Deretan Alutsista TNI Berkelas Dunia Buatan Indonesia
Merdeka.com - Indonesia telah mampu membuat alat utama sistem senjata atau alutsista berkelas dunia. Bahkan, banyak alutsista TNI buatan dalam negeri.
Kebutuhan alutsista kini tidak sepenuhnya mengandalkan negara lain. Dalam beberapa kebutuhan alutsista TNI membeli dari dalam negeri sendiri. Kualitasnya tak kalah dengan buatan negara maju.
Berikut ini persenjataan TNI berkelas dunia yang dibuat oleh orang-orang Indonesia sendiri:
-
Apa itu alutsista TNI AU? Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) dibutuhkan sebagai urat nadi pertahanan. Pelindung langit Indonesia.
-
Bagaimana TNI AU modernisasi alutsista? Tiga tahun terakhir, pemerintah mengalokasikan anggaran cukup besar untuk modernisasi alutsista dalam negeri.
-
Kenapa alutsista TNI AU penting? Sesuai amanat Presiden pertama Indonesia, Soekarno.'Kuasai udara untuk melaksanakan kehendak nasional, karena kekuatan nasional di udara adalah faktor yang menentukan dalam perang modern,' demikian pesan bung Karno, saat pidato Ulang Tahun TNI Angkatan Udara ke-9, tahun 1955.
-
Apa prestasi Anak TNI tersebut? Dia baru saja 'memborong' dua medali atas kemenangannya pada Kejuaraan Nasional Arung Jeram Jakarta Tahun 2024.
-
Kapan TNI AU menerima alutsista baru? TNI AU telah menerima alutsista baru sebanyak delapan unit Helikopter H225M, lima unit pesawat angkut C-130 J Super Hercules buatan Lockheed Martin, lima unit pesawat jenis NC-212i buatan PT Pindad Indonesia (PTDI), delapan unit drone tempur CH-4 buatan China, serta Radar RAT-31 DL/M.
-
Siapa yang membuat ransum TNI? Laki-laki berjasa itu adalah Jendral TNI Purnawirawan Andhika Perkasa.
Kapal Selam Alugoro 405
Pembuatan Alugoro-405 butuh waktu sekitar dua tahun sejak 2017. Pengerjaan awalnya dilakukan bekerjasama antara PT PAL Indonesia dengan Pemerintah Korea Selatan melalui Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering Co.Ltd (DSME) dengan proses Transfer of Technology (TOT).
Spesifikasi umum Kapal Selam Alugoro 405 adalah berjenis Diesel Electric Submarine U209 / 1400 (KSDE U209 Chang Bogo Class), dan memiliki panjang keseluruhan 61,3 meter dengan kecepatan mencapai 21 knot ketika berada di bawah air.
Kapal tersebut mampu membawa 40 kru dengan kemampuan jelajah hingga 50 hari dan di desain dengan "life time" atau usia mencapai 30 tahun, dengan bobot sebesar 1.460 ton saat muncul di permukaan, dan bobot 1.596 ton ketika menyelam di bawah permukaan.
Kapal Cepat Rudal 60 Meter (KCR 60 M)
KCR 60 M dirancang oleh Divisi Desain PT PAL Indonesia. Ini merupakan kapal perang hasil pengembangan dari kapal perang tipe Fast Patrol Boat (FPB) 57 Meter. Kapal perang ini dilengkapi dengan senjata kaliber 20 mm dan peluncur rudal anti kapal-kapal permukaan. Kapal ini juga mampu berlayar selama 5 hari dengan kecepatan jelajah 20 knots dan membawa 55 personel.KCR 60 M ini biasanya bertugas menjaga perbatasan wilayah laut. Kapal perang ini ternyata menjadi incaran beberapa negara, seperti Malaysia dan Filipina.
Jip Tempur P6 ATAV (All Terrain Assault Vehicle)
Kendaraan taktis ini asli buatan Indonesia yaitu PT Sentra Surya Ekajaya (SSE). P6 ATAV milik Satuan Detasemen Bravo (Satbravo 90) Paskhas TNI AU. Sebagai kendaraan serbu, P6-ATAV dilengkapi dudukan untuk senjata, mulai dari upper gun mounting dan side gun mounting. Sementara itu, empat ban P6 sanggup menahan terjangan proyektil. P6 ATAV menggunakan transmisi otomatis dengan dilengkapi kapasitas tangki bahan bakar sebesar 120 liter.Ketika kondisi bahan bakar penuh, P6 ATAV sanggup melaju sejauh 500 km. Kecepatan maksimum mencapai 120 kilometer per jam di kondisi jalan mulus. Dengan bobot hanya sekitar 2 ton, kendaraan ini bisa dibawa menggunakan Hercules atau digantung ke helikopter berat.
Panser Badak
Indonesia punya panser badak yang lebih hebat dibandingkan panser tarantula buatan Korea Selatan. Kelebihannya ada pada manuvernya. "Kelebihannya pada manuvernya yang lebih tinggi. Bentuknya sesuai dengan karakteristik Asia," kata Kadep komunikasi Pindad Sena Maulana.Panser ini memiliki berat hingga 14 ton dan didukung dengan mesin diesel dari Renault, yaitu Diesel Inline 6 silinder Tubo Charger Intercooler berkapasitas 10.800 cc yang mampu menghasilkan tenaga sebesar 340 horsepower. Panser ini mampu mencapai kecepatan hingga 90 kilometer per jam. Sistem transmisi dari panser Badak sendiri menggunakan transmisi otomatis 6-percepatan. Memiliki dimensi panjang 6 meter, lebar 2.5 meter dan tinggi 2,9 meter, Badak Pindad memiliki kemampuan jelajah yang cukup luas sekitar 600 kilometer.Panser badak juga dilengkapi Independent Double Wisbone tanpa Spring ke Badak. Hal ini ditunjang dengan ban Runflat 1100-R22,5 yang mampu berjalan dalam keadaan tanpa angin hingga sejauh 80 kilometer pada kecepatan tertentu.
Pesawat CN-245
Kali ini pesawat buatan anak bangsa dari PT Dirgantara Indonesia (DI) yang menjadi langganan beberapa negara, seperti Senegal dan pakistan. Pesawat buatan Bandung ini mampu mengakomodasi 4 mission console, mendeteksi target yang kecil, dilengkapi dengan FLIR (Forward Looking Infrared) untuk mendeteksi dan mengklasifikasikan target serta mampu merekam situasi di sekitar wilayah terbang untuk evaluasi misi.CN 235 bisa lepas landas dengan jarak yang pendek, dengan kondisi landasan yang belum beraspal. Kemudian pesawat ini memiliki sistem avionik terbaru modern dan Full Glass Cockpit, multihop Capability Fuel Tank atau teknologi yang memungkinkan pesawat tidak perlu mengisi ulang bahan bakar untuk melanjutkan penerbangan ke rute berikutnya.Tak hanya itu saja, CN235 juga dilengkapi dengan Quick Change Configuration, Retractable Landing Gear, High Wing Configuration.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penambahan alutsista ini membuat TNI semakin disegani dan ditakuti dunia. Terlebih, kekuatan militer Indonesia di peringkat ke-15 dari 140 negara di dunia.
Baca SelengkapnyaAgus menyebut bahwa Jokowi sangat senang melihat pameran alutsista.
Baca SelengkapnyaSalah satu alutsista Indonesia paling laku yaitu Anoa 6x6 yang dibuat PT Pindad. Anoa 6x6 ini dipesan Malaysia, Pakistan, Timor Leste dan lainnya.
Baca SelengkapnyaAlutsista tersebut dikembangkan dari kerja sama dua pabrik asal Turki FNSS dan PT Pindad Indonesia.
Baca SelengkapnyaJuru Bicara TPN Ganjar Pranowo-Mahfud Md, Patria Gintings mengkritisi mahalnya biaya pengadaan alutsista, termasuk pembelian alutsista bekas.
Baca SelengkapnyaAlat Utama Sistem Senjata (Alutsista) dibutuhkan sebagai urat nadi pertahanan. Pelindung langit Indonesia.
Baca SelengkapnyaApakah TNI masih menjadi yang terkuat di Asia Tenggara?
Baca SelengkapnyaPrabowo optimis industri pertahanan Indonesia bisa kuat.
Baca SelengkapnyaPrabowo menegaskan, beli alutsista hanya untuk memperkokoh pertahanan Indonesia.
Baca SelengkapnyaSeorang prajurit perwira muda TNI AD berhasil meraih medali emas dalam kursus sniper yang diadakan di negara Tiongkok.
Baca SelengkapnyaMenhan Prabowo memborong 24 unit pesawat tempur F-15EX dari Amerika Serikat. Lantas, apa saja keunggulan jet tempur buatan Boeing ini? Simak selengkapnya!
Baca SelengkapnyaH225M dikenal sebagai helikopter yang aman, andal, kuat, dan serbaguna yang mampu melaksanakan berbagai misi.
Baca Selengkapnya