Deretan kemarahan Menteri Hanif ke pekerja asing ilegal
Merdeka.com - Isu serbuan tenaga kerja asing berhembus di dalam negeri. Bahkan, tak
tanggung-tanggung, kabar menyebut ada 10 juta buruh China menyerbu Indonesia secara ilegal.
Menteri Ketenagakerjaan Muhammad Hanif Dhakiri mengatakan, pemerintah tidak bisa mencegah masuknya para pekerja asing. Hanif menilai yang terpenting adalah cara pandang dan sikap pemerintah dalam mengatasi persoalan tersebut.
-
Di mana pekerja Indonesia bekerja? Haygrove, sebuah perkebunan di Hereford yang memasok buah beri ke supermarket Inggris, memberikan surat peringatan kepada pria tersebut dan empat pekerja Indonesia lainnya tentang kecepatan mereka memetik buah sebelum memecat mereka lima dan enam pekan setelah mereka mulai bekerja.
-
Kapan pendatang asal Cina mulai masuk ke Indonesia? Mengutip jadesta.kemenparekraf.go.id, para pendatang asal Cina sendiri mulai masuk ke Indonesia pada kisaran abad ke-14 sampai abad ke-17 silam.
-
Apa yang terjadi di Indonesia? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan dalam sepekan ke depan hampir seluruh wilayah di Indonesia akan dilanda suhu panas.
-
Kenapa pekerja Indonesia dipecat? Pihak perkebunan yang mempekerjakan mereka mengatakan mereka dipecat karena kurang cepat memetik buah-buah yang akan dipasok ke supermarket besar.
-
Siapa yang merekrut pekerja di Singapura? Data Jobs on the Rise terbaru mengungkapkan lonjakan dalam perekrutan untuk spesialis pertumbuhan, pekerjaan teknis, dan profesional perawatan kesehatan di Asia diperkirakan akan memperluas perekrutan hingga tahun 2023.
-
Apa yang dilakukan KITB untuk menyerap tenaga kerja lokal? Penyerapan tenaga kerja dimulai dari warga desa penyangga yang ada di sekitar KITB. Warga yang direkrut tersebut adalah warga yang telah mendapatkan pelatihan vokasi dan sertifikasi kompetensi yang diselenggarakan Kementerian Ketenagakerjaan.
"Kita tidak mempermasalahkan masuknya pekerja asing, selama pekerja asing itu legal dan tak melanggar aturan. Namun saat pekerja asing itu ilegal dan melanggar aturan, tak usah lagi basa-basi, langsung usir pulang," kata Menteri Hanif dalam siaran pers di Jakarta, Rabu (20/7).
Hanif menegaskan, jika ditemui adanya tenaga kerja asing ilegal dan pekerja asing yang melanggar aturan ketenagakerjaan, maka langsung dipulangkan ke negara asalnya. Politikus PKB ini juga meminta partisipasi masyarakat bila menemukan pekerja asing ilegal, agar melapor ke dinas-dinas tenaga kerja setempat, Disnaker Provinsi dan Kemenaker agar bisa langsung menindaknya dengan tegas.
"Kalau masyarakat melihat (pekerja ilegal dan pelanggar aturan), segera laporkan dan langsung kita pulangkan. Sebaliknya kalau pemerintah yang menemukan, tanpa disuruh, pasti sudah dideportasi keluar dari Indonesia," pungkasnya.
Hanif pun melakukan inspeksi mendadak (Sidak) terhadap pekerja asing yang diduga ilegal. Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu sempat terpancing emosinya.
Hanif memerintahkan agar semua pekerja dikumpulkan. Tetapi ada salah seorang pekerja tetap ngeyel tak menutup telepon genggamnya. Tak disebutkan dimana lokasi Sidak tersebut.
"Sit down, sit down. You sit down," teriak Hanif dengan wajah marah. Mendengar ini para pekerja yang berjumlah lebih dari lima orang tampak terkejut.
Mantan anggota DPR itu pun meminta orang yang bertanggung jawab dihadirkan. "Siapa yang bertanggung jawab di sini? Ada izin tidak, saya boleh lihat kartu izinnya," tanya Hanif.
Seorang pekerja tampak kebingungan. Dia pun meninggalkan lokasi untuk mengambil izin kerjanya di Indonesia.
Sebelumnya, Hanif juga menggelar sidak ke PT Merge Mining Industry di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Hanif terkejut saat menemukan para pekerja asal Tionghoa itu tak memiliki izin. Tak ada satu pun dari mereka yang bisa berbahasa Indonesia.
"Do you speak Bahasa?" tegur Hanif di lokasi pertambangan beberapa waktu lalu.
Sebagian menggeleng dan menjawab dalam Bahasa Tionghoa. Hanif pun memanggil penerjemah. PT Merge Mining Industry itu bergerak di bidang pertambangan batubara.
"Saya menteri, apakah anda punya izin?"
Ada yang menjawab mereka punya izin di Jakarta. Namun Hanif membantahnya. "Saya yang keluarkan izin. Saya keluarkan izin cuma dua," kata dia.
Seperti diketahui, Kemenaker mengatakan sejak tahun 2011-2016, fluktuasi jumlah pekerja asing di Indonesia termasuk flat (rata). Berdasarkan data yang dimiliki pihaknya, rincian jumlah pekerja asing adalah sebanyak 77.307 (pada tahun 2011), 72.427 (2012), 68.957 (2013), 68.762 (2014), 69.025 (2015), dan hingga satu semester di tahun 2016 ini (per-30 Juni) sebanyak 43.816 pekerja.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia menantang BRIN untuk membeberkan data atas pernyataan tersebut.
Baca SelengkapnyaWN China itu baru berada di Indonesia selama dalam hitungan bulan.
Baca SelengkapnyaMelalui aturan ini, ada beberapa barang kategori tekstil dan produk tekstil yang masuk Indonesia dengan mudah.
Baca Selengkapnya7.649 Pekerja terkena Pemutusan Hubungan Kerja (KPK) di DKI Jakarta selama Juni 2024.
Baca SelengkapnyaTercatat ada 6 pabrik tekstil yang melakukan PHK akibat aturan baru yang diterbitkan Kementerian Perdagangan.
Baca SelengkapnyaUntuk mengelabui petugas, mereka masuk ke wilayah Bali tidak secara bersamaan.
Baca SelengkapnyaMendag menyebut fenomena ini semakin mencolok, terutama di pusat-pusat perdagangan besar seperti Kapuk, Tanah Abang, dan Mangga Dua di Jakarta.
Baca SelengkapnyaMantan Wakil Menteri ATR/ Wakil Kepala BPN itu menyebut tanggapan Menko Marves itu tidak sepatutnya dilontarkan di ruang publik.
Baca SelengkapnyaData Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) RI, Jakarta menjadi provinsi penyumbang kasus tertinggi PHK.
Baca SelengkapnyaMenurut Mendag Zulkifli, tim tersebut bekerja sama dengan lembaga terpercaya, yang melakukan penyelidikan secara diam-diam.
Baca SelengkapnyaMenteri PPMI Abdul Kadir Karding menyatakan tidak ragu memangkas para penyalur tenaga kerja migran nakal.
Baca SelengkapnyaJumlah PHK di Jakarta pada Januari-Juni 2024 menembus 7.469 orang. Angka itu bertambah 6.786 orang atau 994% atau hampir 1.000% dibandingkan tahun lalu.
Baca Selengkapnya