Deretan barang bukti disita dari rumah Wakil Ketua DPRD Bali terkait kasus narkoba
Merdeka.com - Polisi menggerebek rumah dengan aksen Bali di Jalan Batanta Denpasar. Rumah itu ternyata milik Wakil Ketua DPRD Bali, Jero Gede Komang Swastika. Rumahnya digerebek terkait dugaan keterlibatan di kasus narkoba.
Penggerebekan dilakukan pada Sabtu (4/11) kemarin. Sayang Komang tak ada dan diduga kuat sudah kabur bersama istrinya setelah melihat kedatangan polisi dari layar monitor CCTV.
Lima ruangan didobrak petugas salah satunya kamar milik Komang Swastika. Barang bukti yang disita dari masing-masing kamar sangat banyak. Diduga kamar-kamar itu memang sering dipakai pelanggan sabu yang langsung ingin bakar di tempat. Namun apakah di ruangan khusus itu pelanggan dikenakan biaya sewa atau free, hingga kini belum terungkap.
-
Narkoba apa yang disita? 'Barang bukti yang disita sebanyak 16 paket sabu, bong, pipet, gunting, senjata tajam dan barang lainnya,' ujar Komandan Tim Patroli Brimob Polda Sumut Iptu Edward Sardi di Medan.
-
Apa saja yang disita saat sidak di Rutan KPK? 'Sidak itu berlangsung pada 28 April 2023 dan berdasarkan berita acara ditemukan antara lain empat buah handphone dan uang tunai sejumlah Rp30 Juta. Selanjutnya bahwa empat buah handphone itu dimusnahkan pada tanggal 9 Mei 2023 atas perintah terperiksa,' beber Albertina.
-
Siapa yang ditangkap karena menerima sabu? Anggota Satres Narkoba Polresta Pekanbaru menangkap Wawan (28) warga Kelurahan Lapapa Kecamatan Masamba Kabupaten Luwu Utara Provinsi Sulawesi Selatan.
-
Apa yang disita KPK di rumah kader PDIP? Dia melanjutkan, di rumah Mahfud yang berada di perumahan Halim Perdana Kusuma telah disita dua handphone dan uang tunai pecahan Rp 20 ribu senilai Rp 300 juta rupiah
-
Di mana sabu ditemukan? “Jadi pada tanggal 5 Agustus anggota berhasil mengamankan salah satu tersangka yang menyimpan sabu di plafon sekolah dasar di Kota Jambi.“
-
Siapa yang menyimpan sabu di plafon SD? Tersangka HE yang menyimpan sabu-sabu di plafon SD bukanlah penjaga sekolah, melainkan warga sekitar lingkungan sekolah.
"Saat penggerebekan, ada empat kamar ditemukan orang sedang pakai sabu," terang Kapolresta Denpasar Kombespol Hadi Purnomo, di Mapolres beralamat Jalan Gunung Sanghyang Denpasar, Senin (6/11).
Sedangkan di empat kamar lainnya, dihuni orang berbeda. Di kamar pertama ada Andy. Saat ditemukan empat lainnya sedang pesta sabu yakni I Kadek Dandy Suardika, Dwi Rahayu, Bagus Arya Wijaya dan Gede Hera Kusuma Putra.
Di ruangan lainnya, ditemukan satu buah bong, enam buah korek api gas, satu botol alkohol, empat plastik klip kosong, satu buah sendok dari pipet, satu buah dompet warna abu-abu berisi uang Rp 3,6 juta, satu buah tas warna hitam berisi uang Rp 2.140.000, lima buah HP, satu buah softgun jenis revolver serta dua buah peluru timah, satu buah selongsong, dua buah klewang dan satu buah pisau.
Kemudian ruangan berikutnya dihuni Sandi. Di kamar itu ditemukan satu buah dompet kulit warna hitam berisi satu buah bong, satu buah buku catatan penjualan, tiga buah lakban, satu ball pipet putih, satu buah timbangan, satu buah gunting, satu buah bekas kotak cotton but berisi plastik klip kosong, empat bendel plastik klip kosong, lima plastik klip bekas sabu dan satu buah kartu identitas atas nama I Wayan Sandi Aprillianto.
Di kamar 3 yang ditempati Rahman, petugas mendapati seseorang wanita yang bernama Semiati. Ditemukan sejumlah barang bukti, yaitu satu buah kotak merek handy yang berisi tujuh buah bong, satu buah selang, satu buah kotak cotton but, satu buah kotak berisi 10 korek api gas dan 4 sendok dari pipet putih.
Selain itu ada satu buah kotak bekas rokok berisi lima buah pipa kaca, satu bendel klip kosong, satu kotak berisi pecahan pipa kaca, satu buah gunting, satu buah penjepit, satu pel obat merek CROFED, satu buah bong, satu bendel plastik klip kosong, satu ball pipet warna putih dan satu buah tas warna coklat berisi uang hasil penjualan Rp13 juta.
Sementara barang bukti yang sempat dilempar keluar kamar oleh Semiati, yaitu satu buah buku catatan penjualan. Satu tas kresek warna hitam berisi 9 bendel klip kosong, 7 pipa kaca terbungkus koran, 1 bendel pipet putih, satu tas kresek warna hitam berisi 2 bendel klip kosong, satu buah tas selempang warna biru di dalamnya berisi satu bekas kotak obat CDR berisi 1 paket sabu, satu buah potongan pipet warna pink di dalamnya berisi 1 paket sabu, satu paket sabu di dalam kemasan warna silver merek WHITE TEA dan satu buah bekas kotak permen Double mint di dalamnya berisi 21 paket sabu.
Di kamar selanjutnya yang juga khusus untuk para penyabu, didapati lima orang, yaitu Putu Didik Setiawan, Putu Tresna, Wayan Sukadana, Ketut Narmadagiri dan Rahman.
Barang bukti yang didapatkan, antara lain satu buang bong, satu buah kotak plastik berisi delapan buah bong, dua buah korek api gas, satu buah kompor, satu buah selang, satu buah carter, satu buah kikir, satu ikat selang kaca, tiga buah pipa kaca, tujuh buah HP dan satu buah tas pinggang.
Sementara itu di kamar Mang Jangol, polisi temukan satu buah tas warna hitam yang di dalamnya terdapat 1 kantung warna hitam. Di dalamnya berisi tas hitam berisi 3 paket sabu dan 3 buah bong yang ditemukan di atas plafon ranjang/tempat tidur.
Di atas rak tembok ditemukan satu buah kotak plastik di dalamnya berisi satu paket kristal bening di duga sabu, 1 buah bong, 2 buah KTA Partai Gerindra atas nama anggota dewan. Satu buah peti kayu di dalamnya terdapat satu buah senpi Baretta, dua buah softgun, lima buah tabung gas softgun, satu buah senjata tajam berupa senjata api, satu buah senjata tajam berbentuk tongkat.
Satu buah tas warna hitam di dalamnya beris dua buah tabungan BCA dan slip gaji atas nama oknum anggota dewan ditemukan di lantai samping ranjang. Satu buah tas warna hijau di dalamnya terdapat lima butir peluru softgun ditemukan di lantai samping ranjang. Satu buah pisau komando, lima kotak peluru senapan angin serta tiga buah sajam ditemukan di dalam laci TV.
Polisi kini terus memburu keberadaan politikus Partai Gerindra itu. Nama Komang Swastika diketahui sosok tersohor di Bali. Selain anggota dewan dia juga pentolan salah satu ormas terbesar di Bali.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketujuh pelaku mengaku lokasi bedeng itu merupakan lahan sewaan yang kerap kali digunakan untuk mengkonsumsi narkoba.
Baca SelengkapnyaApotek narkoba tersebut berupa bedeng. Ada sejumlah fasilitas di dalamnya.
Baca SelengkapnyaPolres Metro Jakarta Utara masih mendalami hasil penggerebekan dari Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (13/7) lalu.
Baca SelengkapnyaDari pengakuan Agung tersebut, pihaknya membuntuti KM. Ternyata KM memasuki Hotel D'Maleo yang tidak jauh dengan posko Timsus Ditres Narkoba Polda Sulsel.
Baca SelengkapnyaSituasi Blok G nampak sepi dan kosong. Lantai tersebut tampak seperti gedung terbengkalai.
Baca SelengkapnyaHome Industri Narkotika ini dijalankan di dalam rumah mewah
Baca SelengkapnyaSeorang anggota DPRD Solok Selatan, WH (40) bersama seorang wanita ditangkap polisi di kamar hotel. Mereka diduga menggunakan narkoba.
Baca Selengkapnya42 dari 46 orang yang dites urinenya dalam penggerebekan oleh Kepolisian di Kampung Boncos, Kota Bambu Selatan, Palmerah, Jakarta Barat, positif sabu.
Baca SelengkapnyaPolisi menegaskan, pihaknya akan terus mengembangkan kasus ini.
Baca SelengkapnyaSeorang camat di Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan, inisial B, ditangkap polisi saat mengonsumsi sabu di ruang kerjanya.
Baca SelengkapnyaDari informasi dihimpun, sejumlah Warga Negara Asing (WNA) diamankan polisi saat penggerebekan tersebut.
Baca SelengkapnyaPetugas menyita uang hasil transaksi narkoba sebesar Rp500 ribu, telepon seluler dan timbangan digital.
Baca Selengkapnya