang-Undang Cipta Kerja, omnibus law yang kita harapkan bisa mendorong perbaikan iklim usaha. Implementasi kebijakan ini kita harapkan bisa menjadi kunci keberhasilan untuk bisa meningkatkan investasi dan penciptaan lapangan pekerjaan," ungkapnya.

Pada kesempatan ini, dia juga menjelaskan upaya penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional, pemerintah telah mengeluarkan sejumlah kebijakan di bidang kesehatan, serta perlindungan sosial untuk menjaga konsumsi dan daya beli masyarakat. Termasuk juga dukungan pada UMKM dan pembiayaan korporasi serta insentif usaha.

"Di konteks insentif usaha ini memang pemerintah memberikan beberapa insentif-insentif fiskal: PPh 21, pembebasan PPh 22 impor, pengurangan angsuran, pengembalian, pendahuluan PPN, pengurangan tarif ini dan seterusnya," ungkapnya.

Sementara itu, dari segi penyerapan anggaran, Bhakti menilai, tingkat penyerapan pada klaster insentif usaha ini masih relatif sangat kecil. Dari total alokasi anggaran yang berjumlah Rp120,61 triliun, baru terserap 38,5 persen.

"Tentunya kita berharap sebenarnya kalau ini memang bisa terserap, ini bisa menjadi daya ungkit bagi pemulihan ekonomi nasional," ujarnya.

Dia menambahkan, pemerintah menyadari bahwa di saat sekarang ini instrumen yang paling cepat bisa segera dilakukan adalah instrumen dari APBN.

"Tapi kalau ternyata penyerapannya ini kurang sesuai dengan apa yang diharapkan, nah ini yang kita khawatir pemulihan ekonomi nasionalnya pun akan menjadi terhambat," pungkasnya.

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Perjalanan Panjang Kadin Dorong Pembangunan Ekonomi
Perjalanan Panjang Kadin Dorong Pembangunan Ekonomi

Kadin Indonesia akan terus memperkuat posisi sebagai organisasi bisnis yang inklusif dan kolaboratif.

Baca Selengkapnya
Politikus Golkar: Tren Pemulihan Ekonomi Indonesia Semakin Solid
Politikus Golkar: Tren Pemulihan Ekonomi Indonesia Semakin Solid

Pertumbuhan ekonomi cukup impresif, yakni 5,11 persen di kuartal I-2024

Baca Selengkapnya
Empat Strategi Menkes Hadapi Potensi Pandemi Selanjutnya
Empat Strategi Menkes Hadapi Potensi Pandemi Selanjutnya

Dari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.

Baca Selengkapnya
PMI Manufaktur RI Bertengger di Level Ekspansif 30 Bulan Berturut-turut, Apindo: Jadi Momentum Keluarkan Kebijakan Pro Industri
PMI Manufaktur RI Bertengger di Level Ekspansif 30 Bulan Berturut-turut, Apindo: Jadi Momentum Keluarkan Kebijakan Pro Industri

Capaian PMI manufaktur tersebut menandakan Indonesia telah benar-benar keluar dari pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya
DPR Yakin Pemerintah Bisa Jaga Stabilitas Politik Agar Tak Ganggu Ekonomi
DPR Yakin Pemerintah Bisa Jaga Stabilitas Politik Agar Tak Ganggu Ekonomi

Stabilitas politik penting untuk menjaga perekonomian tetap tumbuh

Baca Selengkapnya
Pakar Kebijakan Sebut Paket Stimulus Ekonomi Bisa Ringankan Beban Masyarakat Terdampak PPN 12%
Pakar Kebijakan Sebut Paket Stimulus Ekonomi Bisa Ringankan Beban Masyarakat Terdampak PPN 12%

Langkah pemerintah yang memberikan bantuan stimulus ekonomi untuk kesejahteraan rumah tangga mendapat sambutan positif

Baca Selengkapnya
Teliti Peran DPR di Masa Pandemi Covid-19, Misbakhun Raih Gelar Doktor Ekonomi
Teliti Peran DPR di Masa Pandemi Covid-19, Misbakhun Raih Gelar Doktor Ekonomi

Disertasinya berjudul ‘Telaah Kebijakan Publik atas Peran DPR Mengintegrasikan Kebijakan Fiskal dan Moneter Dalam Postur APBN untuk Penanganan Pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya
Bos Bio Farma Minta DPR Kabulkan Usulan BMN Rp 68 miliar
Bos Bio Farma Minta DPR Kabulkan Usulan BMN Rp 68 miliar

Pemanfaatan BMN ini digunakan untuk usaha yang lebih produktif.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Berencana Tarik Utang Rp642 Triliun di 2025, Uangnya untuk Apa?
Pemerintah Berencana Tarik Utang Rp642 Triliun di 2025, Uangnya untuk Apa?

Dalam RAPBN 2025, terdapat struktur penerimaan perpajakan Rp2.490,9 triliun, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp505,4 triliun.

Baca Selengkapnya
Menteri UMKM Pastikan Kenaikan PPN 12 Persen Bukan untuk Masyarakat Kelas Menengah ke Bawah
Menteri UMKM Pastikan Kenaikan PPN 12 Persen Bukan untuk Masyarakat Kelas Menengah ke Bawah

Pemerintah harus menghadapi tantangan mengamankan sektor ekonomi riil masyarakat sambil menjaga stabilitas keuangan negara.

Baca Selengkapnya
Daftar Barang dan Jasa yang Tak Kena PPN 12 Persen
Daftar Barang dan Jasa yang Tak Kena PPN 12 Persen

Pemerintah tetap memutuskan untuk menaikkan PPN menjadi 12 persen pada Januari 2025.

Baca Selengkapnya
Ternyata Tak Semua Utang UMKM Bakal Dihapus Prabowo, Ini Kriterianya
Ternyata Tak Semua Utang UMKM Bakal Dihapus Prabowo, Ini Kriterianya

Melainkan hanya akan berlaku bagi UMKM yang sebelumnya pernah terdampak pandemi covid-19.

Baca Selengkapnya